Azhar Azhar
Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Analisis Variasi Harga Dan Integrasi Pasar Vertikal Cabai Merah Di Kabupaten Gayo Lues Wan Jumiana; Azhar Azhar; Edy Marsudi
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian Vol 3, No 4 (2018): November 2018
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (409.214 KB) | DOI: 10.17969/jimfp.v3i4.9373

Abstract

Abstrak. Cabai merah (Capsicum annum L.) adalah salah satu jenis sayuran yang cukup strategis untuk dibudidayakan di Kabupaten Gayo Lues. Siklus produksinya yang bersifat musiman menyebabkan produksinya terus berfluktuatif. Hal tesebut dapat mempengaruhi perubahan harga yang cendrung berfluktuasi sehingga menimbulkan kecurigaan adanya permainan harga dalam proses pemasarannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui variasi harga cabai merah di tingkat petani dan pedagang pengecer serta mengetahui integrasi pasar vertikal cabai merah di Kabupaten Gayo Lues yang terjadi antara petani dan pedagang pengecer dalam jangka pendek dan jangka panjang. Metode penelitian adalah menggunakan analisis Koefisien variasi untuk mengetahui tingkat variasi harga dan dengan pendekatan Kointegrasi Johansen dan  Vector Error Corection Model (VECM) untuk mengetahui integrasi pasar vertikal. Data yang digunakan adalah data sekunder kuantitatif berupa harga rata-rata bulanan selama empat tahun (tahun 2014 – tahun 2017).  Hasil penelitian adalah variasi  harga cabai merah di tingkat petani dan pengecer adalah  tinggi dan  tidak stabil  berdasarkan  kriteria Kemendag yaitu dengan nilai rata-rata koefisen variasi sebesar 15,34% di tingkat petani dan 11,64% di tingkat pengecer. Hasil uji kointegrasi Johansen harga di tingkat petani  dan pengecer terdapat hubungan kointegrasi jangka panjang. Berdasarkan hasil estimasi hubungan integrasi jangka panjang dan jangka pendek menggunakan uji VECM,  menunjukkan integrasi  pasar vertikal cabai merah di Kabupaten Gayo Lues di tingkat petani dan pedagang pengecer terintegrasi masih relatif lemah.Analysis Of Price Variation And Vertical Market Integration Of Red Chili In Gayo Lues DistrictAbstract. The red chili (Capsicum annum L.) is one of vegetables that is strategic enough to be cultivated in Gayo Lues Regency. Its seasonal production cycle causes its production to continue to fluctuate. This can affect price changes that tend to fluctuate, thus raising the suspicion of a price game in the marketing process. This study aims to determine the variation of the price of red peppers at the level of farmers and retailers and to know the integration of red chili vertical market in Gayo Lues Regency that occurred between farmers and retailers in the short and long term. The research method is to use the variation coefficient analysis to determine the level of price variation and with the Johansen Cointegration Approach and the Vector Error Corection Model (VECM) to know the vertical market integration. The data used is quantitative secondary data in the form of average monthly price for four years (year 2014 - year 2017). The result of this research is variation of price of red chili at farmer level and retailer is high and unstable based on Kemendag criterion that is with average value of coefficient of variation 15,34% at farmer level and 11,64% at retailer level. Johansen's cointegration test results at the farmers and retailer levels have long term cointegration relationships. Based on the estimation of long-term and short-term integration relationships using the VECM test, it shows the vertical market integration of red pepper in Gayo Lues District at the level of integrated farmers and retailers is still relatively weak.
Analisis Kelayakan Usaha Perkebunan Kurma (Studi Kasus Kebun Kurma Barbate Kabupaten Aceh Besar) Hanna Risa; Azhar Azhar; Edy Marsudi
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian Vol 3, No 4 (2018): November 2018
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (245.299 KB) | DOI: 10.17969/jimfp.v3i4.9484

