Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

ASPEK GIZI DAN MAKNA SIMBOLIS TABU MAKANAN IBU HAMIL DI INDONESIA Bibi Ahmad Chahyanto; Arnati Wulansari
JURNAL EKOLOGI KESEHATAN Vol 17 No 1 (2018): JURNAL EKOLOGI KESEHATAN VOL 17 NO. 1 TAHUN 2018
Publisher : Puslitbang Upaya Kesehatan Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (405.801 KB) | DOI: 10.22435/jek.17.1.140.52-63

Abstract

ABSTRACT The period of pregnancy is an important period early in the human life cycle, so the nutritional status and health must be optimized. The problem that many occur in pregnant women is the restriction of the type and amount of food consumed. One of them is due to food taboos. The purpose of this study was to describe the type of food taboos, symbolic meaning of food taboos on pregnant women in Indonesia, and its nutritional aspects. This study was a literature review, by collecting articles through the database online. Number of articles or libraries that have been collected to be reviewed were 38 reading materials, consist of 19 scientific articles, 10 research result in the form of thesis / dissertation, and 9 research result book with ethnographic approach. The results showed that the most abundant food taboos by pregnant women is the group of animal food dishes that are useful for fetal growth and development, such as squid and catfish. It is necessary to educate primarily on pregnant women to begin to avoid food taboos, and the importance of protein intake for fetal development early in human development cycle. Keywords: Nutrition, pregnant woman, symbolic meaning, food taboos ABSTRAK Periode kehamilan merupakan periode penting di awal siklus kehidupan manusia, sehingga status gizi dan kesehatannya harus dioptimalkan. Masalah yang banyak terjadi pada ibu hamil adalah pembatasan jenis dan jumlah makanan yang dikonsumsi. Salah satunya dikarenakan tabu makanan. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan jenis makanan yang ditabukan, makna simbolis tabu makanan bagi ibu hamil di Indonesia, dan aspek gizinya. Penelitian ini merupakan literature review, dengan mengumpulkan artikel melalui database secara online. Jumlah artikel atau pustaka yang berhasil dikumpulkan untuk ditelaah sebanyak 38 pustaka, terdiri dari 19 artikel ilmiah, 10 hasil penelitian berupa skripsi/tesis/disertasi dan 9 buku hasil penelitian dengan pendekatan etnografi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa makanan yang paling banyak ditabukan oleh ibu hamil adalah kelompok makanan lauk hewani yang berguna bagi pertumbuhan dan perkembangan janin, seperti cumi-cumi serta ikan lele. Perlu adanya edukasi terutama terhadap ibu hamil untuk mulai menghindari tabu makanan dan pentingnya asupan protein untuk perkembangan janin di awal siklus perkembangan manusia. Kata kunci: Gizi, ibu hamil, makna simbolis, tabu makanan
PEMBERIAN BISKUIT MAKANAN TAMBAHAN MENINGKATKAN BERAT BADAN ANAK SEKOLAH DASAR DI KOTA SIBOLGA Bibi Ahmad Chahyanto
JPP JURNAL KESEHATAN POLTEKKES PALEMBANG Vol 15 No 1 (2020): JPP (Jurnal Kesehatan Poltekkes Palembang)
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36086/jpp.v15i1.468

Abstract

Latar Belakang: Program Pemberian Makanan Tambahan dalam bentuk biskuit (BMT) merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk mengatasi masalah gizi kurang pada anak usia sekolah di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perubahan berat badan anak sekolah setelah pelaksanaan program BMT di Kota Sibolga. Metode: Penelitian menggunakan desain eksperimental semu dengan rancangan one group pretest-posttest. Total responden sebanyak 203 orang dari penggabungan data hasil 2 kali program BMT pada tahun 2017 (Oktober – November) di SD Negeri 081228, 084082, dan 084083 (139 responden) dan tahun 2018 (Maret – April) di SD Negeri 081226 dan 081235 (64 responden). BMT terstandar sesuai acuan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 51 Tahun 2016 yang diberikan kepada responden sebanyak 1 bungkus (10 keping) per hari selama maksimal 36 hari. Hasil: Hari Makan Anak (HMA) dalam studi ini berkisar antara 24 – 36 hari dengan rata-rata sebesar 32.50 ± 2.73 hari. Penelitian ini membuktikan bahwa terdapat hubungan yang signifikan (p<0,05) antara umur dengan jumlah HMA, namun tidak terdapat hubungan yang signifikan (p>0,05) antara jenis kelamin dengan jumlah HMA. Terjadi peningkatan rata-rata nilai z-score indeks IMT/U dan Berat Badan secara signifikan setelah intervensi BMT (p<0,05). Kesimpulan: Pemberian BMT mempengaruhi peningkatan Berat Badan anak sekolah dasar di Kota Sibolga.
STATUS GIZI ANAK SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN SIBOLGA SAMBAS, KOTA SIBOLGA Bibi Ahmad Chahyanto; Edwin Sovvan Aritonang; Mesa Laruska
Jurnal Mitra Kesehatan Vol. 1 No. 2 (2019): Jurnal Mitra Kesehatan
Publisher : STIKes Mitra Keluarga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47522/jmk.v1i2.12

