Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

UJI KEMAMPUAN Lactobacillus casei SEBAGAI AGENSIA PROBIOTIK Sunaryanto, Rofiq; Martius, Efrida; Marwoto, Bambang
Jurnal Bioteknologi & Biosains Indonesia (JBBI) Vol 1, No 1 (2014): December 2014
Publisher : Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (671.06 KB) | DOI: 10.29122/jbbi.v1i1.546

Abstract

Growth Ability of Jatropha Curcas L. Explants on the In Vitro Media Containing IBA and BAProbiotic product is one of the applications of biotechnology that utilize lactic acid bacteria, especially lactobacilli. Some important requirements for microbes that can be used as probiotic include resistance to low pH, ability to grow on bile salts and colonize, and having antimicrobial activity. Each species of the genus Lactobacillus has different characteristics. These characteristics are strongly influenced by the environment in which the bacteria live. This study was carried out in order to characterize Lactobacillus casei which was isolated from dadih. The result of the experiment showed that the isolated L. casei was able to grow on the bile salt at the concentration of 15%, resistant to acid media until pH 2, had antimicrobial activity (significantly inhibited the growth of Escherichia coli, Staphylococcus aureus, and Enterococcus faecalis). The local L. casei isolate has a potential application for use as probiotic microbe.Keywords: Lactobacillus casei, probiotic, lactic acid bacteria, characterization,dadih ABSTRAKProduk probiotik merupakan salah satu aplikasi bioteknologi yang memanfaatkan bakteri asam laktat terutama jenis Lactobacillus. Beberapa syarat utama mikroba yang dapat difungsikan sebagai mikroba probiotik antara lain tahan terhadap pH rendah, mampu tumbuh pada garam empedu, mampu berkoloni, memiliki aktivitas antimikroba. Masing-masing spesies dari Genus Lactobacillus memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Karakteristik ini sangat dipengaruhi oleh lingkungan dimana bakteri tersebut hidup. Pada penelitian ini telah dilakukan karakterisasi Lactobacillus casei yang merupakan hasil isolasi dari susu kerbau fermentasi. Dari hasil percobaan menunjukkan bahwa L.casei hasil isolasi mampu hidup sampai dengan konsentrasi garam empedu 15%, tahan terhadap media asam sampai dengan pH 2, memiliki aktivitas antimikroba (positif menghambat Escherichia coli, Staphylococcus aureus, dan Enterococcus faecalis). L. casei yang merupakan isolat lokal memiliki karakteristik yang berpotensi untuk digunakan sebagai mikroba probiotik.Kata kunci: Lactobacillus casei, probiotik, bakteri asam laktat, karakterisasi, dadih
PENGARUH VARIASI KONSENTRASI METANOL DAN LAMA INDUKSI TERHADAP EKSPRESI PROINSULIN OLEH Pichia pastoris SECARA INTRASELULER Martius, Efrida; Triyadi, Andree; Sofia, Dewi Yustika; Mahsunah, Anis Herliyati
Jurnal Bioteknologi & Biosains Indonesia (JBBI) Vol 6, No 1 (2019): June 2019
Publisher : Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1800.186 KB) | DOI: 10.29122/jbbi.v6i1.3176