Abstract

Abstrak. Kurma merupakan buah yang berasal dari Jazirah Arab. Kurma sudah berabad-abad lamanya dikonsumsi masyarakat di Timur Tengah, baik untuk makanan pokok maupun kudapan. Dewasa ini, kurma tidak hanya dikonsumsi oleh masyarakat di Timur Tengah saja namun oleh hampir seluruh masyarakat di Dunia, termasuk Indonesia. Pertumbuhan tingkat konsumsi kurma di Indonesia semakin meningkat pada setiap tahunnya, hal ini ditunjukkan oleh adanya permintaan impor kurma yang selalu meningkat pada setiap tahun. Pada akhir tahun 2015, Provinsi Aceh tepatnya Kabupaten Aceh Besar, mulai membudidayakan kurma. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menganalisis kelayakan usaha perkebunan kurma di Aceh dilihat dari aspek pasar dan pemasaran serta aspek teknis dan teknologi dan aspek finansial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa usaha perkebunan kurma pada Kebun Kurma Barbate layak dijalankan dari aspek pasar dan pemasaran serta aspek teknis dan teknologi. Dari aspek finansial, Kebun Kurma Barbate menunjukkan bahwa layak untuk diusahakan dilihat dari nilai NPV = Rp 12.796.782.763, Net B/C = 9,10, IRR = 43,81 Persen, dan Payback Period = 5 tahun 2 bulan. Analisis sensitivitas menunjukkan bahwa usaha perkebunan kurma tetap layak untuk dijalankan apabila terjadi perubahan peningkatan biaya operasional sebesar 10 persen namun produksi tetap, dan apabila terjadi penurunan produksi sebesar 10 persen namun biaya operasional tetap.Analysis of Date Palm Plantation Bussiness Feasibility (Case Study of Kebun Kurma Barbate Aceh Besar Regency)Abstract. Date palm is fruit that come from the Arabian Peninsula. Dates have been consumed by people in the Middle East for centuries, both as a staple food and as a snack. Today, dates are not only consumed by people in the Middle East, but by almost all people in the world, including Indonesia. Growth in consumption rates for dates in Indonesia is increasing every year, this is indicated by the demand for date palm imports which always increases every year. At the end of 2015, the Province of Aceh, precisely in Aceh Besar District, began cultivating dates. The purpose of this research is to analyze the feasibility of date palm plantation business in Kebun Kurma Barbate in Aceh Besar District from the market and marketing aspects, technical and technological aspects, and financial aspects. The result show that the date palm plantation business in the Kebun Kurma Barbate is feasible from the market and marketing aspects, technical and technological aspects. From the financial aspect, Kebun Kurma Barbate shows that it is feasible, it is showed by NPV = Rp 12,796,782,763, Net B / C = 9,10, IRR = 43,81 Percent, and Payback Period = 5 years 2 months. Sensitivity analysis shows that the date palm plantation business is still feasible if there is a change in operational costs by 10 percent but production remains, and if there is a production decline of 10 percent but the operating costs remain. 
Prospek Pengembangan Talas Jepang (Colocasia Esculenta Var Antiquorum) Di Balai Diklat Pertanian (BDP) Saree, Aceh Besar Cut Nanda Rosa Rosdanelly; Agussabti Agussabti; Azhar Azhar
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian Vol 3, No 1 (2018): Februari 2018
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (276.505 KB) | DOI: 10.17969/jimfp.v3i1.6546

