Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search
Journal : eProceedings of Engineering

Analisis Sistem Manajemen Layanan Teknologi Informasi Pada Pt Dunia Boga Indonesia Yang Mengacu Pada Itil V3 Domain Service Operation Process Incident Management, Problem Management Analysis Of Information Technology Service Management System At Pt Dunia Boga Indonesia That Refers To Itil V3 Domain Service Operation Process Incident Management, Problem Management tLuthfi Fernanda Asne; Rokhman Fauzi; Ryan Adhitya Nugraha
eProceedings of Engineering Vol 9, No 2 (2022): April 2022
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Information Technology System Management (ITSM) merupakan suatu rangkaian proses yang bekerja sama untuk membangun dan mengembangkan layanan TI sesuai dengan standar kualitas. Pada penelitian ini saya mengambil data di perusahaan PT Dunia Boga Indonesia yang bergerak di bidang pelatihan baking. Saat ini PT Dunia Boga Indonesia sudah menggunakan layanan TI, tetapi belum menerapkan manajemen layanan TI. Manajemen layanan TI (ITSM). Manajemen layanan TI sangat dibutuhkan untuk perusahaan, karena sebagai pendekatan yang digunakan untuk merancang, membangun, mengintegrasikan, mengatur, dan menyusun layanan TI secara optimal (Aradea,2013). Penelitian ini menggunakan framewok Infrastructure Technology Information Library (ITIL) Versi 3 dengan Domain Service Operation. ITIL merupakan framework Manajemen layanan TI sebagai metode pendukung utama dalam optimalisasi manajemen layanan. Pada penelitian ini akan dilakukan sistematika penulisan yang diawali dengan Identifikasi penelitian, setelah itu Identifikasi dan Analisis data, dan terakhir Solusi dari penelitian yang telah dilakukan. Metode yang digunakan yaitu wawancara dan observasi, dengan hasil berupa rekomendasi berdasarkan landasan utama manajemen layanan TI, SOP untuk proses Incident Management dan Problem Management. Kata Kunci: ITSM, ITIL, Service Operation, Identifikasi Data, SOP. Abstract Information Technology System Management (ITSM) is a series of processes that work together to build and develop IT services in accordance with quality standards. In this study, I took data from the PT Dunia Boga Indonesia company which is engaged in baking training. Currently PT Dunia Boga Indonesia has used IT services but has not implemented IT service management. IT service management (ITSM). IT service management is very much needed for companies because it is an approach used to design, build, integrate, manage, and arrange IT services optimally (Aradea, 2013). This research uses the Infrastructure Technology Information Library (ITIL) Version 3 framework with Domain Service Operation. ITIL is an IT service management framework as the main support method in optimizing service management. In this study, systematic writing will be carried out starting with research identification, after that identification and data analysis, and finally solutions from research that has been carried out. The method used is interviews and observations, with the results in the form of recommendations based on the main foundation of IT service management, SOPs for Incident Management and Problem Management. Keywords: ITSM, ITIL, Service Operation, Data Identification, SOP
Perancangan Manajemen Keamanan Informasi Menggunakan Metode Analisis Risiko Iso 27005:2008 Pada Dinas Komunikasi Dan Informatika Provinsi Jawa Barat Erny Nursetyawati; Rokhman Fauzi; Ryan Adhitya Nugraha
eProceedings of Engineering Vol 7, No 2 (2020): Agustus 2020
