Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PREFERENSI PEMANFAATAN RUANG PUBLIK DI RUMAH SUSUN SEWA MARISO DI MAKASSAR Ratriana Said Bunawardi; Burhanuddin Amin
Nature : National Academic Journal of Architecture Vol 6 No 2 (2019): Nature
Publisher : Department of Architecture, Faculty of Science and Technology, Alauddin State Islamic University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/nature.v6i2a2

Abstract

Abstrak_ Rumah susun sewa merupakan rumah vertikal yang dirancang untuk orang berpenghasilan rendah, dan merupakan respon atas tingginya permintaan tempat tinggal yang layak. Rumah susun ini juga diharapkan dapat lebih efisien dalam penggunaan lahan dan mampu mengurangi jumlah permukiman kumuh di daerah perkotaan. Fenomena yang terlihat pada rumah susun sewa Mariso, dimana preferensi penghuni dalam memanfaatkan ruang-ruang publik yang tidak sesuai dengan rencana fungsi awal ruang. Adanya konflik spasial berasal dari aktivitas dan mobilitas penghuni mengakibatkan terjadi invasi pada sebagian ruang publik. Beberapa ruang melebihi fungsi dan tujuan dasarnya, sementara ruang lain dimanfaatkan secara tidak sesuai dengan fungsi desain awalnya. Studi komprehensif dilakukan untuk mengenali karakter penghuni beserta latar belakang pekerjaan, pendapatan dan pendidikan mereka sehubungan dengan perilaku mereka terhadap ruang publik dan pemanfaatannya. Metode tracing (person centered map) digunakan pada penelitian ini. Sampel berupa penghuni rumah susun Mariso dipilih berdasarkan karakteristik penghuni seperti usia, gender dan pekerjaan untuk mengungkapkan aktivitas dan interaksi sehari-hari. Hasil penelitian ini ditemukan bahwa penghuni berpenghasilan rendah lebih memilih untuk terlibat dalam interaksi sosial secara informal. Kegiatan pribadi tertentu dilakukan di ruang publik dan bukan di unit huniannya dan dalam banyak kesempatan, aktivitas pribadi dilakukan secara berkelompok penghuni sebagai bagian dari rutinitas sehari-hari mereka. Koridor yang didesain sebagai jalur penghubung antar unit hunian mendapat beban yang berlebih karena intervensi aktivitas pribadi. Sebaliknya, beberapa ruang komunal tampaknya ditinggalkan oleh karena berbagai alasan. Fenomena adanya kegiatan pribadi di ruang komunal telah menurunkan kualitas hunian, dan menjadi kawasan kumuh vertikal lainnya di dalam wilayah perkotaan. Hasil studi harus dipertimbangkan, dievaluasi dan dirujuk untuk desain ruang publik lebih lanjut dan lebih baik pada tipe perumahan seperti ituKata kunci: Preferensi penghuni, Rumah Susun, Ruang Publik. Abstract_Rental flat is a vertical house designed for low-income people and in response to the high demand for housing. Its also expected to be more efficient in land use and will reduce the number of slums in urban areas. The phenomenon is seen in the Mariso flats, where the preferences of residents in utilizing public spaces are not in accordance with the initial function of space. Spatial conflict arises from the activities and mobility of residents resulting in an invasion of some public spaces. Some spaces exceed their basic functions and objectives, while other spaces are not used according to their original design functions. A comprehensive study conducted to identify the occupant background, job, income and education in connection with their behavior towards public space and its utilization. The research method is accomplished by mapping the behaviors such as place center map. Samples of Residents selected based on characteristics such as age, gender and work to expose the activities and daily interactions.  The results of this study found that low-income residents prefer informal social interactions. Certain private activities are carried out in public spaces and not in their residential units. On several occasions, private activity conducted in groups of residents as part of their daily routine. Corridors that are designed as a connecting line between residential units are overloaded due to personal activity interventions. Conversely, some communal spaces seem abandoned for various reasons. The phenomenon of private activities in communal spaces has reduced the quality of residents, and become another vertical slum in the urban area. Study results must be considered, evaluated and referred for further and better design of public space. in such types of housing. Keywords: Residence Preference; Flats; Public Space.
PENERAPAN ARSITEKTUR PERILAKU DALAM PERENCANAAN GEDUNG PELATIHAN PEMADAM KEBAKARAN Ratriana Said Bunawardi; Burhanuddin Burhanuddin; Muh Fathul Rahman
Teknosains Vol 16 No 2 (2022): Mei-Agustus
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/teknosains.v16i2.28367

Abstract

Peristiwa kebakaran di Kota Makassar mengalami peningkatan berdasarkan data yang dirilis Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Makassar tahun 2019. Untuk mengantisipasinya, dibutuhkan tenaga-tenaga profesional yang berkualitas, yang bisa melayani baik dalam pelayanan informasi dan administrasi maupun dalam hal pelayanan kesiagaan penanggulangan peristiwa kebakaran. Untuk memajukan kualitas SDM yang unggul dibutuhkan sarana pendidikan dan pelatihan berupa Gedung Pelatihan dan Pendidikan Pemadam Kebakaran. Penelitian ini bertujuan untuk merancang Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pemadam Kebakaran dengan Pendekatan Arsitektur Perilaku di Kota Makassar. Metode pembahasan secara deskriptif dan metode penelitian menggunakan Person Center Map dimana kebutuhan dan karakter pengguna lebih diutamakan. Hasilnya berupa bentuk desain yang didasari oleh pendekatan perilaku petugas pemadam kebakaran yang sedang melakukan proses pemadaman api. Dari karakteristik kegiatan dan perilaku pemadam yang kokoh dari tumpuan kaki sampai ke ujung kepala dan juga elemen utama pemadaman api yaitu air menjadi filosofi gagasan awal bentuk dasar pada bangunan Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pemadam Kebakaran.