Nunik Kusumawardani
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Adolescents school students in Java and Sumatra are in greater risk of obesity Nunik Kusumawardani; Anissa Rizkianti Rizkianti; Rofingatul Mubasyiroh; Prisca Petty Arfines; Tities Puspita
Health Science Journal of Indonesia Vol 10 No 2 (2019)
Publisher : Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22435/hsji.v12i2.2448

Abstract

Latar belakang: Indonesia masih menghadai beban ganda masalah gizi berkaitan dengan obesitas yang meningkat sementara masalah kurang gizi masih terjadi, termasuk pada remaja. Hasil penelitian masih terbatas, dalam hal aspek demografi dan geografi di Indonesia, sementara strategi pencegahan obesitas pada remaja membutuhkan intervensi yang lebih optimal. Tujuan: Studi ini bertujuan untuk memberikan gambaran masalah obesitas berdasarkan karakteristik populasi dan perilaku berisiko di region yang berbeda. Metode: Studi ini menggunakan data sekunder dari survei kesehatan berbasis sekolah tahun 2015 yang dikembangkan oleh CDC Amerika dan WHO, dengan modifikasi sesuai kondisi Indonesia. Analisis mencakup 10,544 pelajar kelas 7 – 12 dengan representasi populasi nasional di tiga regional/pulau di Indonesia. Uji statistik yang digunakan adalah chi-square dan log regression. Hasil: Model logistik menunjukkan pelajar remaja yang tinggal di pulau Jawa mempunyai risiko yang lebih tinggi untuk mengalami obesitas (adjusted OR 2.1;95%CI 1.3-3.3) dibandingkan pada pelajar yag tinggal di pulau Sumatra dan luar pulau Jawa dan Sumatra, sementara perilaku berisiko seperti aktivitas fisik dan perilaku diet tidak menunjukkan hubungan yang bermakna dengan kejadian obesitas. Kesimpulan: Disparitas masalah obesitas terjadi pada remaja di tiga pulau besar di Indonesia, di tingkat kelas yang berbeda dan perilaku diet berisiko yang berbeda. Strategi pencegahan diperlukan lebih mengarah pada intervensi berbasis sekolah dengan memperhatikan faktor geografis tempat tinggal di pulau Sumatra dan lainnya serta tingkat atau kelas yang berbeda. (Health Science Journal of Indonesia 2019;10(2):119-27) Kata kunci: Obesitas, remaja, perilaku diet, region, aktivitas fisik Abstract Background: Indonesia faces burden of nutrition related diseases as obesity is increasing while malnutrition still exists, including in adolescents. Research are limited in term of which specific demography and geography aspects in Indonesia while stronger strategic intervention to prevent obesity in adolescents is needed. Objective: This study aims to describe proportion of obesity in indifferent adolescents characteristic and eating behaviour in different regions. Method: This study used data from Indonesia 2015 Global School-based Health Survey developed by US CDC and WHO) with modification based on Indonesia specific. The analysis included 10,544 students covered national representative and three regions of school students (grade 7 to 12) in Indonesia. Statistical analysis used chi square and log regressions. Results: The logistic model showed adolescents students living in Java island has significantly higher risk of obesity (adjusted OR 2.1;95%CI 1.3-3.3) compare to their peers in outside Java and Sumatra Island, while behavior risk factors such as physical activity and dietary habit were not significantly associated with obesity. Conclusions: Issues disparity of obesity in adolescents occurred in the three main Islands in Indonesia, in different school grades and in those with different dietary risk behaviours. Intervention strategy to address adolescents obesity issues will need to be directed toward school-based settings with taking into account specific approaches for students in Sumatra and other main islands in Indonesia as well as specific for junior and senior high school. (Health Science Journal of Indonesia 2019;10(2):119-27). Keywords: Obesity, adolescents, dietary behaviour, region, physical activity
METODE ALTERNATIF HITUNG IPKM YANG MEMILIKI KORELASI LEBIH TINGGI DENGAN IPM jek managerxot; Roy Nusa; Nunik Kusumawardani
JURNAL EKOLOGI KESEHATAN Vol 16 No 2 (2017): JURNAL EKOLOGI KESEHATAN VOLUME 16 NOMOR 2 TAHUN 2017
Publisher : Puslitbang Upaya Kesehatan Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22435/jek.16.2.363.112-120

Abstract

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan salah satu indikator multi dimensi penting untuk menilaikesejahteraan masyarakat secara lebih komprehensif (kesehatan, pendidikan dan standar hidup yang layak).Secara khusus untuk bidang kesehatan, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, KementerianKesehatan Republik Indonesia telah mengeluarkan Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat (IPKM)tahun 2008 dan tahun 2014 yang meliputi 30 indikator kesehatan terpilih. Penelitian ini dilakukan dengantujuan untuk mendapatkan metode alternatif (metode geometrik) dalam menghitung IPKM berdasarkanlaporan IPKM tahun 2014 yang dikeluarkan oleh Badan Litbang Kesehatan dan data IPM tahun 2013 yangdikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Analisis data dilakukan dengan cara membandingkan nilaikorelasi dan koefisien determinasi antara nilai IPKM tahun 2014 yang dihitung dengan rata-rata aritmatikdan yang dihitung dengan rata-rata geometrik terhadap nilai IPM tahun 2013. Hasil penelitianmenunjukkan adanya perbedaan hasil IPKM antara perhitungan rata-rata geometrik dan perhitungan ratarata aritmatik. Perhitungan rata-rata geometrik menunjukkan korelasi yang lebih tinggi antara nilai IPKMdan IPM dibandingkan dengan perhitungan rata-rata aritmatik. Selain itu perhitungan rata-rata geometrikdalam formulasi IPKM memiliki karakteristik yang stabil terhadap nilai ekstrim pada komponenindikatornya. Hasil perhitungan dengan rata-rata geometrik berimplikasi untuk memperoleh IPKM yangtinggi harus mempertimbangkan semua indikator yang dibangun dengan cara yang lebih setara.