Mukhlis Mukhlis
Jurusan PBI FKIP Unsyiah

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

ANALISIS GAYA IRONI DALAM NOVEL TEUNTRA ATOM KARYA THAYEB LOH ANGEN Herman Herman; Mukhlis Mukhlis; Muhammad Iqbal
JIM Pendididikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 3, No 3 (2018): JIM PBSI Vol. 3 No. 3 Juli 2018
Publisher : JIM Pendididikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (14.443 KB)

Abstract

ABSTRAK Penelitian yang berjudul “Analisis Gaya Ironi dalam Novel Teuntra Atom Karya Thayeb Loh Angen” mengangkat masalah bagaimanakah gaya ironi dalam novel tersebut. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan gaya ironi yang terdapat pada Novel Teuntra Atom Karya Thayeb Loh Angen. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Jenis penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Hasil analisis data menunjukkan bahwa gaya ironi yang terdapat dalam novel Teuntra Atom karya Thayeb Loh Angen, meliputi melosis, sinisme, innuendo, antifrasi, sarkasme, satire, dan  ironi. Gaya ironi melosis terdapat 11 data, sinisme terdapat 21 data, innuendo terdapat tujuh data, antifrasi terdapat lima data, sarkasme terdapat 28 data, satire terdapat 29 data, dan ironi terdapat 13 data. Gaya ironi yang paling jarang disebutkan dalam Novel Teuntra Atom karya Thayeb Loh Angen  adalah gaya ironi antifrasi yang mengandung sindiran yang berwujud penggunaan sebuah kata dengan makna kebalikannya. Gaya ironi yang paling dominan dalam Novel Teuntra Atom karya Thayeb Loh Angen adalah gaya ironi satire yang mengandung sindiran terhadap suatu keadaan atau seseorang atau kepada masyarakat untuk merefleksikan kebodohan, kedunguan, dan kelinglungan dalam nilai-nilai kehidupan yang dianut masyarakat.Kata kunci     : novel, stilistika, gaya ironi ABSTRACT The research entitled "Analysis of Irony Style in Teutra Atom Novel Works of Thayeb Loh Angen" rouse the question of how irony style is in Teutra Atom Novel Works of Thayeb Loh Angen. This study aimed to describe the irony style found in Teutra Atom Novel by Thayeb Loh Angen. The approach used in this study was a qualitative approach. This type of research used descriptive qualitative research. The result of the data analysis showed that the irony styles contained in the Teuntra Atom Novel by Thayeb Loh Angen were included melosis, cynicism, innuendo, antifrasi, sarcasm, satire, and irony. There were 11 data of irony style melosis, 21 data of cynicism, seven data of inneundo, five data of antifrasi, 28 data of sarcasm, 29 data of satire, and 13 data of irony. The most rare style of irony mentioned in the novel of Teuntra Atom by Thayeb Loh Angen was a style of antifrasi irony containing satire which was the use of a word with its opposite meaning. The most dominant style of irony in Teuntra Atom Novel by Thayeb Loh Angen was a satirical irony style that contained satire toward a condition, a person or a society to reflected ignorance, imbecility, and confusion in the life values adopted by society.
NILAI BUDAYA DALAM NOVEL SENANDUNG SABAI: CINTA DAN LUKA KARYA VERA YUANA Nicko Amanda Putra; Mukhlis Mukhlis; Rostina Taib
Jurnal Bahasa dan Sastra Vol 13, No 2 (2019): Jurnal Bahasa dan Sastra, Juli 2019
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (348.251 KB)

