This Author published in this journals
All Journal Sulesana
suryani suryani
Fakultas Ushuluddin dan filsafat UIN Alauddin Makassar

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PERSPEKTIF PERILAKU MENYIMPANG ANAK REMAJA : Studi Berbagai Masalah Sosial suryani suryani
Sulesana Vol 8 No 1 (2013)
Publisher : Sulesana: Jurnal Wawasan Keislaman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/.v8i1.1293

Abstract

Anak adalah buah hati, belahan jiwa, perhiasan dunia dan kebanggaan orang tua yang merupakan karunia terbesar karena anaklah, pahala orang tua bisa mengalir walaupun mereka sudah meninggal. Orang tua mempunyai peranan penting dalam pendidikan baik dalam lingkungan masyarakat Islam maupun non Islam. Karena keluarga merupakan tempat pertama kali bagi pertumbuhan anak yang dimana ia mendapatkan pengaruh dari anggota keluarga yang lain dan masa ini merupakan masa-masa kritis dalam perkembangan dan pertumbuhan baik jasmani dan rohaninya karena apa yang kita tanamkan dalam diri anak pada masa remaja tersebut akan sangat membekas pada diri anak dan tidak mudah hilang atau berubah sesudahnya. Dalam mendidik anak harus menjadikan kepribadian Rasul sebagai suri tauladan. Orang tua dan para pendidik harus mengerti dampak buruk dari keteledoran dalam mendidik anak karena ada beberapa faktor yang bisa memberi pengaruh pada proses pendidikan dan pergaulan anak, yaitu,keluarga, sekolah,liingkungan dalam hal ini teman bergaul, koran, televisi, radio, video, internet, telpon dan lainnya. Kenakalan remaja dalam studi masalah sosial dapat dikategorikan ke dalam perilaku menyimpang. Dalam perspektif perilaku menyimpang masalah sosial terjadi karena terdapat penyimpangan perilaku dari berbagai aturan-aturan sosial ataupun dari nilai dan norma sosial yang berlaku. Perilaku menyimpang dapat dianggap sebagai sumber masalah karena dapat membahayakan tegaknya sistem sosial. Penggunaan konsep perilaku menyimpang secara tersirat mengandung makna bahwa ada jalur baku yang hams ditempuh. Perilaku yang tidak melalui jalur tersebut berarti telah menyimpang.