Abstract

Penelitian ini dimaksudkan untuk menganalisis atau tidaknya pengembangan talas Jepang ( Satoimo ) yang dilihat dari aspek teknis, finansial dan pasar di komplek balai diklat pertanian kecamatan lembah seulawah kabupaten aceh besar. Metode penelitian yang dilakukan dengan menggunakan metode studi kasus, penyelesaian data diambil dari data sekunder dan data primer, analisis data menggunakan metode deskriptif ditinjau dari aspek teknis, biaya produksi "TC = FC + VC", penerimaan "TR = .Y" , rugi "i = TR - TC", R / C Rasio untuk mengukur kelayakan usahatani secara ekonomis dan break event point . Aspek teknis usahatani talas J epang ( Satoimo) yang dilakukan di daerah penelitian jangkauan kesesuaian kondisi lingkungan dan penerapan teknis budidaya talas Jepang ( Satoimo ). Besaran rata-rata produksi usahatani talas Jepang sebesar 833 kg. Jumlah penghasilan bersih usahatani talas Jepang selama satu kali musim tanam sebesar Rp 19.654.000. Analisis R / C rasio usahatani talas Jepang ( Satoimo ) sebesar 1,89, BEP produksi sebesar 439 Kg dan BEP harga Rp 26.013 / Kg sehingga usahatani yang dilakukan secara ekonomi layak untuk diusahakan. Prospek Budidaya Taro Jepang ( Colocasia esculenta var Antiquoru m) di Agricultural Training Centre Saree, Aceh BesarThis study to analyze whether or not the development of satoimo seen from the technical, financial and market aspects in the complex of training centers of agriculture sub-districts Seulawah Aceh. Methods of research conducted include sampling using case study methods, data collection taken from secondary data and primary data, data analysis using descriptive method in terms of technical aspects, production costs "TC = FC + VC", acceptance "TR= .Y", Revenue"i = TR-TC", R/C Ratio to measure the feasibility of economical farming and break event point. Technical aspects of farms satoimo in the research area include the suitability of environmental conditions and technical application of satoimo. The average production of satoimo adalah 833 kg. Total pendapatan bersih lahan pertanian satoimo untuk satu musim tanam adalah Rp 19.929.000. Analisis rasio R / C satoimo pertanian adalah 1,89, produksi BEP sebesar 439 Kg dan BEP adalah Rp 26.013 / Kg sehingga pertanian satoimo layak secara ekonomi.
analisis finansial usahatani tanaman buah naga ( Hylocereus) di kecamatan kuta baro kabupaten aceh besar Nasrullah Nasrullah; azhar azhar; T Fauzi
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian Vol 4, No 1 (2019): Februari 2019
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (314.118 KB)

Abstract

Buah  naga yang berasal dari Meksiko, Amerika Tengah kini telah di budidayakan di banyak negara dan menyebar ke berbagai daerah,termasuk Aceh. pohon buah naga memiliki empat jenis yang berbeda, yaitu buah naga daging putih (Hylocereus undatus), buah naga daging merah (H. polyrhizus), buah naga daging super merah (H.costaricensis), dan buah naga kulit kuning daging putih (Selenicereus megalanthus).Tujuan penelitian ini yaitu untuk menganalis finansial usahatani tanaman buah naga di Kecamatan Kuta Baro. Pengumpulan data di lakukan dengan metode survei menggunakan kuesioner. Jenis data yang di kumpulkan adalah data primer maupun data sekunder. Model Analisis ini menggunakan analisis kualitatif dan kuantitaf.  Hasil analisis menunjukkan bahwa usahatani tanaman naga di Kecamatan Kuta Baro layak di jalankan dari aspek finansial. Hal ini menunjukkan dari NPV0 yaitu Rp 151.569.279, Net B/C1 yaitu 3,62 IRRtingkat suku bunga yang berlaku yaitu 65%, dan payback period yang lebih cepat pengembalian biaya investasi di bandingkan umur ekonomis tanaman buah naga yaitu 4 tahun. Dari hasil analisi sensitivitas menunjukkan bahwa usahatani tanaman buah naga di Kecamatan Kuta Baro tetap layak di jalankan apabila terjadi penurunan produksi 10%, peningkatan biaya produksi 10%,  namun pada saat penurunan harga jual 10% usahatani mengalami tidak layak di jalankan.
KONTRIBUSI PENDAPATAN PEREMPUAN PENGRAJIN ATAP NIPAH TERHADAP PENDAPATAN KELUARGA DI KECAMATAN SERUWAY KABUPATEN ACEH TAMIANG Ayu Andriani; Azhar Azhar; Agustina Arida
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian Vol 2, No 2 (2017): Mei 2017
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (398.695 KB) | DOI: 10.17969/jimfp.v2i2.2884

