Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Profil Miskonsepsi pada Submateri Struktur dan Fungsi Sel Menggunakan Four Tier Test Yeni Nur Afifah; Mahanani Tri Asri
Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi (BioEdu) Vol 9 No 3 (2020)
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/bioedu.v9n3.p390-396

Abstract

Miskonsepsi adalah perbedaan konsep yang dimiliki siswa dengan konsep yang telah disepakati oleh para ahli. Tujuan dari penelitian ini yaitu (1) Mendeskripsikan profil miskonsepsi pada submateri struktur dan fungsi sel (2) Mendeskripsikan faktor penyebab terjadinya miskonsepsi pada submateri struktur dan fungsi sel. Jenis penelitian ini yaitu deskriptif kuantitatif menggunakan tes diagnostik Four tier test dan wawancara. Subjek penelitian ini yaitu 70 siswa kelas XI MIPA MAN 1 Mojokerto dan guru biologi. Dari keseluruhan data memberikan hasil bahwa nilai rata-rata miskonsepsi pada submateri struktur dan fungsi sel sebesar 48,6%, paham konsep sebesar 15,2% dan belum paham konsep sebesar 36,2%. Faktor penyebab miskonsepsi dapat dibedakan menjadi 6 faktor, yaitu pengetahuan siswa, guru, buku teks, media pembelajaran, cara mengajar dan konteks. Kata kunci: Miskonsepsi, Struktur dan fungsi sel, Four tier test
Validitas Modul Berbasis Discovery Learning untuk Melatihkan Keterampilan Literasi Sains pada Materi Virus Kelas X SMA Isna Nadia Aprillia; Mahanani Tri Asri
Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi (BioEdu) Vol 10 No 2 (2021)
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/bioedu.v10n2.p240-249

Abstract

Literasi sains mempunyai peranan penting untuk menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas dalam menghadapi permasalahan pada masa globalisasi, seperti kemampuan dalam mencari solusi untuk memecahkan suatu masalah serta kemampuan dalam menentukan sebuah keputusan. Salah satu upaya untuk melatihkan literasi sains tersebut dapat dilakukan dengan penggunaan bahan ajar mandiri dengan model belajar yang menunjang, salah satunya merupakan modul berbasis discovery learning untuk materi virus. Materi virus memiliki kompetensi yang menuntut peserta didik untuk menganalisis dan menuntaskan permasalahan sehari-hari yang sesuai dengan konsep literasi sains. Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan dan mendeskripsikan validitas modul virus untuk melatihkan keterampilan literasi sains. Penelitian pengembangan ini menggunakan model 4D dengan tahapan define, design, develop, dan disseminate, namun tahapan disseminate tidak dilaksanakan. Teknik pengambilan data dilakukan melalui validasi oleh ahli pendidikan dan ahli materi. Hasil validasi dari modul yang dikembangkan memiliki nilai sebesar 87.5% pada aspek kelayakan penyajian, 91.67% pada aspek kelayakan isi, 93.75% pada aspek kelayakan Bahasa, 97.91% pada aspek kesesuaian dengan model pembelajaran discovery learning, dan 96.8% pada aspek modul dalam melatihkan literasi sains pada peserta didik. Rata-rata nilai validitas tersebut yaitu sebesar 93.54% dengan kategori sangat valid, dengan begitu modul yang dikembangkan dinyatakan sangat valid untuk digunakan.
Profil dan Validitas Secara Teoritis Booklet Materi Sel untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Peserta Didik Kelas XI SMA Astri Retno Dwi Ramadhani; Mahanani Tri Asri; Erlix Rakhma Purnama
Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi (BioEdu) Vol 10 No 2 (2021)
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/bioedu.v10n2.p275-282

