Ahmad Zainuri
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

HISTORIOGRAFI ISLAM: TELAAH SEJARAH DALAM MUQADDIMAH AL-KAMIL Fi AL-TARIKH IBN ATHIR AL-JAZARI Ahmad Zainuri
Jurnal Tamaddun : Jurnal Sejarah dan Kebudayaan Islam Vol 9, No 2 (2021)
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/tamaddun.v9i2.8934

Abstract

Abstrak: Artikel ini akan menjelaskan tentang sebuah karya dari sejarawan terkemuka pada masa dinasti Zengid dibawah dinasti Seljuk, yakni Ibn al-Athir al-Jazari. Sejarawan yang muncul pada periode Islam klasik akhir dan menjelang pertengahan ini merupakan sosok yang telah melahirkan karya monumental pada bidang sejarah, yakni Al-Kamil Fi Al-Tarikh dan beberapa kitab lainnya. Fokus kajian ini ialah pada telaah karya Ibn Al-Athir dalam Muqaddimahnya. Yang akan penulis uraikan dengan menjelaskan biografi, karya Ibn Athir dan telaah karya Al-Kamil fi Al-Tarikh.  Adapun metode yang penulis gunakan ialah metode historiografi historis. Artikel ini lebih menelaah daripada kajian historiografi dari Ibn Athir sendiri. Hasil kajian menunjukkan bahwa Al-Kamil fi Al-Tarikh merupakan karya yang monumental dalam kesejarahan Islam. banyak makna yang dapat diambil dalam tulisan agung dari Ibn Athir ini. Selain Ulama, ia sebagai sejarawan, sehingga nuansa tulisan sejarahnya penuh dengan khazanah keislaman, motivasi untuk menulis sejarah dan pelajaran apa yang bisa dipetik dibalik peristiwa sejarah yang terjadi, ini yang paling penting. Intinya bahwa sejarah ditulis harus menyeluruh, jangan terputus-putus, agar nampak bahwa sejarah itu selalu berkesinambungan, dan tidak dihitamkan atau dikaburkan, dihilangkan dalam periodesasi sejarah, tulislah apa adanya dan ambil ibrah-nya sebagai pelajaran hidup.
Culinary in Petik Sari Tradition: Meanings and Values along Society Empowerment Ahmad Zainuri
Prosperity: Journal of Society and Empowerment Vol 1, No 1 (2021): June
Publisher : Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (731.086 KB) | DOI: 10.21580/prosperity.2021.1.1.7843

Abstract

Tradition is a local activity with mystical nuances, a religion that has been around for a long time and flows in people's lives. The purpose of this article is to explain a cultural community tradition with its culinary variety. Community empowerment (rewang) which is represented as a joint movement to build traditions and empower together. In this paper the author uses the socio-religious study method using a phenomenological approach and theoretical framework. This approach is relevant to this study because phenomenology can analyze it to an event that some people might consider normal. However, there are hundreds of meanings that can be expressed in each blade of the Nusantara’s culinary offerings. It is also embedded in the attitude of empowering women, mothers or the entire community so that they can share recipes and cook in a tradition. There is also an educational, spiritual value that will be embedded in every culinary dish of the Nusantara. The theory that I want to use is Auguste Comte’s theory of evolution and Acculturation from Koentowijoyo's point of view. Typical foods in traditions that hold meaning include Jenang, Tumpeng, Takir, and Ingkung Chicken meat. Community empowerment is the key to the preservation of Various traditional culinary delights with their economic, cultural, and historical aspects. Keywords: Tradition, Culinary, Empowered