Abstract

Abstrak. Kontribusi Pendapatan Perempuan Pengrajin Atap Nipah Terhadap Pendapatan Keluarga di Kecamatan Seruway Kabupaten Aceh Tamiang adalah sumbangan pendapatan yang diberikan oleh perempuan pengrajin atap nipah terhadap pendapatan keluarga yang dihitung dalam satuan persen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya kontribusi pendapatan perempuan pengrajin atap nipah terhadap pendapatan keluarga dan untuk mengetahui sejauh mana perempuan pengrajin atap nipah ikut dalam pengambilan keputusan di dalam rumah tangganya. Metode penelitian menggunakan metode sensus dengan jumlah responden sebanyak 20 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kontribusi pendapatan perempuan pengrajin atap nipah terhadap pendapatan keluarga rata-rata sebesar 44,11 % per bulan. Sedangkan rata-rata pendapatan yang diterima adalah sebesar Rp.1.062.350,00 per bulan. Hal ini menunjukkan bahwa kontribusi pendapatan yang diterima oleh perempuan pengrajin atap nipah tergolong besar dibandingkan kontribusi pendapatan suami dan anak mereka. Dan pengambilan keputusan dalam keluarga perempuan pengrajin atap nipah telah diikut sertakan dalam rumah tangganya yaitu dengan cara melakukan perundingan serta diskusi antara suami dan istri.The Contribution Of The Income Of Nipa Roof Artisan Women To The Family Revenue In The Subdistrict Of Seruway Of Aceh Tamiang RegencyAbstract. The contribution of the income of women who were artisans of nipa roof to the family income in Seruway Subdistrict of Aceh Tamiang Regency is the endowment of revenue given by nipa roof artisan women to their family income which was calculated in percent unit. This study aimed to find out the magnitude of the contribution of nipa roof artisan women’ income to their family revenue and to find out how far the roof artisan women took part in decision making in their household. The research method was census with the number of respondents of 20. The results of the research indicated that the income contribution of women who were artisans of nipa roof to their family income was in the average of 44.11 % per year. While the average of revenue received per month was IDR1.062.350. This showed that the income contribution that was received by the nipa roof artisan women was in the category of big compared to the income contribution of their husband and child. This also showed that nipa roof artisan women had involved themselves in the decision making performed in their family, namely by the way of doing negotiation and discussion between the husband and wife
Analisis Pandapatan dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Petani Terhadap Usahatani Padi Sawah di Kecamatan Meureubo Kabupaten Aceh Barat Lisa Oktaviani; Mustafa Usman; Azhar Azhar
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian Vol 2, No 1 (2017): Februari 2017
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (244.42 KB) | DOI: 10.17969/jimfp.v2i1.2196

Abstract

Abstrak - Usahatani padi merupakan suatu usaha yang penting di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan usahatani padi sawah berdasarkan pendapatan yang diterima oleh petani dan pengaruh faktor pendapatan, pendidikan, lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat terhadap minat petani padi sawah di Kecamatan Meureubo Kabupeten Aceh Barat. Metode analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis pendapatan dan analisis statistik uji Chi-square. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa petani padi sawah telah mendapatkan pendapatan yang layak, nilai R/C adalah 2,11 (R/C 1) dan hasil analisis uji Chi-square menunjukkan bahwa faktor pendapatan, lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat merupakan faktor yang berpengaruh signifikan terhadap minat petani sedangkan faktor pendidikan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat petani. Abstract -Rice farming is an important effort in Indonesia. This study aims to determine the feasibility of rice farming based on income that received by the farmer and the influence of income, education,family environment and society toward the interest of farmer in Meureubo Aceh Barat. Method of analysis used in this reserach is  the analysis of the revenue and statistical analysis Chi-square test. The results of this study indicate that the farmers have earned a proper income, the value of R/C was 2.11 (R/C 1) and the results of Chi-square test analysis showed that the factors of income, family and community environment arethe significant factor that affect the framer’s interest while education factor has no significant effect on farmer’s interest.
Analisis dampak Alih Fungsi Lahan Pertanian Sawah Terhadap Pendapatan dan Sistem Kehidupan Rumah tangga Petani di Kecamatan Darul Imarah Kabupaten Aceh Besar putri ivoni; Mustafa Usman; Azhar Azhar
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian Vol 4, No 1 (2019): Februari 2019
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (218.939 KB)

