Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Formulasi Sediaan Tabir Surya dengan Bahan Aktif Nanopartikel Cangkang Telur Ayam Broiler Amila Gadri; Sasanti Tarini Darijono; Rachmat Mauludin; Maria Immaculata Iwo
Jurnal Matematika & Sains Vol 17, No 3 (2012)
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Cangkang telur (CT) merupakan limbah yang dapat dimanfaatkan menjadi bahan aktif tabir surya. Tujuan penelitian ini adalah memanfaatkan CT sebagai bahan aktif tabir surya melalui reduksi ukuran partikel dan pengembangan formula sediaan tabir surya untuk meningkatkan nilai faktor pelindung surya. Penelitian ini diawali dengan pengecilan ukuran partikel CT melalui penggilingan basah menggunakan tumbler ballmill dilanjutkan dengan sonikasi untuk mendapatkan suspensi nanopartikel CT. Nanopartikel yang diperoleh dikarakterisasi ukuran partikel, indeks polidispersitas, serta morfologi partikel menggunakan SEM. Serbuk mikropartikel dan nanopartikel cangkang telur diformulasi menjadi sediaan krim menggunakan basis krim minyak dalam air yang terdiri dari asam stearat, trietanolamin, lanolin dan setostearil alkohol. Krim yang dibuat dievaluasi secara farmasetik dan diuji keamanannya melalui uji iritasi pada mata dan kulit kelinci secara in vivo, dilanjutkan dengan penentuan nilai FPS secara in vivo pada kelinci tersebut. Proses pembuatan nanopartikel serbuk CT dengan metode sonikasi menghasilkan nanopartikel cangkang telur dengan ukuran 453,87±25,63 nm. Formula krim yang memenuhi persyaratan farmasetik adalah formula yang mengandung  5 dan 8% nanopartikel CT dalam basis yang terdiri dari 1% lanolin, 2% setostearil alkohol, 8% asam stearat dan 1,6% trietanolamin. Formula krim yang mengandung 8% nanopartikel CT bersifat mengiritasi ringan dengan Indeks Iritasi Primer (IIP) sebesar 0,58. Sedangkan dalam uji iritasi mata sediaan tidak menyebabkan iritasi. Pada uji in vivo nilai FPS krim yang mengandung 5 dan 8% nanopartikel CT berturut–turut adalah 3,44, dan 4,30, dan krim yang mengandung 8% CT dalam bentuk mirkopartikel menghasilkan nilai FPS yang lebih rendah, yaitu 2,71. Berdasarkan hasil penelitian ini, pengecilan ukuran serbuk cangkang telur menjadi berukuran nano dapat meningkatkan aktivitas tabir surya cangkang telur. Kata kunci: Cangkang telur, Nanopartikel, Uji iritasi kulit, Tabir surya, Faktor pelindung surya (FPS).   Formulation of Sunscreen Bahan Aktif Nanopartikel Cangkang Telur Ayam Broiler Abstract This research aims is to use eggshell – a waste product as an active ingredients of sunscreen by reducing its particle size and to develop sunscreen preparation with a high Sun Protection Factor (SPF). The research begin with reducing the particle size of eggshell through wet milling proses using tumbler ballmill followed with sonication to produce a suspension of nanoparticle eggshell. Nanoparticles eggshell obtained were characterized based on its particle size, polidispersity index, and morphology using SEM. The eggshell powder, either in the micro or nano size were formulated into cream dosage form using oil in water base type consist of stearic acid, triethanoamine, lanolin, and cetostearyl alcohol. The formulated creams were evaluated pharmaceutically and its safety through irritation test on rabbit  skin and eye, followed with in vivo determination of its sun protection effect in the rabbit. Results  showed that the nanoparticle size obtained through sonication method was 453.87±25.63 nm with polydispersity index of 0.16±0.04. The cream formula that meet with pharmaceutical requirement consist of 5 and 8 % of eggshell nanoparticle in base containing 1% lanolin, 2% cetostearyl alcohol, 8% stearic acid and 1,6% triethanolamine. Through skin  irritation test, the cream contained 8% of eggshell nanoparticle has mild category of irritation potency with PII (Primary Irritation Index) of 0.58. While irritation test on the eye has no effect.  On in vivo assay,  the cream contained 5 and 8 % of nanoparticle eggshell showed SPF value of 3.44 and 4.30, respectively, while the cream contained 8% of microparticel of eggshell showed smaller SPF value (2.71). Based on this study, it can be concluded that  reduction of particle size of eggshell into nanosize could increase the SPF value of sunscreen preparation. Keywords: Sunscreen, Eggshell, Nanoparticle, Irritation test, Sun protective factor (SPF).
