Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

INTERAKSI IBU HAMIL DENGAN TENAGA KESEHATAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP KEPATUHAN IBU HAMIL MENGONSUMSI TABLET BESI (Fe) DAN ANEMIA DI PUSKESMAS KOTA WILAYAH SELATAN KOTA KEDIRI Dina Dewi Anggraini; Windhu Purnomo; Bambang Trijanto
Buletin Penelitian Sistem Kesehatan Vol 21 No 2 (2018)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Humaniora dan Manajemen Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (194.581 KB) | DOI: 10.22435/hsr.v21i2.346

Abstract

Anemia is a major cause of bleeding. And iron defi ciency is a major cause of anemia. Pregnant women have a high risk of iron defi ciency anemia. The prevention of iron defi ciency anemia is done through an iron supplementation program with a daily dosing of 1 consecutive tablet for at least 90 days during pregnancy. Fe1 and Fe3 coverage at Primary Health Care of Kediri City South Region is 69.81% and 66.29%. This coverage is still below the target program 95% of 2014. This study to analyze the infl uence of interaction of pregnant mother with health worker on compliance to consume iron tablet (Fe) and anemia in pregnant mother at Primary health Care of Kediri City South Region. Analytical observation with cross sectional design. The population consists of 63 trimester pregnant women III. With a simple random sampling technique, a sample of 34 trimester pregnant women III who have received 90 iron tablets (Fe). Data were obtained from questionnaires, Maternal and Child Health books, and in-depth interviews. Data analysis using ordinal regression and binarylogistic regression. Hypothesis of research that there is infl uence of interaction of pregnant woman with health worker to compliance consume iron tablet (Fe) at pregnant mother at Primary Health Care of Kediri City South Region. There was an effect of interaction of pregnant women with health workers with good category and suffi cient compared to the less category of compliance of pregnant women consuming iron tablet (Fe) (p = 0.000 < 0.05), and there was considerable compliance effect compared with non compliance iron tablet (Fe) to anemia in pregnant mother (p = 0.012 < 0.05). The better the interaction of pregnant women with health workers, the more likely the pregnant women to obediently consume iron tablets (Fe) to prevent anemia during pregnancy. Abstrak Anemia merupakan penyebab utama terjadinya perdarahan. Dan kekurangan zat besi merupakan penyebab utama terjadinya anemia. Ibu hamil mempunyai risiko yang tinggi untuk mengalami anemia defi siensi besi. Penanggulangan anemia defi siensi besi dilakukan melalui program pemberian suplemen zat besi dengan dosis pemberian sehari sebanyak 1 tablet berturut-turut minimal selama 90 hari selama kehamilan. Cakupan Fe1 dan Fe3 di Puskesmas Kota Wilayah Selatan Kota Kediri yaitu sebesar 69,81% dan 66,29%. Cakupan ini masih berada di bawah target program tahun 2014 yaitu sebesar 95%. Penelitian ini untuk menganalisis pengaruh interaksi ibu hamil dengan tenaga kesehatan terhadap kepatuhan mengonsumsi tablet besi (Fe) dananemia pada ibu hamil di Puskesmas Kota Wilayah Selatan Kota Kediri. Observasi analitik dengan rancang bangun cross sectional. Populasi terdiri dari 63 ibu hamil trimester III. Dengan teknik simpel random sampling, sampel sebanyak 34 ibu hamil trimester III yang telah mendapatkan 90 tablet besi (Fe). Data diperoleh dari kuesioner, buku Kesehatan Ibu dan Anak, dan wawancara yang mendalam. Analisis data dengan menggunakan regresi ordinal dan regresi logistik biner. Hipotesis penelitian yaitu ada pengaruh interaksi ibu hamil dengantenaga kesehatan terhadap kepatuhan mengonsumsi tablet besi (Fe) pada ibu hamil di Puskesmas Kota Wilayah Selatan Kota Kediri. Hasil penelitian ini ada pengaruh interaksi ibu hamil dengan tenaga kesehatan dengan kategori baik dan cukup dibandingkan dengan kategori kurang terhadap kepatuhan ibu hamil mengonsumsi tablet besi (Fe) (p = 0,000 < 0,05),dan ada pengaruh kepatuhan yang cukup dibandingkan dengan tidak patuh mengonsumsi tablet besi (Fe) terhadap anemia pada ibu hamil (p = 0,012 < 0,05). Semakin baik interaksi ibu hamil dengan tenaga kesehatan, maka semakin cenderung ibu hamil untuk patuh mengonsumsi tablet besi (Fe) untuk mencegah anemia pada masa kehamilan.
PENGARUH BEBAN DAN MASA KERJA TERHADAP PELAYANAN ANTENATAL DI PEKESMAS KOTA AMBON Eka Mawang Susanti; Windhu Purnomo; Bambang Trijanto
STRADA Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol. 4 No. 1 (2015): May
Publisher : Institut Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (730.359 KB)

Abstract

Kematian ibu merupakan salah satu indikator penting untuk mengukur derajat kesehatan masyarakat. Di Indonesia, angka kematian ibu sangat tinggi, yaitu 359 per 100.000 kelahiran hidup. Di Provinsi Maluku, AKI juga masih tinggi, meski di bawah angka nasional, yaitu 244 kematian per 100.000 kelahiran hidup. Salah satu upaya untuk mencegah kematian ibu dan bayi adalah dengan meningkatnya pelayanan antenatal (ANC) untuk ibu hamil. Sebab, dalam ANC, ibu hamil mendapatkan layanan yang komprehensif sejak trimester pertama hingga ketiga. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh beban kerja dan masa kerja bidan pada kualitas pelayanan antenatal di puskesmas di Kota Ambon. Desain penelitian ini adalah cross-sectional yang menguji lima variabel, yaitu pendidikan bidan; masa kerja; beban kerja, jarak rumah bidan; dan sarana-prasaran puskesmas. Responden sebanyak 85 bidan di 22 Puskesmas di Ambon, dipilih secara simple random sampling dengan undian. Responden diamati dan menjawab kuesioner terstruktur. Regresi logistik digunkan untuk menganalisa korelasi antara semua variabel. Hasilnya, variabel yang memiliki pengaruh dalam pelayanan antenatal di puskesmas-puskesmas di Kota Ambon adalah lama bekerja (p = 0,017), dan beban kerja (p = 0,022). Kesimpulan, bidan di puskesmas di Ambon sudah menyediakan ANC yang layak dan berkualitas. Namun, beban kerja ganda yang dilakukan bidan mengakibatkan kualitas ANC kurang maksimal karena kerjanya tidak fokus dan berlebih. Kompetensi dan pelatihan yang kurang merata, khususnya bagi bidan yang masa kerja kurang dari 10 tahun, mengakibatkan kualitas ANC belum optimal. Oleh karena itu, direkomendasikan kepada Dinas Kesehatan Ambon secara berkala memperbarui pengetahuan dan keterampilan bidan, serta mengurangi beban kerja ganda yang dilakukan oleh bidan.