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Perkembangan teknologi Informasi saat ini berkembang pesat, sehingga teknologi informasi begitu berperan penting dalam menunjang proses bisnis suatu organisasi dan untuk meningkatkan value suatu perusahaan. Semakin berkembanganya teknologi informasi maka menjadikan informasi sebagai salah satu asset yang penting dan perlu untuk dilindungi keamanannya. Dinas Komunikasi dan Informatika Jawa Barat merupakan organisasi milik pemerintah yang menyediakan layanan bagi pemerintahan daerah Jawa Barat sehingga informasi pada Dinas Komunikasi dan Informatika sangat perlu untuk dilindungi agar pihak – pihak yang tidak memiliki hak akses tidak dapat mengakses dan mengendalikannya, sehingga terlindungi dari potensi ancaman dan risiko dari berbagai jenis dan sumber. Dengan menerapkan manajamen informasi dapat membantu proses untuk menjaga dan melindungi keamanan informasi dari berbagai ancaman Risiko. Pada Penelitian ini bertujuan untuk melakukan perancangan manajemen keamanan informasi pada Dinas Komunikasi dan Informatika Jawa Barat khususnya pada aplikasi yang dikelola oleh Dinas Komunikasi dan Informatika Jawa Barat yaitu aplikasi service desk, penilitian dilakukan dengan cara menganalisis risiko kemudian membuat rancangan yang dapat digunakan sebagai acuan dalam melakukan penerapan keamanan informasi pada aplikasi service desk. Pada penelitian untuk menganalisis risiko menggunakan pendekatan dari Dari hasil analisis risiko menggunakan ISO 27005 pada aplikasi service desk milik Dinas Komunikasi dan Informatika Jawa Barat akan didapat level dari setiap risiko yang telah dianalisis, kemudian dilakukan risk response atau respon pada setiap risiko, setelah diberikan respon terhadap risiko lalu melakukan perancangan keamanan informasi menggunakan ISO 27001 sebagai acuannya, yaitu dengan tahapan memberikan kontrol yang tepat pada setiap risiko, lalu dari semua hasil analisis yang telah dilakukan akan dibuat kebijakan-kebijakan sesuai dengan rekomondasi pada setiap risiko, kebijan yang diusulkan bisa menjadi acuan untuk Dinas Komunikasi dan Informatika Jawa Barat dalam melindungi keamanan informasi pada aplikasi service desk. Kata kunci : Informasi, Keamanan Informasi, Analisis Risiko, ISO 27005, ISO 27001, Service Desk, Dinas Komunikasi dan Informatika Jawa Barat Abstract The development of information technology is currently growing rapidly, so that information technology plays an important role in supporting an organization's business processes and to increase the value of a company. As information technology develops, information becomes one of the most important assets and needs to be protected. The West Java Communication and Informatics Office is a government-owned organization that provides services to the West Java regional government so that information on the Communication and Informatics Office needs to be protected so that those who do not have the access rights cannot access and control it, so they are protected from potential threats and risks of various types and sources. By implementing the information management, it can help the process to maintain and protect the information security from various risk threats This research aims to design an information security management at the West Java Communication and Informatics Office, especially in an applications managed by the West Java Communication and Informatics Office, namely the service desk application, the research is carried out by analyzing risk then making a design that can be used as a reference in implementing the information security in the service desk applications. In this research, we analyze the risk using the approach of the ISO 27005 standard as an information technology risk management framework. The initial stages in determining the design of information security consist of risk analysis, namely the identification of assets, identification of threats, weaknesses, probabilities and impacts. The second stage is determining security controls in accordance with the results of the previous risk analysis. From the results of the risk analysing using ISO 27005 on the service desk application owned by the Office of Communications and Informatics in West Java, we will get the level of each risk that has been analyzed, then we response to each risk, after that we design the information security using ISO 27001 as a reference, that is, by giving the right control for each risk, then from all the results of the analysis that have been carried out, policies will be made according to the recommendations for each risk, the proposed policy can become a reference for the Office of Communication and Informatics in West Java to protect the information security in the service desk application. Keywords: : Information, Information Security, Risk Analysis, ISO 27005, ISO 27001, Service Desk, West Java Communication and Informatics Office
