Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENERAPAN MODEL KLARIFIKASI NILAI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN TENTANG KONFLIK SOSIAL PADA PEMBELAJARAN IPS DI MTsN 2 CIREBON devi slamet; ratna puspitasari
Edueksos : Jurnal Pendidikan Sosial & Ekonomi Vol 6, No 2 (2017): Multikultural
Publisher : Department of Tadris IPS FITK IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (188.818 KB) | DOI: 10.24235/edueksos.v6i2.3162

Abstract

ABSTRAK Model klarifikasi nilai adalah pendekatan pendidikan nilai yang membuat peserta didik dilatih untuk menemukan, memilih, menganalisis, memutuskan, mengambil sikap   sendiri   nilai-nilai   hidup   yang   ingin   diperjuangkan.   Namun   dalam pengamatan peneliti menemukan penerapan model yang ada di sekolah hanya model konvensional yang kurang penanaman nilai, sehingga siswa kurang memiliki  keterampilan  pengambilan  keputusan.  Tujuan  umum  penelitian  ini adalah untuk meningkatkan keterampilan pengambilan keputusan tentang konflik pada  mata  pelajaran  IPS  l  kelas  VIII  H pada  pembelajaran  IPS  di  MTsN  2Cirebon.Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek penelitiannya adalah siswa kelas VIII H di MTsN 2 Cirebon.  Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, tes, wawancara dan dokumentasi dan analisis datanya menggunakan data kuantitatif dan data kualitatif.Hasil penerapan model klarifikasi nilai dilihat dari aktivitas guru pada siklus 1 72%, siklus 2 84%, siklus 3 90%. Keterampilan pengambilan keputusan tentang konflik sosial dilihat dari aktivitas siswa pada siklus 1 55%, siklus 2 74%, dan siklus 3 80%. Peningkatan tes keterampilan pengambilan keputusan tentang konflik rata-rata kelas pada pra siklus 67 menjadi 73 pada siklus 1 ke siklus 2 77 kemudian siklus 3 81. Ketuntasan pada pra siklus 20% kategori kurang terampil ke siklus I menjadi 45% kategori cukup terampil, kemudian dari siklus II 75% kategori terampil ke siklus III menjadi 87,5% kategori sangat terampil. Simpulan model klarifikasi nilai meningkatkan keterampilan pengambilan keputusn tentang konflik sosial pada pelajaran IPS. Kata Kunci: Model Klarifikasi Nilai, Keterampilan Pengambilan Keputusan, Konflik Sosial
POLA ASUH SINGLE PARENTDALAM UPAYA MEMBINA PERILAKU SOSIAL REMAJA DI DESA JATISEENG KECAMATAN CILEDUG KABUPATEN CIREBON silvi sintia; ratna puspitasari
Edueksos : Jurnal Pendidikan Sosial & Ekonomi Vol 7, No 2 (2018): Perilaku Sosial
Publisher : Department of Tadris IPS FITK IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (252.42 KB) | DOI: 10.24235/edueksos.v7i2.3166

Abstract

ABSTRAKPengasuhan yang dilakukan oleh single parent merupakan satu fenomena di zaman kontemporer saat ini. Pola pengasuhan yang diterapkan single parent acapkali membutuhkan konsep tersendiri untuk mendidikdan mengasuh anak-anaknya. Langkah ini tentu berbeda antara satu keluarga dengan keluarga yang lain. Kurangnya intensitas pengasuhan anak akibat terjadinya single parent menjadikan perhatian orang tua berkurang dan teralihkan. Dampak dari ketidakperhatian orang tua memberi peluang bagi anak untuk membentuk perilaku di luar nila-nilai yang diajarkan oleh orang tua. Latar belakang permasalah ini yaitufenomena remajayang ditinggal pergi oleh orang tuanya karena meninggal. remaja tersebut meresponnya dengan sikap dan berperilaku yang kurang wajar dan bahkan amoral, seperti membolos sekolah, merokok, dan tawuran. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh data pola asuh single parent dalam upaya membina perilaku sosial remaja, bagaimana perilaku sosial remaja dan untuk mendeskripsikan faktor pendukung dan penghambat perilaku sosial remaja yang dilakukan oleh ibu single parent. Data pola pengasuhan yang diperoleh yakni, pola pengasuhan demokratis dan pola pengasuhan otoriter. Data perilaku sosial remaja terbagi menjadi dua bentuk yakni, remaja yang mampu menyesuaikan diri dan remaja yang belum mampu menyesuaikan diri. Faktor pendukung yakni, Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) dan faktor penghambat diantaranya dari segi ekonomi, pengasuhan, dan pendidikan. Kata kunci: pola asuh, single parent, perilaku sosial remaja