Abstract

Pendahuluan: Masalah gizi pada anak sekolah dasar saat ini masih relatif tinggi. Salah satu cara memantau status gizi anak sekolah yaitu melalui program penjaringan peserta didik baru sekolah dasar. Studi ini bertujuan untuk menganalisis gambaran status gizi dan prevalensi kegemukan, kekurusan, dan kependekan pada siswa baru masuk sekolah dasar di Kecamatan Sibolga Sambas, Kota Sibolga. Metode: Studi potong lintang ini melibatkan 344 siswa kelas 1 yang berasal dari tujuh sekolah dasar di wilayah kerja Puskesmas Pelabuhan Sambas. Siswa dipilih menjadi responden dengan teknik total sampling menggunakan kriteria inklusi. Pengukuran tinggi dan berat badan dilakukan pada seluruh responden untuk selanjutnya indeks massa tubuh (IMT) dihitung untuk masing-masing responden. Pengumpulan data dilakukan oleh tenaga kesehatan puskesmas yang terdiri dari ahli gizi, bidan, perawat, dan penyuluh kesehatan pada bulan Agustus hingga September 2017. Hasil: Hasil studi membuktikan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan untuk rata-rata indeks massa tubuh dan tinggi badan antara responden laki-laki dengan perempuan. Perbedaan yang signifikan hanya ditunjukkan pada rata-rata indeks massa tubuh dan tinggi badan antara siswa yang bersekolah di sekolah negeri dan swasta. Prevalensi kegemukan, kekurusan, dan kependekan sebesar 4,94%, 15,12%, dan 3,78%. Kesimpulan: Angka prevalensi yang tersedia ini dapat menambah database status gizi anak sekolah serta dijadikan acuan dalam menentukan kebijakan dan program intervensi sensitif dan spesifik untuk mencegah peningkatan prevalensi kekurusan dan kependekan, serta menurunkan kegemukan.
APPLICATION OF MY HEALTH REPORT BOOK THE HEALTH INFORMATION SERIES WITH A COMBINATION COUNSELING INCREASED THE HEALTH KNOWLEDE OF SCHOOL STUDENTS IN SIBOLGA Bibi Ahmad Chahyanto
Jurnal Vokasi Kesehatan Vol 6, No 1 (2020): Januari 2020
Publisher : Poltekkes Kemenkes Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (290.759 KB) | DOI: 10.30602/jvk.v6i1.519

Abstract

Currently, there are still many health and nutrition problems on adolescents in Indonesia. Efforts made by the government to improve adolescent health in schools through the My Health Report Book. Since its launch and distribution to students, until now the application of this book has not been optimal. This study aims to determine the impact of the use of the My Health Report Book Health Information series (RK Book series) combined with counseling to increase student health knowledge. The study design used was quasy experimental with one group pretest-posttest design. There were 82 students who were respondents, consisting of three classes in SMP Negeri 1 Sibolga. Respondents were given an intervention in the form of using the Infokes RK Book Series combined with health education. Counseling was done three times with the distance between the counseling was one week. Pretest and posttest were given one week before and one week after the intervention period. The results of the study prove that respondents consisted of 41.46% of men and 58.54% of women between the ages of 11-14 years. Most respondents (78.04%) had normal nutritional status (BMI/U). There was a significant difference between the level of knowledge and attitudes related to the health of respondents before and after the intervention. The conclusion of this study was the use of Infokes RK Book series combined with health education can improve the health knowledge of school students.
KOMBINASI PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN DENGAN EDUKASI KESEHATAN PADA ANAK SEKOLAH DI KOTA SIBOLGA Bibi Ahmad Chahyanto; Ivonna Hasfika; Yayuk Susilo
Jurnal Abdi Insani Vol 11 No 1 (2024): Jurnal Abdi Insani
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdiinsani.v11i1.1392

Abstract

The nutritional status of school children needs to be maintained in good condition as it aids optimal growth and development, as well as improvement in learning achievements. Efforts that can be undertaken to preserve nutritional status include adopting a healthy dietary pattern and practicing clean and healthy lifestyle behaviors. Therefore, it is necessary to conduct community service activities that combine the provision of Supplementary Feeding Program (PMT) with health education for school-age children. This activity aims to analyze changes in weight, nutritional status, and health knowledge of school-age children before and after receiving a combination of supplementary feeding program and health education. The method employed involved combining the intervention of providing supplementary nutrition with community education targeted at fifth-grade school children at SDN 087695 and MIN 2 in the Sibolga City. The activities took place from July to September 2019 and were divided into three stages: preparation, implementation, and evaluation. The results of the activity indicate that both the school and students were enthusiastic in participating in community service. Students experienced an increase in weight, changes in nutritional status, and improvement in health knowledge. The students' weight increased significantly (p < 0.05) from an average of 29.50 ± 7.10 kg to 30.08 ± 7.06 kg. The percentage of good nutritional status increased from 67.57% to 72.97%, and the students' health knowledge scores also showed a significant improvement (p < 0.05) from an average of 3.70 ± 1.61 to 5.97 ± 1.38. The combination of supplementary feeding program with health education for school-aged children can enhance weight, nutritional status, and health knowledge.