Abstract

Abstrak. Alih fungsi lahan pertanian ke non pertanian merupakan perubahan pengunaan lahan yang di ubah ke penggunaan lainnya sehingga menimbulkan dampak negatif terhadap kebutuhan pangan, pendapatan dan juga lingkungan. Pendapatan dibagi menjadi dua, yaitu pendapatan usahatani dan pendapatan rumah tangga. Pendapatan usahatani merupakan pendapatan yang diperoleh dari usaha dalam sektor pertanian, sedangkan pendapatan rumah tangga merupakan pendapatan yang diperoleh dari dalam maupun luar sektor pertanian. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dampak alih fungsi pertanian sawah trehadap pendapatan dan sistem kehidupan petani di Kecamatan Darul Imarah Kabupaten Aceh Besar. Metode analisis dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pendapatan usahatani seluruh responden mengalami penurunan pasca alih fungsi lahan yang di uji menggunakan rumus Future Value. Sedangkan untuk sistem kehidupan petani pasca alih fungsi lahan, petani mengelola strategi nafkah maupun pola adaptasi dengan memperoleh pendapatan yang berasal dari pendapatan rumah tangga (pendapatan dari dalam maupun luar sektor pertanian) yang di uji dengan menggunakan kuisioner.
Persepsi Nelayan Terhadap Peraturan Pelarangan Penggunaan Alat Bantu Tangkap Kompresor di Kabupaten Simeuleu Fandi Setiawan; Azhar Azhar; Monalisa Monalisa
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian Vol 8, No 2 (2023): Mei 2023
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17969/jimfp.v8i2.24016

Abstract

Abstrak. Indonesia merupakan komoditas lobster dengan nilai jual yang tinggi, dan Kabupaten Simeuleu merupakan penghasil lobster terkenal. Namun peraturan PERMEN-KP berdasarkan kebijakan pemerintah melalui Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia nomor 56/PERMEN-KP/2016 tentang Larangan Penangkapan dan/atau Pengeluaran Lobster (Panulirus spp.) Kepiting (Scyla spp.) dan rajungan (Portunus spp.), secara signifikan mengurangi penangkapan lobster saat ini dari wilayah Republik Indonesia. Karena khawatir para nelayan lobster akan melanggar hukum. Masyarakat Simeulue menyebut lobster dengan sebutan Lahok. Dikarenakan larangan penggunaan kompresor sebagai alat selam sesuai dengan Pasal 9 Ayat 1 UU No. 45 Tahun 2009 yang dilakukan perubahan atas UU No. “setiap orang dilarang memiliki, menguasai, membawa, dan/atau menggunakan alat tang kap dan/atau alat bantu penangkapan ikan yang mengganggu dan merusak kelestarian sumber daya ikan di atas kapal penangkap ikan di wilayah pengelolaan perikanan negara Republik Indonesia,” termaktub dalam Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan. Padahal nelayan lobster hanya menggunakan kompresor saat mencari lobster di kedalaman 5 hingga 30 meter. Oleh karena itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Persepsi Nelayan Terhadap Peraturan Pelarangan Penggunaan Alat Bantu Tangkap Kompresor di Kabupaten Simeuleu”. Penelitian ini bertujuan untuk melihat persepsi nelayan terhadap regulasi larangan penggunaan alat bantu tangkap kompresor di Kabupaten Simeuleu.Fishermen's Perceptions of Regulations Prohibiting the Use of Compressor Catching Tools in Simeuleu DistrictAbstract. Indonesia is a lobster commodity with a high selling value, and Simeuleu Regency is a well-known lobster producer. However, the PERMEN-KP regulations are based on government policy through the Regulation of the Minister of Maritime Affairs and Fisheries of the Republic of Indonesia number 56/PERMEN-KP/2016 concerning Prohibition of Catching and/or Exporting Lobsters (Panulirus spp.) Crabs (Scyla spp.) and blue swimming crabs (Portunus spp.), significantly reducing the current catch of lobsters from the territory of the Republic of Indonesia. Because they are worried that lobster fishermen will break the law. The Simeulue people call lobster as Lahok. Due to the prohibition on the use of compressors as diving equipment in accordance with Article 9 Paragraph 1 of Law no. 45 of 2009 which made changes to Law no. "everyone is prohibited from owning, controlling, carrying, and/or using fishing gear and/or fishing aids that disturb and damage the sustainability of fish resources on board fishing vessels in the fishery management area of the Republic of Indonesia," set forth in the Law Number 31 of 2004 concerning Fisheries. Even though lobster fishermen only use compressors when looking for lobsters at a depth of 5 to 30 meters. Therefore the authors are interested in conducting research entitled "Fishermen's Perceptions of Regulations Prohibiting the Use of Compressor Fishing Tools in Simeuleu District". This study aims to look at fishermen's perceptions of regulations prohibiting the use of compressor fishing aids in Simeuleu District.