Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

UNIT COST RUMAH SAKIT DAN TARIF INA-CBGS: Lestari Handayani; Suharmiati Suharmiati; Niniek Lely Pratiwi
Buletin Penelitian Sistem Kesehatan Vol 21 No 4 (2018)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Humaniora dan Manajemen Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (249.103 KB) | DOI: 10.22435/hsr.v21i4.45

Abstract

Various comments either support or rejection made by the hospital since the introduction of INA-CBGs tariff of the National Health Insurance (JKN) in January of 2014. Some hospitals complained about the unfairness of tariff s that are considered inconsistent with the real cost of health services. INA-CBGs tariff s are subject to regulations. reviewed at least every two years. The Government evaluates and revises the tariff s determined based on Unit cost (UC) calculations and takes into account various aspects. The results showed that in general UC calculation result with step down method for inpatient and outpatient service at 84 Public Hospital BLU / BLUD is lower than INA-CBGs Tariff . It can be concluded that the implementation of INA-CBG tariff s still meet the sense of justice and can be applied. It is recommended that the tariff review also takes into account the UC change and global / regional / national economic conditions so it should not be done every two years. On the other hand, hospitals need to manage INA-CBGs health services fi nancing effi ciently in order to maintain the quality of service and to meet the patients demand. ABSTRAK Berbagai komentar baik dukungan ataupun penolakan dilontarkan pihak rumah sakit (RS) sejak diberlakukan tarif INACBGs pada tahun 2014 dalam Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Sebagian RS mengeluhkan ketidak adilan besaran tarif yang dianggap tidak sesuai dengan biaya riil pelayanan kesehatan. Tarif INA-CBGs sesuai peraturan. ditinjau minimal setiap dua tahun. Pemerintah melakukan evaluasi dan revisi terhadap Tarif yang ditetapkan berdasar atas perhitungan Unit cost (UC) serta memperhitungkan berbagai aspek terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum hasil perhitungan UC dengan metode step down untuk pelayanan rawat inap, dan rawat jalan di 84 RS Umum BLU/BLUD lebih rendah dari Tarif INA-CBGs. Dapat disimpulkan bahwa pemberlakuan tarif INA-CBG masih memenuhi rasa keadilan dan dapat diterapkan. Direkomendasikan agar peninjauan tarif disamping memperhitungkan perubahan UC juga kondisi ekonomi global/regional/nasional sehingga dapat dilakukan sesuai kebutuhan dan tidak harus dilakukan setiap dua tahun. Di pihak lain. RS perlu mengelola pembiayaan INA-CBGs untuk pelayanan kesehatan secara efi sien agar dapat menjaga mutu pelayanan sesuai harapan masyarakat.