Estimasi Value Ti Pada Pt. Bank Tabungan Negara Menggunakan Metode Partial Adjustment Valuation Dengan Static Speed Of Adjusment Tegar Kurnia Fajar; Lukman Abdurrahman; Ryan Adhitya Nugraha
eProceedings of Engineering Vol 8, No 5 (2021): Oktober 2021
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada era digitalisasi ini TI telah merevolusi banyak lini kehidupan, entitas-entitas bisnis adalah salah satu penikmat teknologi informasi. Penerapan TI tentu didasari untuk mencapai efektivitas proses bisnis, hal ini melatarbelakangi dibutuhkannya pengukuran kontribusi TI salah satunya dengan menganalisa peningkatan kinerja keuangan. Dalam penelitian ini Bank BTN, Bank BNI, dan Bank Mandiri menjadi objek yang akan dianalisa, bertujuan untuk mengetahui sebab akibat implementasi TI pada perusahaan perbankan yang merupakan industri jasa keuangan terbesar di Indonesia. Dalam penelitian ini menggunakan software sebagai penunjang keakuratan hasil analisa, yaitu SPSS v26 dengan implementasi metode Partial Adjustment Valuation secara Static Speed of Adjustment. Tolak ukur utama untuk hasil peneltian ini adalah menghasilkan peningkatan kinerja setelah penambahan Nilai TI dan juga mengkomparasi antara penerapan TI dengan tidak melibatkan TI dengan segala komponen data dan parameter yang digunakan dalam penyusunan penelitian ini. Terdapat tahapan untuk menemukan kontribusi TI, diawali dengan pengumpulan data dari laporan tahunan, perhitungan nilai estimasi parameter, pengukuran nilai Performance Ratio, Performance Value, dan estimasi nilai TI. Hasil dari parameter pengukuran nilai TI tersebut menghasilkan kesimpulan, bahwa implementasi TI sangatlah berperan terhadap proses bisnis perusahaan yang mana akan berdampak pada kinerja keuanga, dengan catatan investasi biaya TI dikelola dengan baik agar dapat mencapai tujuan perusahaan. Kata kunci : Teknologi Informasi, Nilai TI, Partial Adjustment Valuation, Static Speed of Adjustment, Statistical Package for the Social Sciences
Analisis Estimasi Value Teknologi Informasi Pada Bank Bri Menggunakan Metode Partial Adjustment Valuation Dengan Static Speed Of Adjustment Anindya Tyas Wulandari; Lukman Abdurrahman; Ryan Adhitya Nugraha
eProceedings of Engineering Vol 7, No 2 (2020): Agustus 2020
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Nilai TI adalah sumber daya TI yag menggunakannya untuk mendapatkan manfaat terukur, atau dapat digunakan untuk mengukur seberapa besar nilai TI pada perusahaan. Digunakan oleh perusahaan dalam menilai kinerja TI, dengan tujuan untuk pencapaian target secara maksimal. Serta, sebagai nilai tambah dalam indeks mata uang yang dikelola untuk peningkatan kinerja perusahaan. Pada saat ini, kebanyakan data dari suatu perusahaan tidak sesuai dengan data yang diinginkan pada kenyataannya, metode PAV atau Partial Adjustment Valuation dapat membantu perusahaan untuk mengurangi kesalahan dalam hasil nyata dari suatu proses produksi tidak sama persis dengan hasil yang diinginkan. PAV salah satu metode yang dapat menentukan nilai-nilai TI dalam mata uang atau unit rasio, nilai TI dapat menentukan bahwa hasil yang diinginkan. Terdapat 2 (dua) kecepatan penyesuaian yaitu menggunakan penyesuaian dinamis (dynamic speed of adjustment) dan penyesuaian statis (static speed of adjustment). Static speed of adjustment adalah salah satu dari metode pada Partial Adjustment Valuation (PAV). Untuk mengukur kecepatan penyesuaian static speed of adjustment dapat menggunakan estimasi model tiga faktor dan dua faktor. Dengan menggunakan estimasi model tiga faktor dan dua faktor maka dapat dibandingkan hasil estimasi secara akurat atau kuantitatif. Terdapat hasil akhir perhitungan, yaitu estimasi Performance Value (PV) berskala mata uang dan Performance Ratio (PR) berskala rasio. Nilai TI yang di maksud adalah nilai tambah dalam bentuk kuantitatif satuan mata uang yang dapat ditampilkan dalam rasio indeks, sebagai manfaat dari belanja TI yang