Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENERAPAN LANGUAGE EXPERIENCE APPROACH DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA Tati Sri Uswati; Itaristanti Itaristanti
Indonesian Language Education and Literature Vol 2, No 2 (2017)
Publisher : Jurusan Tadris Bahasa Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (421.486 KB) | DOI: 10.24235/ileal.v2i2.1377

Abstract

Apabila seseorang memiliki keterampilan berbicara yang baik, dia akan memperoleh keuntungan sosial maupun profesional.Pada pelaksanaan pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah, guru kurang mengajak siswa untuk lebih aktif menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Kondisi ini mengakibatkan kemampuan berbicara siswa menjadi rendah. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berbicara pada kompetensi menceritakan kembali isi cerpen dengan menerapkan Language Experience Approach (LEA). Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilaksanakan di MAN 2 Kota Cirebon. Teknik pengumpulan data, meliputi: angket, observasi, wawancara, dan tes keterampilan bercerita. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan strategi LEA dapat meningkatkan keterampilan bercerita. Peningkatan tersebut ditunjukkan dari kualitas pembelajaran yang tercermin pada keaktifan, perhatian dan konsentrasi, minat selama pembelajaran, serta keberanian siswa bercerita di depan kelas. If a person has good speech skills, he or she will gain both social and professional benefits. In the implementation of Indonesian language learning in schools, teachers do not invite students to be more active in listening, speaking, reading and writing. This condition results in low student speaking ability. This study aims to improve speaking skills on the competence of retelling the contents of the short story by applying the Language Experience Approach (LEA). This class action research (PTK) is conducted in MAN 2 Kota Cirebon. Data collection techniques, including: questionnaires, observations, interviews, and skills test storytelling. The results showed that the implementation of LEA strategy can improve the storytelling skills. The improvement is reflected in the quality of learning reflected in liveliness, attention and concentration, interest during learning, and the courage of students telling stories in front of the class.
IMPLEMENTASI MODEL PENDEKATAN COLLABORATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN Tati Sri Uswati
Edueksos : Jurnal Pendidikan Sosial & Ekonomi Vol 3, No 1 (2014)
Publisher : Department of Tadris IPS FITK IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (104.775 KB) | DOI: 10.24235/edueksos.v3i1.358

Abstract

Abstrak Sebagian besar guru juga menuntut siswa untuk menyelesaikan masalah, tapi jarang mengajarkan bagaimana siswa seharusnya menyelesaikan masalah. Dengan demikian dibutuhkan suatu pendekatan dengan mengadaptasikan dan mengintegrasikan strategi-strategi terbaik dari pendekatan Pengajaran Berdasarkan Masalah (Problem Based Intruction) dan Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) menjadi Pendekatan Collaborative Problem Solving (CPS) atau Pemecahan Masalah Secara Kolaboratif. CPS akan sangat diperlukan pada sebuah sistem pengetahuan yang kompleks yang dapat dikombinasikan dalam berbagai cara atau ketika suatu pemahaman yang dalam diperlukan. Pada pembelajaran Bahasa Indonesia, salah satu pembelajaran yang tepat untuk menerapkan teori pendekatan CPS adalah pembelajaran menulis dan mempresentasikan karya ilmiah (PMMK). Kata kunci: pembelajaran, kolaborasi, problem solving