Hasbullah Mathar
UIN Alauddin Makassar

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

SEMIOTIKA VISUAL ( Sebuah kajian tentang ilmu tanda dalam kebudayaan kontemporer) Hasbullah Mathar
Jurnal Komodifikasi Vol 2 No 1 (2015)
Publisher : Ilmu Komunikasi UIN Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Semiotika, “ ilmu tentang tanda-tanda “ dan tentang kode kode yang dipakai untuk memahaminya, adalah satu “ sains yang imperialistik “, sains yang dapat diterapkan untuk berbagai bidang kehidupan yang berbeda. Beberapa semiotisi bahkan mengatakan bahwa semiotika adalah satu disiplin utama yang dapat dipakai untuk menerangkan setiap aspek komunikasi. Jadi dalam pembahasan ilmu semiotika kita akan banyak terlibat dalam diskusi atas topik topik yang sedemikian rupa diantaranya: komik komik, fiksi detektif, humor, aliran aliran formalis, periklanan olahraga, fotografi, fashion, program program televisi, kartun kartun, artifak, videogames, legenda film, dan simbol simbol perusahaan. Konsep konsep yang di temukan dalam semiotik dapat di pergunakan untuk menerapkan topik topik ini dan lain lain sebagaimana yang akan kita dapatkan disini.                 Tentu saja, kita semua adalah semiotisi semiotisi, bahkan walau kita tidak mengenali atau memahami tekhnikalitas tehnikalitas bidang ini. ( Kita semua seperti lakon dalam sandiwara Moliere yang tidak pernah menyadari bahwa ia selalu berkata kata dalam prosa ). Kita semua mengetahi simbol simbol status; kita semua membicarakan tentang  “ kesan-kesan”; dan kita semua membaca artikel artikel dalam surat kabar serta majalah mengenai  “ bahasa tubuh “ dan berpakaian untuk memperoleh kekuasaan. Kita semua mempraktekkan semiotika pada dataran yang sangat dangkal dan sangat tidak sistematis, sebagaimana yang mungkin di duga orang dari semiotisi yang tidak sadar dan belum terbimbing.                Tanda tanda dalam budaya kontemporer adalah suatu penjelasan personal, bahkan mungkin ideosinkretis tentang semiotika dan teori semiologis, serta penerapan teori ini untuk media massa, budaya pouler, seni, dan budaya pada umumnya. Charles Sanders Peirce ( salah saeorang pendiri semiotika), pernah berkata “... jagad ini bertaburan dengan tanda tanda, jika tidak tersusun dari tanda tanda secara eksklusif. “