Abstract

The Effects of Variation in Methanol Concentration and Induction Time on Intracellular Proinsulin Expression by Pichia pastoris ABSTRACTDiabetes is a metabolic disorder characterized by hyperglycemia. There were 215 million diabetic patients in 2014 and the number is expected to rise in 2040. Generally, insulin is used to treat diabetic patients. Insulin production by recombinant technology has been done, though still inefficient, by using E. coli and S. cerevisiae expression system. Another alternative expression system is methylotrophic yeast Pichia pastoris. In this research, proinsulin has been expressed by P. pastoris intracellularly. P. pastoris strains used in this research were X33, GS115, and KM71H. All recombinant strains were MutS. Best cultivation media was BMGY. Proinsulin expression was observed at 25°C. Pichia pastoris strain that expressed proinsulin best was GS115-PI. It was supported by PCR in which the strain GS115-PI gave 504 bp-sized bands. Based on proinsulin formation time, the final methanol concentration of 0.5% in 72 hours was found to be the best treatment.Keywords: BMGY, methanol, phenotype, Pichia pastoris, proinsulin ABSTRAKDiabetes melitus merupakan kelainan yang ditandai dengan hiperglikemia. Penderita diabetes pada tahun 2014 di dunia mencapai 215 juta dan diperkirakan akan meningkat pada tahun 2040. Umumnya penderita diabetes diberi pengobatan insulin sehingga menunjukkan akan ada peningkatan kebutuhan insulin. Produksi insulin dengan teknologi DNA rekombinan telah dilakukan dengan menggunakan sistem ekspresi E. coli dan S. cerevisiae namun masih belum efisien. Sistem alternatif lain adalah ragi metilotropik Pichia pastoris. Dalam penelitian ini dilakukan ekspresi proinsulin dari P. pastoris secara intraseluler. Galur P. pastoris yang digunakan dalam penelitian ini adalah X33, GS115, dan KM71H. Semua galur rekombinan adalah MutS. Media tumbuh terbaik adalah BMGY. Ekspresi proinsulin terlihat pada suhu 25°C. Hasil PCR menunjukkan bahwa galur GS115-PI yang dapat menghasilkan pita amplikon berukuran 504 bp. Hasil PCR ini dibuktikan oleh hasil seleksi galur yang menunjukkan bahwa galur GS115-PI dapat mengekspresi proinsulin dibandingkan galur lainnya. Berdasarkan kecepatan pembentukan pita protein proinsulin, variasi konsentrasi akhir metanol 0,5% dengan lama induksi 72 jam merupakan perlakuan terbaik.Kata Kunci: BMGY, fenotipe, metanol, Pichia pastoris, proinsulin
UJI KEMAMPUAN Lactobacillus casei SEBAGAI AGENSIA PROBIOTIK Sunaryanto, Rofiq; Martius, Efrida; Marwoto, Bambang
Jurnal Bioteknologi & Biosains Indonesia (JBBI) Vol. 1 No. 1 (2014): December 2014
Publisher : Balai Bioteknologi, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (671.06 KB) | DOI: 10.29122/jbbi.v1i1.546

Abstract

Growth Ability of Jatropha Curcas L. Explants on the In Vitro Media Containing IBA and BAProbiotic product is one of the applications of biotechnology that utilize lactic acid bacteria, especially lactobacilli. Some important requirements for microbes that can be used as probiotic include resistance to low pH, ability to grow on bile salts and colonize, and having antimicrobial activity. Each species of the genus Lactobacillus has different characteristics. These characteristics are strongly influenced by the environment in which the bacteria live. This study was carried out in order to characterize Lactobacillus casei which was isolated from dadih. The result of the experiment showed that the isolated L. casei was able to grow on the bile salt at the concentration of 15%, resistant to acid media until pH 2, had antimicrobial activity (significantly inhibited the growth of Escherichia coli, Staphylococcus aureus, and Enterococcus faecalis). The local L. casei isolate has a potential application for use as probiotic microbe.Keywords: Lactobacillus casei, probiotic, lactic acid bacteria, characterization,dadih ABSTRAKProduk probiotik merupakan salah satu aplikasi bioteknologi yang memanfaatkan bakteri asam laktat terutama jenis Lactobacillus. Beberapa syarat utama mikroba yang dapat difungsikan sebagai mikroba probiotik antara lain tahan terhadap pH rendah, mampu tumbuh pada garam empedu, mampu berkoloni, memiliki aktivitas antimikroba. Masing-masing spesies dari Genus Lactobacillus memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Karakteristik ini sangat dipengaruhi oleh lingkungan dimana bakteri tersebut hidup. Pada penelitian ini telah dilakukan karakterisasi Lactobacillus casei yang merupakan hasil isolasi dari susu kerbau fermentasi. Dari hasil percobaan menunjukkan bahwa L.casei hasil isolasi mampu hidup sampai dengan konsentrasi garam empedu 15%, tahan terhadap media asam sampai dengan pH 2, memiliki aktivitas antimikroba (positif menghambat Escherichia coli, Staphylococcus aureus, dan Enterococcus faecalis). L. casei yang merupakan isolat lokal memiliki karakteristik yang berpotensi untuk digunakan sebagai mikroba probiotik.Kata kunci: Lactobacillus casei, probiotik, bakteri asam laktat, karakterisasi, dadih
PENGARUH VARIASI KONSENTRASI METANOL DAN LAMA INDUKSI TERHADAP EKSPRESI PROINSULIN OLEH Pichia pastoris SECARA INTRASELULER Martius, Efrida; Triyadi, Andree; Sofia, Dewi Yustika; Mahsunah, Anis Herliyati
Jurnal Bioteknologi & Biosains Indonesia (JBBI) Vol. 6 No. 1 (2019): June 2019
Publisher : Balai Bioteknologi, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1800.186 KB) | DOI: 10.29122/jbbi.v6i1.3176