dikelola untuk peningkatan kinerja perusahaan. TI sangat berharga bagi perusahaan penyedia layanan Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bank BRI sebagai salah satu bank milik pemerintah terbesar di Indonesia, pada penelitian ini, menggunakan metode PAV untuk mengetahui dampak investasi TI pada Bank BRI dan membandingkan dengan 2 (dua) perusahaan lainnya, yaitu Bank Mandiri dan Indosat untuk melihat perusahaan yang paling memanfaatkan investasi TI untuk kinerja perusahaan. Kata kunci : Teknologi Informasi, nilai TI, Partial Adjustment Valuation, Static Speed of Adjustment, SPSS Abstract IT value is the IT resource that uses it to get measurable benefits, or can be used to measure how much IT is value to the company. Used by companies in assessing IT performance, with the aim of achieving maximum targets. And, as an added value in the currency index that is managed to improve company performance. At this time, most data from a company does not match the desired data. In fact, the PAV or Partial Adjustment Valuation method can help companies to reduce errors in the actual results of a production process that are not exactly the desired results. PAV is one method that can determine IT values in a currency or unit ratio, IT values can determine that desired outcome. There are 2 (two) speed of adjustments namely using dynamic speed of adjustment and static speed of adjustment. Static speed of adjustment is one of the methods in Partial Adjustment Valuation (PAV). To measure the speed of adjustment the static speed of adjustment can use a three-factor and two-factor estimation model. By using a three-factor and two-factor estimation model, the estimation results can be compared accurately or quantitatively. There are the final results of the calculation, namely the estimation of Performance Scale (PV) on a currency scale and the Performance Ratio (PR) on a ratio scale. The intended IT value is the added value in the form of quantitative currency units that can be displayed in index ratios, as a benefit of managed IT spending to improve company performance. IT is very valuable for companies providing Information and Communication Technology services. Bank BRI as one of the largest state-owned banks in Indonesia, in this study, uses the PAV method to determine the impact of IT investment on BRI Bank and compare it with 2 (two) other companies, namely Bank Mandiri and Indosat to see which companies make the most use of IT investment for company performance. Keywords: Information Technology, IT value, Partial Adjustment Valuation, Static Speed of Adjustment, SPSS
Pemodelan Arsitektur Proses Bisnis Berdasarkan Pedoman Spbe Pada Bidang Sistem Informasi Manajemen Diskominfotik Dki Jakarta Menggunakan Pendekatan Enterprise Architecture M Rizki Hardiyanto; Falahah Falahah; Ryan Adhitya Nugraha
eProceedings of Engineering Vol 8, No 5 (2021): Oktober 2021
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) merupakan bentuk penyelenggaraan pemerintahan yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk memberikan layanan kepada pengguna SPBE. SPBE memiliki domain, salah satunya domain arsitektur bisnis. Pada bidang Sistem Informasi Manajemen (SIM) Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik (DISKOMINFOTIK) Provinsi DKI Jakarta, arsitektur bisnis mengoptimalkan fungsi bisnis agar dapat menyesuaikan dengan adanya perubahan bisnis, terutama menyelaraskan tugas pokok dan fungsi setiap unit. Bidang SIM dalam melaksanakan fungsinya masih tidak optimal sehingga dalam setiap tindakan atau aktifitas yang terjadi masih mengalami tumpang tindih fungsi bisnis. Maka diperlukan pendefinisian pada arsitektur bisnis agar dapat menghasilkan keluaran berupa pemodelan arsitektur proses bisnis yang sesuai dengan pedoman SPBE. Pemodelan arsitektur proses bisnis dapat dihasilkan apabila telah mendefinisikan arsitektur bisnis, dengan menggunakan pendekatan Enterprise Architecture (EA) Yang mencakup keluaran berupa peta proses bisnis, proses bisnis utama dan proses bisnis lintas fungsi. Kata Kunci : sistem informasi, arsitektur bisnis, proses bisnis, SPBE, enterprise architecture
