Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

UJI AKTIVITAS GEL EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia mangostana L.) SEBAGAI PENYEMBUH LUKA BAKAR PADA KULIT PUNGGUNG KELINCI Mutmainah -; Lia Kusmita; Ika Puspitaningrum
Media Farmasi Indonesia Vol. 9 No. 1 (2014): Media Farmasi Indonesia
Publisher : SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI YAYASAN PHARMASI SEMARANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (220.809 KB)

Abstract

ABSTRACT Mangosteen is a skin shells discarded by consumers or may be called by the waste of agricultural products. Mangosteen rind contain xanthone, flavonoids, saponins and tannins that are thought to be potentially heal burn. The air of this study was to determine the effect of ethanolic extract of mangosteen rind with a concentration of 2,5%, 5%, 10 % of ethanol extract of mangosteen rind in the preparation of the gel on the healing of burns on the back of rabbits. The research is conducted using male rabbit which was divided into five groups, namely the group of positive control, negative control, mangosteen rind extract gel ethanol concentration of 2,5%, 5%, 10 %. Induction plates use iron burns with size of 2 cm is heated at a temperature of 100°C for 5 seconds, these gels are done every day until wound healing as seen from the time required for diameter shrink to the perfect closing wound. The results of pharmacological tests of statistical tests with increased concentrations of the extract showed a significant difference in each group viewed from a long healing (p <0.05). Physical characteristics of the test results showed that the concentration of the ethanol extract of mangosteen rind in a row with a concentration of 2,5%, 5%, 10% were able to increase the viscosity, pH, adhesion and lower dispersive power.
INDEKS GLIKEMIK DAN ANALISIS MAKRONUTRIEN TEPUNG UMBI KIMPUL (Xanthosoma violaceum Schott.) SEBAGAI ANTIDIABETES MELITUS TIPE II Ika Puspitaningrum; Lia Kusmita; Mutmainah -
Media Farmasi Indonesia Vol. 9 No. 1 (2014): Media Farmasi Indonesia
Publisher : SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI YAYASAN PHARMASI SEMARANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (248.359 KB)

Abstract

Abstrak Diabetes mellitus tipe 2 atau diabetes mellitus tidak tergantung insulin (DMTTI) merupakan tipe diabetes melitus yang terjadi karena menurunnya kepekaan jaringan pada insulin. Tepung umbi kimpul (Xanthosoma violaceum Schott.) telah terbukti sebagai antidiabetes mellitus tipe II. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai indeks glikemik tepung umbi kimpul. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui kadar makronutrien dalam tepung umbi kimpul yang meliputi karbohidrat, protein, lemak dan serat. Pengukuran nilai indeks glikemik menggunakan hewan uji tikus jantan galur Wistar usia 2-3 bulan sebanyak 15 ekor. Hewan uji dibagi menjadi 3 kelompok perlakuan yaitu pemberian glukosa standar dan suspensi tepung umbi kimpul dalam CMC-Na 0,1 % dosis 2g/kg berat badan serta CMC Na 0,1% secara oral. Selanjutnya sampling serum darah tikus dilakukan pada jam ke-0, 1 dan 2 setelah pemberian bahan uji. Penetapan kadar glukosa darah menggunakan metode GOD-PAP. Kadar glukosa darah yang diperoleh selanjutnya dihitung nilai indeks glikemiknya (IG). Nilai IG suweg dapat dilakukan dengan cara membandingkan nilai Area Under Curve (AUC) glukosa darah individu setelah pemberian sampel dengan nilai AUC glukosa standar yang bernilai IG 100. Perhitungan AUC mengikuti rumus trapesium yang terbentuk di daerah bawah kurva antara waktu (jam) dengan kadar glukosa (mg/dL). Hasil penelitian menunjukkan nilai Indeks Glikemik tepung umbi kimpul sebesar 0,29. Nilai IG tepung umbi kimpul masuk klasifikasi IG yang sangat rendah. Analisa makronutrien menunjukkan bahwa tepung umbi kimpul mengandung karbohidrat sebesar 52,2%, protein sebesar 3,07%, lemak sebesar 0,44% dan serat sebesar 3,00%.
PENGARUH CARA PENGERINGAN TERHADAP RENDEMEN HASIL SOXHLETASI RIMPANG TEMU GIRING (Curcuma heyneana Val. & V. Zijp) Mutmainah -
Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 2, No 4 (2013): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/pjif.v2i4.58

Abstract

Temu Giring merupakan salah satu dari jenis tanaman obat yang digunakan masyarakat. Temu Giring banyak di tanam di perkarangan rumah dan biasanya tanaman ini dikenal masyarakat dapat untuk lulur. Pengeringan merupakan  suatu cara yang dilakukan untuk mendapatkan simplisia yang tidak mudah rusak dan dapat disimpan dalam waktu yang lebih lama.                Penelitian dilakukan di Laboratorium Farmasi Politeknik Harapan Bersama Tegal, mengenai pengaruh cara pengeringan terhadap rendemen hasil soxhletasi rimpang Temu Giring (Curcuma heyneana Val. V. Zijp). Temu Giring dikeringkan dengan tiga cara pengeringan yaitu dengan cara sinar matahari langsung, dengan cara diangin-anginkan, dan dengan cara oven. Pengambilan ekstrak dilakukan dengan metode soxhletasi menggunakan pelarut etanol 96%. Berdasarkan penelitian diperoleh rendemen hasil soxhletasi sebesar 18,14% untuk simplisia dengan cara pengeringan sinar matahari langsung, 7,57% untuk simplisia dengan cara pengeringan diangin-anginkan dan 4,45% untuk simplisia dengan cara pengeringan oven.Kata kunci: Temu Giring , Cara Pengeringan, Soxhletasi, Rendemen Hasil Soxhletasi.