Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

INTERPRETASI KATA AL-ṢIRÂṬ AL-MUSTAQÎM DALAM ALQURAN: APLIKASI SEMANTIK TOSHIHIKO IZUTSU Muhammad Anwar Idris
Diya Al-Afkar: Jurnal Studi al-Quran dan al-Hadis Vol 8, No 02 (2020): Desember
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/diyaafkar.v8i02.7248

Abstract

This paper tries to reveal the meaning of the word al-Ṣirâṭ  al-Mustaqîm . As for the word al-Ṣirâṭ al-Mustaqîm and its derivations; as many as 33 well-known words in 21 surah in the Alquran. Of the many mentions of this word in the Quran, of course, it will have a different meaning. So it is necessary to study what exactly the meaning of al-Ṣirâṭ  al-Mustaqîm in Alquran using the semantic theory of Toshihiko Izutsu. This theory explains the existence of the basic meaning and relational meaning of Pragmatics and paradigmatics and Weltanschauung (world of meaning) al-Ṣirâṭ  al-Mustaqîm. The results of this study, that the word al-Ṣirâṭ  al-Mustaqîm in Alquran has the basic meaning of "straight path". The syntagmatic relational meaning of al-Ṣirâṭ  al-Mustaqîm which is included in this journal is: filling in to Allah, tauhid creed, Islam and Alquran. Meanwhile, the paradigmatic relational meaning, synonyms of al-Ṣirâṭ  al-Mustaqîm include: al-Ṣirâṭ  al-Aziz al-Hamîd, al-Ṣirâṭ  al-Sawî, al-Tarîq al-Mustaqîm, Subul al-Salâm, Sabîl Lillâh. Antonyms of the words al-Ṣirâṭ  al-Mustaqîm include: Ṣirâṭ  al-Jahim, al-Tarîq Jahannam, Sabîl at-Thaghut, Sabîl al-Mufsidîna. Then the weltanschauung (world of meaning) al-Ṣirâṭ  al-Mustaqîm is the Hidayah and the Bridge to Hell.Keywords: Semantic Alquran, al-Ṣirâṭ al-Mustaqîm , Straight path. Toshihiko Izutsu. Tulisan ini berusaha mengungkapkan makna kata al-Ṣirâṭ al-Mustaqîm . Adapun kata al-Ṣirâṭ al-Mustaqîm dan derivinasinya disebutkan sebanyak 33 kata yang tersebar dalam 21 surat dalam Alquran. Dari banyaknya penyebutan kata tersebut di dalam Alquran, tentunya akan memiliki makna yang berbeda. Sehingga perlu dikaji apa sebenarnya makna al-Ṣirâṭ al-Mustaqîm dalam Alquran dengan menggunakan teori semantik Toshihiko Izutsu. Teori ini menjelaskan tentang adanya makna dasar dan makna relasional pragmatik dan paradigmatik serta Weltanschauung (dunia makna) al-Ṣirâṭ al-Mustaqîm. Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa kata al-Ṣirâṭ  al-Mustaqîm dalam Alquran memiliki makna dasar “jalan yang lurus”. Makna relasional sintagmatik al-Ṣirâṭ al-Mustaqîm yang disebutkan dalam jurnal ini yaitu: beribadah kepada Allah, akidah tauhid, agama Islam dan Alquran. Sedangkan makna relasional paradigmatik, sinonim kata al-Ṣirâṭ al-Mustaqîm antara lain: al-Ṣirâṭ al-’Azîz al-H{amîd, al-Ṣirâṭ al-Sawî, al-Tarîq al-Mustaqîm, Subul al-Salâm, Sabîl Lillâh. Antonim kata al-Ṣirâṭ al-Mustaqîm antara lain: Ṣirâṭ al- jahim, al-Tarîq Jahannam, Sabîl at-Thâghu>t, Sabîl al-Mufsidîna. Kemudian weltanschaung (dunia makna) al-Ṣirâṭ  al-Mustaqîm ialah Hidayah dan Jembatan ke neraka.Kata Kunci: Semantik Alquran, al-Ṣirâṭ al-Mustaqîm, Jalan yang lurus, Toshihiko Izutsu.
Solusi Al-Qur’an Terhadap Problematika Kerukunan Umat Beragama di Indonesia Muhammad Anwar Idris
JASNA : Journal For Aswaja Studies Vol 1, No 2 (2021)
Publisher : UPT Pusat Studi Aswaja UNISNU Jepara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (349.789 KB) | DOI: 10.34001/jasna.v1i2.2192