Abstract

Abstrak Kurikulum 2013 khususnya pada materi sel memiliki kompetensi dasar yang harus dimiliki oleh peserta didik, yaitu peserta didik mampu memahami komponen kimiawi penyusun sel, ciri hidup pada sel yang meliputi struktur, fungsi dan proses yang berlangsung di dalam sel sebagai unit terkecil kehidupan, hal ini menyebabkan peserta didik harus paham dan menguasai materi yang telah diajarkan. Oleh sebab itu diperlukan adanya booklet yang inovatif serta mampu meningkatkan pemahaman konsep peserta didik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui validitas booklet pada materi sel untuk meningkatkan pemahaman konsep peserta didik kelas XI SMA. Penelitian ini dilakukan menggunakan rancangan ADDIE. Validitas booklet didasarkan pada pengukuran kelayakan penyajian (teknis), kelayakan bahasa (konstruksi), dan kelayakan isi (didaktik), validitas booklet diinterpretasikan berdasarkan hasil validasi. Hasil validasi berdasarkan aspek kelayakan penyajian memperoleh skor 3,8; aspek kelayakan bahasa dengan skor 3,83; dan aspek kelayakan isi memperoleh skor 3,5. Secara keseluruhan, hasil validasi booklet memperoleh skor rata-rata 3,71 sehingga dikategorikan sangat valid. Dengan demikian, booklet materi sel yang dikembangkan telah memenuhi kriteria penilaian booklet dan dapat dikatakan layak secara empiris dan teortitis. Kata Kunci: Booklet, sel, pemahaman konsep.
Profil dan Validitas Instrumen Penilaian Autentik pada Materi Sel Risti Efrilia Yudiandani; Mahanani Tri Asri
Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi (BioEdu) Vol 11 No 1 (2022)
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/bioedu.v11n1.p1-9

Abstract

Penilaian autentik yaitu proses penilaian secara utuh yang dapat menilai kesiapan peserta didik, proses dan hasil belajar. Pembelajaran pada materi sel dapat lebih bermakna dengan menggunakan penilaian autentik karena penilaian autentik tidak hanya menilai pengetahuan tetapi juga menilai sikap dan keterampilan peserta didik. Namun, instrumen penilaian autentik sebagian besar belum dikembangkan dan diimplementasikan dibeberapa jenjang pendidikan. Kondisi tersebut bertentangan dengan tuntutan penilaian pada kurikulum 2013 yang menuntut semua aspek kompetensi peserta didik diukur dalam penilaian. Penelitian ini bertujuan menghasilkan instrumen penilaian autentik materi sel yang valid. Pengembangan instrumen penilaian autentik menggunakan model R&D dengan 6 tahapan yaitu melakukan pengamatan potensi dan masalah, mengumpulkan informasi untuk merancang instrumen penilaian, mendesain produk instrumen penilaian disesuaikan dengan tuntutan kurikulum 2013, validasi desain dengan cara validator memberikan saran terhadap instrumen penilaian yang telah dikembangkan, merevisi desain produk sesuai saran validator dan uji coba terbatas. Namun penelitian ini hanya sampai pada tahap revisi desain produk tanpa melakukan uji coba terbatas karena adanya pandemi covid-19. Kelayakan instrumen penilaian didapatkan dengan metode validasi oleh 3 validator. Instrumen penilaian autentik yang dihasilkan layak ditinjau dari aspek ranah isi sebesar 3,71, kontruksi sebesar 3,93 dan bahasa sebesar 3,83 sehingga rata-rata keseluruhan sebesar 3,82 dengan kategori sangat valid. Penelitian ini menghasilkan instrumen penilaian autentik materi sel masing-masing disertai petunjuk penggunaan meliputi penilaian diri sikap spritual, penilaian sikap sosial oleh guru, penilaian pengetahuan beserta kisi-kisi dan kunci jawaban, penilaian keterampilan proses dan kunci jawaban serta keterampilan kinerja laporan praktikum yang berguna untuk mengukur sikap, pengetahuan dan keterampilan peserta didik. Kata Kunci: instrumen, autentik, kurikulum 2013, sel.
Profile of 10th Grade High School Students Misconception on Virus Topic Based on Three-Tier Multiple Choice Diagnostic Test Listya Eka Ningtyas; Mahanani Tri Asri
Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi (BioEdu) Vol 10 No 3 (2021)
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/bioedu.v10n3.p674-682