Abstract

ABSTRAK                                                                                  Penelitian ini berjudul “Nilai Budaya dalam Novel Senandung Sabai: Cinta dan Luka karya Vera Yuana”. Rumusan masalah penelitian ini adalah (1) bagaimana nilai budaya dalam hubungan manusia dengan Tuhan, (2) bagaimana nilai budaya dalam hubungan manusia dengan alam, (3) bagaimana nilai budaya hubungan manusia dengan masyarakat/ manusia, dan (4) bagaimana nilai budaya hubungan manusia dengan diri sendiri. Tujuan penelitian ini mendeskripsikan nilai budaya dalam hubungan manusia dengan Tuhan, hubungan manusia dengan alam, hubungan manusia dengan masyarakat/manusia, dan dengan dirinya sendiri. penelitian ini tergolong ke penelitian kualitatif. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Sumber data dari penelitian ini adalah novel Senandung Sabai: Cinta dan Luka karya Vera Yuana. Pengumpulan data dilakukan dengan mengunakan teknik pengkajian pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat nilai budaya yang terkandung dalam novel Senandung Sabai: Cinta dan Luka karya Vera Yuana meliputi (1) kepasrahan manusia terhadap Allah, (2) keimanan terhadap Allah, (3) ketaatan manusia terhadap Allah, (4) keteringatan manusia terhadap Allah, (5) memanfaatkan alam, (6) bersahabat dengan alam, (7) mitos, (8) gotong royong, (9) musyawarah, (10) kebiasaan, (11) kepatuhan, (12) perasaan, dan (13) emosi. Nilai budaya yang dominan dalam novel Senandung Sabai: Cinta dan Luka karya Vera Yuana adalah nilai perasaan, emosi dan musyawarah.Kata kunci: Nilai Budaya, novel Senandung Sabai: Cinta dan Luka ABSTRACT This research is entitled "Cultural Value in Novel Senandung Sabai: Vera Yuana's Love and Wounds". Formulation of the problem of this research are (1) how cultural values in human relations with God, (2) how cultural values in human relations with nature, (3) how the cultural values of human relations with people / humans, and (4) how the relationship culture values human being with yourself. The purpose of this study is to describe cultural values in human relations with God, human relations with nature, human relations with people / humans, and with themselves. this research belongs to qualitative research. The approach used is a qualitative approach with descriptive methods. The data sources of this study are the Senandung Sabai novel: Love and Luka by Vera Yuana. Data collection is done by using literature review techniques. The results showed that there were cultural values contained in the novel Senandung Sabai: Love and Wounds of Vera Yuana's works included (1) human submission to God, (2) faith in God, (3) human obedience to God, (4) human adherence to Allah, (5) utilizing nature, (6) being friends with nature, (7) myths, (8) mutual cooperation, (9) deliberation, (10) habits, (11) obedience, (12) feelings, and (13) emotion. The dominant cultural values in the novel Senandung Sabai: Love and Wounds of Vera Yuana's works are the values of feelings, emotions and deliberation.Keywords: Cultural Value, Senandung Sabai novel: Love and Wounds
UNSUR EROTISME DALAM NOVEL BURUNG TERBANG DI KELAM MALAM KARYA ARAFAT NUR Cut Mirna; Mukhlis Mukhlis; Herman Herman
Jurnal Bahasa dan Sastra Vol 13, No 1 (2019): Jurnal Bahasa dan Sastra, Januari 2019
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (282.124 KB)

