Cangkang telur (CT) merupakan limbah yang dapat dimanfaatkan menjadi bahan aktif tabir surya. Tujuan penelitian ini adalah memanfaatkan CT sebagai bahan aktif tabir surya melalui reduksi ukuran partikel dan pengembangan formula sediaan tabir surya untuk meningkatkan nilai faktor pelindung surya. Penelitian ini diawali dengan pengecilan ukuran partikel CT melalui penggilingan basah menggunakan tumbler ballmill dilanjutkan dengan sonikasi untuk mendapatkan suspensi nanopartikel CT. Nanopartikel yang diperoleh dikarakterisasi ukuran partikel, indeks polidispersitas, serta morfologi partikel menggunakan SEM. Serbuk mikropartikel dan nanopartikel cangkang telur diformulasi menjadi sediaan krim menggunakan basis krim minyak dalam air yang terdiri dari asam stearat, trietanolamin, lanolin dan setostearil alkohol. Krim yang dibuat dievaluasi secara farmasetik dan diuji keamanannya melalui uji iritasi pada mata dan kulit kelinci secara in vivo, dilanjutkan dengan penentuan nilai FPS secara in vivo pada kelinci tersebut. Proses pembuatan nanopartikel serbuk CT dengan metode sonikasi menghasilkan nanopartikel cangkang telur dengan ukuran 453,87±25,63 nm. Formula krim yang memenuhi persyaratan farmasetik adalah formula yang mengandung 5 dan 8% nanopartikel CT dalam basis yang terdiri dari 1% lanolin, 2% setostearil alkohol, 8% asam stearat dan 1,6% trietanolamin. Formula krim yang mengandung 8% nanopartikel CT bersifat mengiritasi ringan dengan Indeks Iritasi Primer (IIP) sebesar 0,58. Sedangkan dalam uji iritasi mata sediaan tidak menyebabkan iritasi. Pada uji in vivo nilai FPS krim yang mengandung 5 dan 8% nanopartikel CT berturutâturut adalah 3,44, dan 4,30, dan krim yang mengandung 8% CT dalam bentuk mirkopartikel menghasilkan nilai FPS yang lebih rendah, yaitu 2,71. Berdasarkan hasil penelitian ini, pengecilan ukuran serbuk cangkang telur menjadi berukuran nano dapat meningkatkan aktivitas tabir surya cangkang telur. Kata kunci: Cangkang telur, Nanopartikel, Uji iritasi kulit, Tabir surya, Faktor pelindung surya (FPS).  Formulation of Sunscreen Bahan Aktif Nanopartikel Cangkang Telur Ayam Broiler Abstract This research aims is to use eggshell â a waste product as an active ingredients of sunscreen by reducing its particle size and to develop sunscreen preparation with a high Sun Protection Factor (SPF). The research begin with reducing the particle size of eggshell through wet milling proses using tumbler ballmill followed with sonication to produce a suspension of nanoparticle eggshell. Nanoparticles eggshell obtained were characterized based on its particle size, polidispersity index, and morphology using SEM. The eggshell powder, either in the micro or nano size were formulated into cream dosage form using oil in water base type consist of stearic acid, triethanoamine, lanolin, and cetostearyl alcohol. The formulated creams were evaluated pharmaceutically and its safety through irritation test on rabbit skin and eye, followed with in vivo determination of its sun protection effect in the rabbit. Results showed that the nanoparticle size obtained through sonication method was 453.87±25.63 nm with polydispersity index of 0.16±0.04. The cream formula that meet with pharmaceutical requirement consist of 5 and 8 % of eggshell nanoparticle in base containing 1% lanolin, 2% cetostearyl alcohol, 8% stearic acid and 1,6% triethanolamine. Through skin irritation test, the cream contained 8% of eggshell nanoparticle has mild category of irritation potency with PII (Primary Irritation Index) of 0.58. While irritation test on the eye has no effect. On in vivo assay, the cream contained 5 and 8 % of nanoparticle eggshell showed SPF value of 3.44 and 4.30, respectively, while the cream contained 8% of microparticel of eggshell showed smaller SPF value (2.71). Based on this study, it can be concluded that reduction of particle size of eggshell into nanosize could increase the SPF value of sunscreen preparation. Keywords: Sunscreen, Eggshell, Nanoparticle, Irritation test, Sun protective factor (SPF).