Aktivitas Ekstrak Ethanol Daun, Ranting, dan Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana l.) sebagai Tabir Surya secara in vitro - Liandhajani; Maria Immaculata Iwo; - Sukrasno; Andreanus A. Soemardji; I Ketut Adnyana
Acta Pharmaceutica Indonesia Vol. 36 No. 1 & 2 (2011)
Publisher : School of Pharmacy Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Telah banyak penelitian yang dilakukan pada buah Manggis (Garcinia mangostana L.) , kayu maupun kulit buahnya sebagai pengobatan, antara lain diare, antiinflamasi, HIV. Hal ini sehubungan dengan kandungan manggis yang beragam. Zat aktif yang terkandung dalam manggis sangat banyak antara lain tanin, xanthone dan bensofenon glukosida yaitu garmacimangasone D. Kandungan turunan bensofenone diduga mempunyai aktivitas sebagai tabir surya. Dari penelitian sebelumnya telah diketemukan turunan bensofenone dalam kulit buah manggis dan kayunya. Turunan bensofenone telah dimanfaatkan sebagai tabir surya pada sediaan kosmetika, dengan demikian diharapkan turunan bensofenon yang ada dalam manggis (Garcinia mangostana L.) mempunyai juga aktivitas sebagai tabir surya. Pada penelitian ini dilakukan uji aktivitas tabir surya pada daun, ranting, dan kulit buah manggis. Mula-mula dilakukan ekstraksi maserasi dengan menggunakan etanol pada simplisia daun, ranting, dan kulit buah manggis. Penetapan ekstrak aktifitas tabir surya yaitu dengan menggunakan spektrofotometer pada panjang gelombang 290 hingga 400 nm menggunakan pelarut etanol. Dari peneltian yang telah dilakukan nilai sun protection factor (SPF) ekstrak kulit buah, ranting, dan daun manggis pada konsentrasi 50 μg/ ml adalah 1,967 (pada panjang gelombang 290-382,5 nm); 1,356 (290-332,5 nm) ; 1,286 (290-327.5 nm). Dengan demikian ekstrak kulit buah manggis mempunyai SPF yang relatif lebih tinggi dibanding ranting maupun daunnya.
Pharmacological Activities of Three Kinds “Kayu kuning”: Arcangelisia flava, Fibraurea tinctoria, and Coscinium fenestratum – an Short Review Riski Sulistiarini; Andreanus A Soemardji; Elfahmi; Maria Immaculata Iwo
Journal of Tropical Pharmacy and Chemistry Vol. 5 No. 2 (2020): Journal of Tropical Pharmacy and Chemistry
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia, 75117, Gedung Administrasi Fakultas Farmasi Jl. Penajam, Kampus UNMUL Gunung Kelua, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The literature-based review was constructed discussing three types of yellow woods plant from Indonesia, including Arcangelisia flava, Fibraurea tinctoria, and Coscinium fenestratum. Yellow wood plants are widely used as traditional medicine due to its activities that were pharmacologically studied. Those activities include antiplasmodial, cytotoxic, antioxidant, toxicity, antidiabetic, anticolestroleia, antihypertensive to liver activity, and health-behavior changes in experimental animals.