Amhar Abu Bakar
Program Studi Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian

Uji Kebusukan Bakso Daging Sapi yang Diberikan Persentase Tepung Kacang Kedelai (Glycine max L.) yang Berbeda Yuliyanti Yuliyanti; Amhar Abu Bakar; Cut Aida Fitri
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian Vol 7, No 1 (2022): Februari 2022
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (511.266 KB) | DOI: 10.17969/jimfp.v7i1.19124

Abstract

Abstrak. Bakso merupakan olahan dari daging dengan campuran yang terdiri dari tepung memiliki rasa yang enak dan sangat digemari oleh semua kalangan. Pengolahan bakso sangat penting di perhatikan, pengolahan yang baik akan menghasilkan bakso yang berkualitas, baik dari segi protein, nutrisi dan lamanya penyimpanan. Pada umumnya campuran bakso sangat bergantung pada jenis tepung yang digunakan. Tepung kacang kedelai adalah salah satu tepung yang memiliki kualitas yang tinggi. Kacang kedelai merupakan jenis biji-bijian yang banyak ditemukan di Indonesia. Memiliki kandungan yang tinggi akan protein kacang kedelai yang sudah diolah menjadi tepung dapat digunakan sebagai campuran dari berbagai macam olahan makanan salah satunya adalah bakso. Penambahan tepung kacang kedelai dalam pembuatan bakso penting dilakukan untuk melihat dari segi kualitas dan tingkat kebusukan awal yang terjadi. Pada prinsipnya uji kebusukan dapat dilakukan dengan 3 uji yaitu Uji eber, H2S, dan uji Postma. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian kualitatif dengan mendeskripsikan data dengan penotasian positif dan negatif. Positif (menunjukkan kebusukan awal) dan negatif (tidak menunjukkan kebusukan awal), dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan sehingga diperoleh 16 sampel percobaan. Dengan persentase penggunaan tepung kacang kedelai yaitu 0%, 20%, 40% dan 60%. Lalu dilakukan uji awal kebusukan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sampel bakso dengan persentase tepung kacang kedelai 40% dan 60% lebih cepat mengalami kebusukan awal dibandingkan dengan penambahan 0% dan 20%. Semakin tinggi persentase penambahan tepung kacang kedelai pada sampel bakso yang di uji maka protein yang ada pada bakso juga semakin tinggi, suatu bahan pangan yang memiliki protein tinggi lebih rentan mengalami kebusukan.Rotten Test of Beef Meatballs Given Different Percentage of Soybean Flour (Glycine max L.)Abstract. Meatballs are processed from meat with a mixture consisting of flour has a good taste and is very popular by all circles. Meatball processing is very important to note, good processing will produce quality meatballs, both in terms of protein, nutrition and length of storage. In general, the meatball mixture depends on the type of flour used. Soy bean flour is one of the flours that have a high quality. Soybeans are a type of grain that is widely found in Indonesia. Having a high content of soy bean protein that has been processed into flour can be used as a mixture of various kinds of processed foods, one of which is meatballs. The addition of soybean flour in the manufacture of meatballs is important to see in terms of quality and the level of initial decay that occurs. In principle, the decay test can be done with 3 tests, namely the eber test, H2S, and postma test. This study was conducted using qualitative research methods by describing data with positive and negative assessments. Positive (indicating initial decay) and negative (showing no initial decay), with 4 treatments and 4 repeats resulting in 16 experimental samples obtained. With the percentage of soy bean flour use is 0%, 20%, 40% and 60%. Then an initial test of decay was conducted. The results of this study showed that meatball samples with a 40% and 60% faster percentage of soy bean flour experienced early decay compared to the addition of 0% and 20%. The higher the percentage of soy bean flour additions in the meatball samples tested, the higher the protein in meatballs, a food that has high protein is more susceptible to decay.
Pengaruh Penggunaan Persentase Tepung Kunyit terhadap Uji Kebusukan dan Total Plate Count Daging Broiler Fitri Khairunisah; Cut Aida Fitri; Amhar Abu Bakar
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian Vol 5, No 1 (2020): Februari 2020
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (337.276 KB) | DOI: 10.17969/jimfp.v5i1.13704

Abstract

Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan persentase tepung kunyit yang berbeda terhadap Kebusukan dengan dua metode dan Total Plate Count daging broiler. Pelaksanaan ini telah dilakukan pada bulan Mei sampai bulan Agustus 2019. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Pengolahan Daging, Laboratorium Ilmu dan Teknologi Pengolahan Susu Program Studi Peternakan, Fakultas Pertanian dan Laboratorium Kesmavet Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Syiah Kuala. Bahan yang digunakan adalah daging broiler bagian dada seberat 800 gram dan 78 gram tepung kunyit. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap terdiri dari 4 perlakuan dan 5 ulangan sehingga total sampel sebanyak 20. Dengan penggunaan persentase tepung kunyit (0%) = P0, penggunaan persentase tepung kunyit (10%) = P1, penggunaan persentase tepung kunyit (13%) = P2 dan penggunaan persentase tepung kunyit (16%) = P3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan metode Eber disemua perlakuan menunjukkan  hasil yang negatif. Uji kebusukan metode H2Smenunjukkan hasil yang dominan negatif mengalami awal kebusukan di semua perlakuan. Analisis Total Plate Count menunjukkan bahwa daging broiler akibat penggunan persentase tepung kunyit yang berbeda memiliki rataan berkisar dari 4,28 cfu/g - 4,83 cfu/g. Dapat disimpulkan bahwa penggunaan persentase tepung kunyit yang berbeda dapat memberikan pengaruh nyata (P0,05) terhadap Total Plate Count.The Effect of the Use of Turmeric Flour Percentage Against Damage with Two Methods and the Total Plate Count of Broiler Meat Abstract. This study aims to determine the effect of using different percentages of turmeric flour on rot with two methods and the Total Plate Count of broiler meat. This research has been conducted from May to August 2019. This research is conducted in the laboratory of meat processing science and technology, laboratory of milk processing and technology of livestock Study Program, Faculty of Agriculture and Laboratories Kesmavet Faculty of Veterinary Medicine of Syiah Kuala University. The study used chest broiler meat weighing 800 grams and 78 grams of turmeric flour. The research draft used is complete random design consists of 4 treatments and 5 repeats so that a total of 20 samples. With the use of a percentage of turmeric flour (0%) = P0, the use of the percentage of turmeric flour (10%) = P1, the use of the percentage of turmeric flour (13%) = P2 and the use of the percentage of turmeric flour (16%) = P3. The results showed that the Eber method in all treatments showed negative results. Decay test H2S method showed negative dominant results experienced early rot in all treatments. Total Plate Count analysis shows that broiler meat due to the use of different percentages of turmeric flour has averages ranging from 4.28 cfu / g - 4.83 cfu / g.. It can be concluded that the use of a different percentage of turmeric flour can give a noticeable effect (P 0.05) to Total Plate Count, at the beginning of the meat decay.