Abstract

AbstractIndonesia, with all its wealth ranging from ethnicity, culture, and various religions, of course cannot be separated from a problem that results in prolonged conflict, the burning system of places of worship is a frequent occurrence, the understanding of eternal religious verses results in conflict, even though al-Quran forbids it. However, this cannot be avoided because in social terms, a conflict is born that is logged from a social interaction. This is where ta'aruf and ta'asub reason for the term conflict in the Koran with its various derivations,  including  qital  and  al-harb  (war)  al-khasm  (hostile),  ikhtilaf  (disagreement)  and  tanazu' (contradiction).  Then  regarding  the  Qur'anic  solutions  given  regarding  conflicts  between  religious communities,  at  leastthe  author  describes  three  results,  among  others,  tabayun,  deliberation,  mutual forgiveness (gracefulness), four guarantees of religious freedom.Keywords: Conflict, Social, Solution, Al-Qur'an.AbstrakIndonesia dengan segala kekayaannya mulai dari suku, etnis, budaya serta bermacam-macamnya agama, tentunya   tidak   terlepas   dari   sebuah   masalah  yang   mengakibatkan   konflik   yang   berkepanjangan, pembakaran tempat ibadah merupakan hal yang sering terjadi, pemahaman ayat-ayat agama yang sempit mengakibatkan  konflik,  padahal  al-Qur’an melarangnya. Namun hal tersebut tidak dapat dihindarkan karena dalam berinteraksi sosial pasti lahir sebuah konflik yang merupakan konsekuensi logis dari sebuah interaksi sosial. Disinilah perlunya nalar ta’aruf dan ta’asub Istilah konflik di dalam al-Qur’an disebutkan dengan  berbagai  derivasinya  antara  lain  qital  dan  al-harb  (perang)  al-khasm  (bermusuhan),  ikhtilaf (berselisih) dan tanazu’ (pertentangan). Kemudian mengenai solusi Qur’ani  yang  diberikan  mengenai konflik   antar   umat   beragama,   setidaknya   penulis  memaparkan   tiga   hasil   antara   lain,   tabayun, bermusyawarah, saling memaafkan (lapang dada), jaminan  kebebasan beragama.Kata Kunci:Konflik, Sosial, Solusi, Al-Qur’an
TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE DALAM PERSPEKTIF HADIS (KAJIAN HOLISTIK HADIS ANTARADHIN): ONLINE BUYING TRANSACTIONS IN HADIS PERSPECTIVE (HOLISTIC STUDY OF ANTARADHIN HADITS) Muhammad Anwar Idris
Qawanin: Jurnal of Economic Syaria Law Vol 6 No 1 (2022): June
Publisher : Fakultas Syariah IAIN Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (165.988 KB) | DOI: 10.30762/qawanin.v6i1.79

Abstract

Abstrak Artikel ini membahas tentang transaksi jual beli online dalam perspektif hadis. Jual beli online merupakan sebuah transaksi modern yang ada pada era saat ini. Praktik jual beli online tidak hanya menguntukan penjual dan pembeli, namun ada elemen-elemen yang lain yang diuntukan. Adapun tujuan penulisan artikel ini adalah untuk mengetahui hadis-hadis jual beli online, kajian holistic, pesan hadis serta implementasinya dalam kehidupan sosial. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan yang bersumber dari hadis maupun sumber-sumber yang berkaitan dengan jual beli kemudian penelitian ini menggunakan metode ma’anil hadis yang terfokus pada hadis antaradhin. Hasil dari artikel ini menyatakan bahwa dalam transaksi jual beli memberikan kemudahan bagi khalayak umum, akad yang digunakan ialah akad bai- as-salam. Adanya hadis “jual beli harus beradasarkan suka sama suka” sehendaknya diterapkan dalam transaksi jual beli online agar tidak terjadi penipuan yang pada akhirnya menimbulka kerugian antar kedua belah pihak yakni penjual dan pembeli. Kata kunci: Jual beli, Online, Hadis, Penipuan. Abstract This article discusses online buying and selling transactions from the hadith perspective. Buying and selling online is a modern transaction that exists in the current era. The practice of buying and selling online does not only interest sellers and buyers, but there are other elements that are intended. The purpose of this article is to look at the traditions of buying and selling online, holistic studies, hadith messages and their implementation in social life. This research is a literature research that comes from hadith or sources related to buying and selling. Then the research uses the ma'anil hadith method which focuses on interadhin hadith. The results of this general article state that in buying and selling transactions that make it easier for the public, the contract used is the bai-as-salam contract. The existence of the hadith "buying and selling must be on a consensual basis" should be applied in online buying and selling transactions so that fraud does not occur which ultimately causes losses between both the seller and the buyer. Keywords: Buying and selling, Online, Hadith, Fraud.