Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Potential of Pummelo Citrus Fruit Extract (Citrus maxima), the Magetan Typical Plant as an Anti-Breast Cancer Agent Vevi Maritha; Dudy Eko Handoko
Aloha International Journal of Health Advancement (AIJHA) Vol 3, No 8 (2020): August
Publisher : Alliance oh Health Activists (AloHA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/aijha30802

Abstract

The pummelo orange may be potential as an anti-breast cancer agent because it contains lycopene compounds. Lycopene works by suppressing cell proliferation or multiplication. In breast cancer patients, cell multiplication occurs very rapidly. Lycopene is also able to slow down or even prevent the oxidation process of other molecules and eliminate free radicals in the body that can cause cell damage. Free radicals can bind to DNA, protein, and lipid which will damage their physiological functions, which in turn can lead to the development of breast cancer. Lycopene is a very effective free radical eliminator. Through these two mechanisms, suppressing cell multiplication and eliminating free radicals, lycopene might be used as a breast cancer therapy. The cytotoxic activity test of pummelo citrus fruit extract was carried out using the MTT method on MCF-7 cells. The pummelo citrus fruit was extracted by maceration method using 96% ethanol as a solvent. Breast cancer cell cultures (MCF-7 cells) were transferred as many as 1x104 cells/well in culture media which consisting of FBS, penicillin-streptomycin, amphotericin-B and RPMI 1640 into 96-well plates and incubated in a 5% CO2 incubator overnight. Furthermore, the test sample was given with a series of levels and made replications three times (triple), then incubated again overnight. On the third day, we added MTT reagent, and after 4 hours the formazan crystals were formed in the living cells. Furthermore, a SDS stopper was added to stop the MTT reaction. Then, the absorbance reading was carried out using an ELISA reader at a wavelength of 595 nm and continued to determine the value of IC50. The results showed that the IC50 value of pummelo orange extract was 234 µg/µL. It showed that pummelo orange extract had potential as an anti-breast cancer agent. This study could contribute to the development of breast cancer drugs. Pummelo fruit extract which is selective against cancer cells can be the therapy of choice in the treatment of breast cancer patients whose prevalence is high in Indonesia. Keywords: breast cancer, cytotoxic activity, pummelo, lycopene
Aktifitas Sitotoksik Ekstrak Buah Jeruk Pamelo (Citrus Maxima) Terhadap Sel Kanker Servik Vevi Maritha; Dudy Eko Handoko
Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 10, No 2 (2021): Parapemikir : Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/pjif.v10i2.2245

Abstract

Kanker servik adalah jenis kanker yang banyak terjadi di Indonesia. Prevalensi terjadinya terus meningkat, sehingga diperlukan alternative terapi bagi penderita kanker serviks. Potensi jeruk pamelo sebagai agen anti kanker serviks karena pada buah ini mengandung senyawa likopen. Likopen bekerja dengan cara menekan proliferasi atau multiplikasi sel.  Pada pasien kanker servik terjadi multiplikasi sel yang sangat cepat.  Likopen juga mampu memperlambat atau bahkan mencegah proses oksidasi dari molekul lain dan mengeliminasi radikal bebas dalam tubuh yang dapat menyebabkan kerusakan sel. Radikal bebas dapat berikatan terhadap DNA, protein dan lemak dan akan merusak fungsi fisiologisnya, yang pada gilirannya dapat menyebabkan berkembangnya penyakit kanker servik.  Likopen merupakan eliminator radikal bebas yang sangat efektif. Melalui dua mekanisme ini yaitu menekan multiplikasi sel dan eliminator radikal bebas maka likopen dapat digunakan sebagai terapi kanker servik.Uji aktivitas sitotoksik ekstrak buah jeruk pamelo dilakukan dengan metode MTT pada sel HeLa. Buah jeruk pamelo diekstrak dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Kultur sel kanker servik (sel HeLa)di ditransfer sebanyak 1x104 sel/sumuran dalam media kultur  yang terdiri dari FBS, penisilin-sterptomisin, amfoterizin-B sebagai dan RPMI 1640 kedalam 96-well plate dan diinkubasi dalam inkubator CO2 5% semalam. Selanjutnya dilakukan pemberian sampel uji dengan seri kadar dan dibuat replikasi tiga kali (triplo), kemudian diinkubasikan kembali semalam. Pengujian hari ke tiga, penambahan reagen MTT, dan setelah 4 jam akan terbentuk kristal formazan pada sel yang masih hidup. Selanjutnya ditambahkan SDS stoper untuk menghentikan reaksi MTT. Kemudian dilakukan pembacaan absorbansi menggunakan elisa reader pada panjang gelombang 595nm dan dilanjutkan penentuan nilai IC50.      Hasil penelitian menunjukkan nilai IC 50 ekstrak jeruk pamelo 10.67 µg/µL. hal ini menunjukkan bahwa ekstrak jeruk pamelo memiliki potensi sebagai agen anti kanker servik yang besar. Penelitian ini dapat memberikan kontribusi pada pengembangan obat kanker servik. Ekstrak buah jeruk pamelo yang selektif terhadap sel kanker dapat menjadi terapi pilihan dalam penanganan pasien kanker servik yang prevalensinya tinggi di Indonesia.