Analisis Risiko Keamanan Informasi Menggunakan Metode Octave Allegro Pada Dinas Komunikasi Dan Informatika Jawa Barat Greenhard Sitorus; Rokhman Fauzi; Ryan Adhitya Nugraha
eProceedings of Engineering Vol 7, No 2 (2020): Agustus 2020
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak— Penerapan tata kelola Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) saat ini sudah menjadi suatu kebutuhan dan tututan bagi setiap instansi peyelenggara pelayanan publik, mengingat peran TIK yang semakin penting bagi upaya peningkatan kualitas sebagai salah satu realisasi dari tata kelola pemerintah yang baik. Dalam penyelenggaraan tata kelola TIK, faktor keamanan informasi merupakan aspek yang sangat penting untuk diperhatikan mengingat kinerja tata kelola TIK akan terganggu jika informasi sebagai salah satu objek utama tata kelola TIK mengalami masalah keamanan informasi yang menyangkut kerahasiaan, keutuhan, dan ketersediaan. Teknologi informasi juga kini telah menjadi hal yang sangat penting karena sudah banyak instansi pemerintah yang menggunakan teknologi informasi sebagai alat yang mendukung dalam menjaga dan meningkatkan kualitas informasinya. Seperti halnya teknologi informasi yang dirangkai menjadi suatu kesatuan sistem informasi yang dapat menjadi penunjang utama dalam proses pengelolaan data untuk menghasilkan informasi yang dapat dicerna serta dipahami dengan baik dan jelas. Dalam menerapkan tata kelola teknologi informasi terkadang muncul berbagai risiko serta ancaman yang tak terduga yang dapat mengganggu keberlangsungan sistem informasi sehingga dapat mengakibatkan kerugian bagi instansi pemerintah tersebut. Maka dari itu diperlukan adanya suatu penilaian risiko yang dapat membuat manajemen keamanan informasi pada instansi pemerintah tersebut menjadi lebih efektif, efisien dan berkesinambungan. Serta penilaian risiko tersebut dapat menjadi pendoman untuk menerapkan kebijakan yang belum dijalankan dengan semestinya, dan menjadi pembanding terhadap terhadap kebijakan yang sudah diterapkan. Untuk dalam penelitian ini dilakukan penilaian risiko terhadap kerentanan informasi. Kata Kunci— Teknologi Informasi dan Komunikasi, Sistem Informasi, Tata Kelola Teknologi Informasi, Penilaian Risiko, OCTAVE, OCTAVE Allegro
Implmentasi Risk Assessment atas Teknologi Informasi di Divisi Infrastruktur Pertanahan Dinas Kementrian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional Menggunakan ISO 27005:2008 Harry Andrian; Rokhman Fauzi; Ryan Adhitya Nugraha
eProceedings of Engineering Vol 10, No 3 (2023): Juni 2023
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak-Sesuai dengan Peraturan Menteri Komunikasi Dan Informatika tentang Pusat Koordinasi Penanganan Insiden Keamanan Informasi Pemerintahan. Pada undang-undang Nomor 41 Tahun 2007 di jelaskan Panduan Umun Tata Kelola Teknologi Informasi dam Komunikasi Nasional Dan Kementrian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional merupakan Lembaga Pemerintah Non Kementrian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden dan dipimpin oleh Kepala. (Sesuai dengan Perpres No. 63 Tahun 2013). Kementrian dan Tata Ruang/ Badan Pertanahan Nasional mempunyai tugas melaksanakan di bidang pertanahan secara nasional, regional dan sectoral sesusai dengan peraturan perundang-undangan. Dinas ATR/BPN memiliki penerapan manajemen risiko dalam pengelolaan TI dan proses bisnis pada divisi Infrastruktur Pertanahan. Akan tetapi, penerapan tersebut belum sepenuhnya menilai adanya ancaman pada aset TI di divisi Infrastruktur Pertanahan dan menilai seberapa jauh kontrol yang sudah ada dapat mengurangi ancaman maupun risiko yang akan datang serta dampaknya. Implementasi dan penilaian risk assessment terhadap aset TI dilakukan menggunakan ISO 27005 yang difokuskan untuk melakukan pengelolaan/kontrol terhadap risiko TI. Penerapan risk assessment dilakukan dengan mengacu pada risk scenario pada ISO 27005. Penelitian ini dilakukan dengan mengidentifikasi risk scenario pada aset TI berdasarkan penilaian kontrol yang adaKata Kunci-ISO 27005, risk assessment, risk scenario, ISO 27001, level of risk, risk treatment.