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini berjudul “Unsur Erotisme dalam Novel Burung Terbang di Kelam Malam Karya Arafat Nur”. Rumusan masalahnya adalah (1) bagaimanakah unsur erotisme dalam novel Novel Burung Terbang di Kelam Malam Karya Arafat Nur”, (2) bagaimanakah teknik pengungkapan unsur erotisme dalam Novel Burung Terbang di Kelam Malam Karya Arafat Nur”. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Sumber data dalam penelitian ini adalah Novel Burung Terbang di Kelam Malam Karya Arafat Nur”. Data dalam penelitian ini berupa ungkapan percakapan antartokoh, kata-kata atau dalam teks kalimat yang terdapat dalam novel. Teknik analisis data dilakukan dengan cara (1) pengumpulan data, (2) seleksi data, (3) klasifikasi data, (4) analisis data, dan (5) menarik kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa unsur erotisme dalam  Novel Burung Terbang di Kelam Malam Karya Arafat Nur” diungkapkan dengan dua teknik yaitu literer dan nonliterer. Unsur erotisme literer dapat dilihat dari (1) pengambaran fisik tokoh, (2) sikap, perilaku, gerak-gerik, atau perbuatan tokoh, (3) pemikiran tokoh, dan (4) sikap tokoh utama terhadap tokoh lain. Unsur erotisme nonliterer dapat dilihat dari (1) penyebutan alat kelamin, (2) penggambaran alat kelamin, (3) deskripsi adegan percumbuan, (4) deskripsi adegan penyelewengan seksual, dan (5) deskripsi penampilan fisik yang sensual. Hasil penelitian menunjukkan bahwa unsur erotisme yang paling banyak muncul dalam Novel Burung Terbang di Kelam Malam Karya Arafat Nur adalah unsur literer.Kata kunci: Erotisme, literer, nonliterer, novel ABSTRACT This study entitled "analysis of the use of the Interjection in the Graphic Novel Warkop DKI Reborn Jangkrik Boss! Part 2 Karya Bene Dion Rajagukguk dkk.” The formulation of the problem is (1) types of interjection what are featured in the Graphic Novel Warkop DKI Reborn Jangkrik Boss! Part 2 Karya Bene Dion Rajagukguk dkk., (2) how is the use of the interjection in the Graphic Novel Warkop DKI Reborn Jangkrik Boss! Part 2 Karya Bene Dion Rajagukguk dkk., and (3) what are the Interjection the most dominant being used in the Graphic Novel Warkop DKI Reborn Jangkrik Boss! Part 2 Karya Bene Dion Rajagukguk dkk.This research used the qualitative approach with a descriptive method.The source of the data in this study was the Graphic Novel Warkop DKI Reborn Jangkrik Boss! Part 2 Karya Bene Dion Rajagukguk dkk.The data in this research in the form of conversation that reflects the diversity of spoken language contained in the Graphic Novel.Technique of data analysis done by (1) the selection of data, (2) classification data, (3) data analysis, and (4) draw conclusions.The results showed that in the Graphic Novel there are 4 types of interjection, namely (1) interjection amazemen, (2) interjection call, (3) interjection summary, and (4) interjection solicitation.The use of the interjection in the Graphic Novel influenced by some aspects of that is based on the context of the event, said said, and the situation said.The use of the interjection in the Graphic Novel has a different meaning in each speech is speech is situation dependent.The most dominant kind of interjection or appears most often appear in the Graphic Novel is the interjection of the call.Interjection calls appear as much as 28 times in the Graphic Novel.Keywords: Interjection, the use of the interjection, Graphic Novel
MENDORONG LEARNING COMMUNITY DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA PADA SISWA KELAS X SMA LAB SCHOOL UNSYIAH Mukhlis Mukhlis; Evi Ridhayani; Suhartina Suhartina
Jurnal Bahasa dan Sastra Vol 14, No 1 (2020): Jurnal Bahasa dan sastra, Januari 2020
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (673.196 KB)

Abstract

ABSTRAK Artikel ini mengulas dasar pemikiran pentingnya implementasi konsep learning community (komunitas belajar) dalam pembelajaran bahasa Indonesia bagi siswa baru (siswa kelas X) SMA Lab School Unsyiah beserta strategi, dampak, dan rekomendasi bagi manajemen sekolah. Artikel ini ditulis sebagai salah satu strategi publikasi lesson learned pelaksanaan program Penugasan Dosen ke Sekolah (Program PDS tahun 2018/2019).Penelitian ini dilaksanakan di SMA Lab School Unsyiah Banda Aceh. Data dikumpulkan melalui observasi dan perekaman langsung proses pembelajaran di kelas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perubahan yang cukup signifikan dalam proses belajar Bahasa Indonesia di kelas X SMA Lab School Unsyiah. Perubahan itu terjadi dari aspek keterlibatan secara aktif para siswa dalam aspek hubungan dan kepedulian antarindividu dalam proses pembelajaran, adanya inkuiri (proses mencari tahu) yang produktif pada para siswa, lingkungan belajar yang lebih positif, dan pengharapan guru yang tinggi akan hasil belajar siswa. Usaha untuk menciptakan komunitas belajar (learning community) di SMA Lab School Unsyiah bukanlah hal yang mudah bagi guru, akan tetapi ini harus dilakukan. Tidak ada proses kegiatan belajar yang baik yang dapat tercipta tanpa adanya komunitas belajar yang baik. Penciptaan kondisi sedemikian memerlukan berbagai tindakan dari guru apabila ia berharap semua upaya yang dilakukannya untuk membelajarkan siswa membuahkan hasil yang memuaskan. Kata Kunci: Learning Community, pembelajaran bahasa Indonesia ABSTRACTThis article reviews the rationale for the importance of implementing the concept of learning community in Indonesian learning for new students (class X students) of the Unsyiah High School Lab School along with strategies, impacts, and recommendations for school management. This article was written as one of the lessons learned publication strategies for the implementation of the Lecturer-to-School Assignment program (2018/2019 PDS Program). This research was carried out at Unsyiah Banda Aceh High School Lab School. Data was collected through direct observation and recording of the learning process in class. The results showed that there were significant changes in the process of learning Indonesian in class X of the Unsyiah Lab School High School. The change occurred from the aspect of students' active involvement in aspects of relationships and caring between individuals in the learning process, the existence of productive inquiry (the process of finding out) in students, a more positive learning environment, and high teacher expectations for student learning outcomes. The effort to create a learningcommunity in the Unsyiah Lab School High School is not an easy thing for teachers, but it must be done. There is no good learning process that can be created without a good learning community. The creation of such conditions requires a variety of actions from the teacher if he hopes all the efforts he made to teach students produce satisfying results.Keywords: Learning Community, learning Indonesian
ANALISIS BENTUK-BENTUK PENYIASATAN STRUKTUR DALAM PUISI-PUISI PUBLIKASI HARIAN SERAMBI INDONESIA 2016 Mella Yunati; Mukhlis Mukhlis; Rostina Taib
Jurnal Bahasa dan Sastra Vol 12, No 1 (2018): Jurnal Bahasa dan Sastra, Januari 2018
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (301.483 KB)