Abstract

Biology learning is closely tied to concepts. Misconceptions arise within learning of several fundamental biological principles. One of the biology topics frequently faces misconceptions is viruses. To recognize misconceptions in students, the three-tier multi-choice diagnostic test method is important to be used. This research was intended to explain the misconception of students, the percentage of student misconception and the source of virus topic misconception in high school. This research was a multi-stage qualitative descriptive research, including the preparation of a three-tier multi-choice diagnostic test instrument, the validation of instruments, conducting student observations, conducting interviews with the students, the analysis of data and the assessment of outcomes. This research was performed at 10 th grade High School with as many as 36 students receiving virus topic. Results showed that 5.43% of students encountered positive misconceptions, 6.88% students encountered negative misconceptions, 30.56% students encountered misconception. Total misconceptions showed that 42.87% of students encountered misconception of virus topic. The highest misconception was found in the concept of bacteriophage reproduction, which had the largest misconception of 49.07%. The lowest misconception was found in the concept of the role of viruses, which had the smallest misconception of 36.8%. The highest misconception was found in the indicator of Identifying the way the virus lives in the host cell, which had the largest misconception of 63.89%, while the lowest was 19.44% in the indicator of identifying the role of viruses that are beneficial to human life. The aspects that contributed to the misconception were inadequate books, restricted choice of learning approaches during the Covid-19 pandemic, and context errors faced by students. Keywords: profile, misconception, virus topic, three-tier diagnostic test.
Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Lichen Usnea sp. terhadap Pertumbuhan Bakteri Ralstonia solanacearum Silviana Silviana; Mahanani Tri Asri
Sains dan Matematika Vol. 7 No. 1 (2022): April, Sains & Matematika
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ralstonia solanacearum merupakan bakteri penyebab penyakit layu pada budi daya tanaman hortikultura dan dapat menurunkan hasil produksi hingga 90%.Pengendalian R. solanacearum biasanya dilakukan menggunakan pestisida sintetik, tetapi penggunaan berlebih dan dalam jangka waktu yang panjang dapat menyebabkan bakteri menjadi resisten. Perlu adanya pengendalian penyakit yang ramah lingkungan menggunakan pestisida nabati dengan memanfaatkan senyawa aktif lichen Usnea sp. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengaruh ekstrak etanol lumut kerak dengan berbagai konsentrasi dalam menghambat pertumbuhan R. solanacearum dan untuk menentukan konsentrasi optimal ekstrak etanol lumut kerak dalam menghambat pertumbuhan bakteri R. solanacearum secara in vitro. Rancangan penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan variasi konsentrasi ekstrak yang digunakan, yaitu 8%, 6%, 4%, 2%, dan kontrol positif (kloramfenikol 1%), serta kontrol negatif (akuades), masing-masing dengan 4 kali ulangan. Pengujian aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode difusi cakram (disk diffusion).Data yang diperoleh berupa diameter zona hambat yang dianalisis dengan ANOVA satu arah dan dilanjutkan uji Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak lichen Usnea sp. dapat menghambat pertumbuhan bakteri R. solanacearum. Perlakuan dengan konsentrasi 8% merupakan konsentrasi yang optimal dalam menghambat pertumbuhan R. solanacearumyang termasuk dalam kategori sedang, dengan diameter zona hambat sebesar 6,00 ± 0,82 mm.
E, Efek EFEKTIVITAS PELATIHAN PEMBUATAN NUGGIPRO PADA MASYARAKAT NELAYAN GISIK CEMANDI SIDOARJO JATIM Isnawati Isnawati; Mahanani Tri Asri; Lisa Lisdiana; Fitriari Izzatunnisa Muhaimin
Jurnal ABDI: Media Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 8 No. 2 (2023): JURNAL ABDI : Media Pengabdian Kepada masyarakat
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/abdi.v8i2.20075

Abstract

Nuggets are a food that is especially liked by children. Nuggets are used as a side dish or as a snack while relaxing. Based on this, it is very necessary to develop nuggets that are healthier and more delicious. The aim of the PKM activity is to help partners solve their problems related to the management of unsold caught fish and to explain the effectiveness of training on making fish-based nuggets containing probiotics called NuggiPro which has the potential as an innovative entrepreneurial activity in the Gisik Cemandi fishing community, Sidoarjo East Java, as a solution to partner problems. The methods used in this training include (1) gathering participant knowledge information related to the aspects being trained (2) playing a video on the manufacture of NuggiPro, (3) providing information (3) demonstration of the manufacture of NuggiPro by the team, (4) practice of making NuggiPro by the training participants and (5) evaluation of results. The results of this PKM activity include that (1) partners' initial knowledge regarding processing unsold caught fish is still low (2) knowledge and skills in making NuggiPro as a solution to managing unsold fish is still low (3) after knowledge training and the NuggiPro manufacturing skills increased (4) the NuggiPro made by the trainees fulfilled the SOP (5) the participants gave a positive response to the NuggiPro manufacturing training and its potential as an entrepreneurial activity. Based on the results achieved, it can be stated that the PKM activity was successful.