Analisis Perancangan Tata Kelola Teknologi Informasi Menggunakan Framework Cobit 2019 Domain Align, Plan, and Organize dan Build, Acquire, And Implement Pada Fungsi Pengelolaan Informasi Administrasi Penduduk Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Sukabumi Muhammad Fadli Bahrudin; Rokhman Fauzi; Ryan Adhitya Nugraha
eProceedings of Engineering Vol 10, No 2 (2023): April 2023
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak—Melakukan analisis implementasi dan perancangan tata kelola TI pada fungsi Pengelolaan Informasi Administrasi Penduduk Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Sukabumi untuk mengetahui kondisi tata kelola TI pada instansi tersebut, untuk mempersiapkan kesiapan instansi dalam memenuhi program migrasi pelayanan publik berbasis digital. Tujuan implementasi tata kelola pada dinas kependudukan Kabupaten Sukabumi adalah untuk melakukan penyesuaian terhadap perkembangan teknologi yang didukung oleh keadaan tata kelola yang baik. Dinas Lependudukan dan Pencatatan Sipil dalam (Peraturan Kementrian Dalam Negeri No 14 tahun 2020) disebutkan “ DISDUKCAPIL merupakan perangkat daerah yang membidangi urusan administrasi kependudukan di provinsi atau kabupaten/kota”. Pada fungsi yang di bahas pada penelitian adalah fungsi pengelolaan informasi administrasi kependudukan dalam (Peraturan Kementrian Dalam Negeri No 14 tahun 2020). Maka dari itu dilakukan perancangan implementasi tata kelola TI menggunakan framework dengan versi terbaru yaitu itu Framework COBIT 2019 yang berfokus pada domain Aligment plan and organize (APO) dan Domain Build, Acquire and Implement (BAI) serta pembahasan pada proses yang telah ditentukan pada tahapan pemilihan domain dan proses menggunakan Design Toolkit COBIT 2019 yaitu APO04 Managed Innovation, APO11 Manage Quality, BAI03 Managed Solutions , BAI05 Manage Organizational Chang dan BAI11 Managed Projects. Dengan menghasilkan rekomendasi pada aspek people, process dan technology.Kata kunci — COBIT 2019, tata kelola TI, dinas kependudukan dan pencatatan sipil kabupaten sukabumi (DISDUKCAPIL), APO dan BAI.
Analisis dan Perancangan Enterprise Architecture menggunakan Framework TOGAF ADM pada Fungsi Teknologi Informasi di PT Industri Telekomunikasi Indonesia Suci Fitri Liana Aripin; Rokhman Fauzi; Ryan Adhitya Nugraha
eProceedings of Engineering Vol 10, No 2 (2023): April 2023
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak— PT Industri Telekomunikasi Indonesia (INTI) merupakan perusahaan yang bergerak dibidang telekomunikasi yang memiliki bidang bisnis utama yaitu manufacture and assembly, managed service, digital service, dan system integrator. Dalam mendukung kegiatan perusahaan, perlu adanya dukungan dari semua unit bisnis salah satunya yaitu dukungan dari fungsi teknologi informasi. Pada fungsi teknologi informasi memiliki tanggung jawab terhadap pelayanan teknologi informasi beserta infrastruktur yang digunakan pada PT INTI. Namun, pada implementasinya fungsi teknologi informasi memiliki beberapa kendala, hal ini ditandai dengan adanya pertukaran data belum menggunakan sistem secara optimal, kurangnya tenaga ahli, alur proses bisnis yang masih kurang efektif, dan salah satu proses bisnis masih belum terintegrasi oleh aplikasi yang sudah ada. Berdasarkan hal tersebut, diperlukan perancangan enterprise architecture yang mampu menyeleraskan strategi teknologi informasi dan strategi bisnis agar solusi yang dihasilkan tepat dan sesuai dengan kebutuhan. Pada Perancangan enterprise architecture menggunakan TOGAF ADM yang meliputi preliminary phase, architecture vision, business architecture, information system architecture, technology architecture, opportunities and solution, dan migration planning. Dari hasil perancangan tersebut, menghasilkan berupa desain IT roadmap sebagai acuan dalam pengembangan teknologi serta rancangan blueprint sebagai gambaran umum hasil proyek usulan dalam mendukung strategi teknologi informasi dan strategi bisnis di fungsi teknologi informasi PT INTI.Kata kunci— enterprise architecture, fungsi teknologi informasi, TOGAF ADM, IT roadmap.