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini berjudul “Analisis Penyiasatan Struktur dalam Puisi-Puisi Harian Serambi Indonesia 2016”. Rumusan masalah penelitian ini adalah bentuk-bentuk penyiasatan struktur apa saja yang terdapat dalam puisi publikasi harian Serambi Indonesia 2016. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk penyiasatan struktur dalam puisi-puisi publikasi harian Serambi Indonesia 2016. Metode yang digunakan adalah metode deskripstif dan pendekatan kualitatif. Data penelitian ini adalah data tulis dalam situs online Serambi Indonesia. Data yang terkumpul diperoleh melalui teknik penelitian kepustakaan atau studi pustaka. Semua data yang diperoleh ditulis untuk memudahkan penulis dalam menganalisis data. Data yang telah dianalisis diklasifikasi ke dalam beberapa kelompok sesuai dengan bentuk penyiasatan struktur. Berdasarkan hasil penelitian, penulis menemukan bentuk penyiasatan struktur yang merupakan bagian dari retorika tekstual. Merujuk kepada teori, bentuk-bentuk penyiasatan struktur terbagi ke dalam 10 bentuk, yaitu (1) repetisi, (2) paralelisme, (3) anafora, (4) polisindeton, (5) asindenton, (6) antitesis, (7) aliterasi, (8) klimaks, (9) antiklimaks, (10) pertanyaan retoris. Akan tetapi, data yang ditemukan dalam penelitian ini hanya meliputi 8 bentuk, yaitu: (1) repetisi, (2) paralelisme, (3) anafora, (4) polisindeton, (5) asindenton, (6) aliterasi, (7) klimaks, dan (8) pertanyaan retoris. ABSTRACT This study, entitled “Analysis of work around the structure in Daily Poetry Serambi Indonesia 2016". The formulation of this research problem is the formation of any structural structure contained in the poetry of daily publication Serambi Indonesia 2016. The purpose of this research is to describe the forms of structural alteration in the poetry of daily publication Serambi Indonesia 2016. The method used is descriptive method and qualitative approach. This research data is written data in the online site Serambi Indonesia. The collected data is obtained through literature research techniques or literature studies. All data obtained is written to facilitate the author in analyzing the data. The data that have been analyzed are classified into several groups according to the structure formation. Based on the results of the study, the authors found a form of structural alienation that is part of the textual rhetoric. Referring to theory, forms of structural alienation are divided into 10 forms, namely (1) repetition, (2) parallelism, (3) anaphora, (4) polysindeton, (5) asindenton, (6) antithesis, (7) alliteration , (8) climax, (9) anticlimactic, (10) rhetorical question. However, the data found in this study cover only 8 forms, namely: (1) repetition, (2) parallelism, (3) anaphora, (4) polysindeton, (5) asindenton, (6) alliteration, (7) climax , And (8) rhetorical questions.Keywords      :  Stylists, rhetoric, work around the structure