Abstract

The Effects of Variation in Methanol Concentration and Induction Time on Intracellular Proinsulin Expression by Pichia pastoris ABSTRACTDiabetes is a metabolic disorder characterized by hyperglycemia. There were 215 million diabetic patients in 2014 and the number is expected to rise in 2040. Generally, insulin is used to treat diabetic patients. Insulin production by recombinant technology has been done, though still inefficient, by using E. coli and S. cerevisiae expression system. Another alternative expression system is methylotrophic yeast Pichia pastoris. In this research, proinsulin has been expressed by P. pastoris intracellularly. P. pastoris strains used in this research were X33, GS115, and KM71H. All recombinant strains were MutS. Best cultivation media was BMGY. Proinsulin expression was observed at 25°C. Pichia pastoris strain that expressed proinsulin best was GS115-PI. It was supported by PCR in which the strain GS115-PI gave 504 bp-sized bands. Based on proinsulin formation time, the final methanol concentration of 0.5% in 72 hours was found to be the best treatment.Keywords: BMGY, methanol, phenotype, Pichia pastoris, proinsulin ABSTRAKDiabetes melitus merupakan kelainan yang ditandai dengan hiperglikemia. Penderita diabetes pada tahun 2014 di dunia mencapai 215 juta dan diperkirakan akan meningkat pada tahun 2040. Umumnya penderita diabetes diberi pengobatan insulin sehingga menunjukkan akan ada peningkatan kebutuhan insulin. Produksi insulin dengan teknologi DNA rekombinan telah dilakukan dengan menggunakan sistem ekspresi E. coli dan S. cerevisiae namun masih belum efisien. Sistem alternatif lain adalah ragi metilotropik Pichia pastoris. Dalam penelitian ini dilakukan ekspresi proinsulin dari P. pastoris secara intraseluler. Galur P. pastoris yang digunakan dalam penelitian ini adalah X33, GS115, dan KM71H. Semua galur rekombinan adalah MutS. Media tumbuh terbaik adalah BMGY. Ekspresi proinsulin terlihat pada suhu 25°C. Hasil PCR menunjukkan bahwa galur GS115-PI yang dapat menghasilkan pita amplikon berukuran 504 bp. Hasil PCR ini dibuktikan oleh hasil seleksi galur yang menunjukkan bahwa galur GS115-PI dapat mengekspresi proinsulin dibandingkan galur lainnya. Berdasarkan kecepatan pembentukan pita protein proinsulin, variasi konsentrasi akhir metanol 0,5% dengan lama induksi 72 jam merupakan perlakuan terbaik.Kata Kunci: BMGY, fenotipe, metanol, Pichia pastoris, proinsulin
OPTIMASI WAKTU INDUKSI DALAM MENGEKSPRESIKAN GEN PROINSULIN SECARA INTRASELULER MENGGUNAKAN INANG PICHIA PASTORIS Martius, Efrida; Laoditta, Febraska; Sofia, Dewi Yustika; Mahsunah, Anis Herliyanti
Jurnal Riset Biologi dan Aplikasinya Vol 2, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gen proinsulin telah berhasil diinsersi pada galur Pichia pastoris X33, GS115 dan KM71H pada penelitian sebelumnya, namun masih memerlukan optimasi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui ekspresi galur P. pastoris dan waktu induksi yang optimal dalam mengekspresikan proinsulin. Ekspresi proinsulin dilakukan pada suhu 20 °C selama 120 jam untuk pemilihan galur terbaik. Variasi lama induksi yang digunakan adalah 0, 24, 48, 72, 96, 120 dan 144 jam untuk mengetahui waktu induksi optimal. Kultur kemudian dilisis, dielektroforesis menggunakan Tricine SDS PAGE dan divisualisasikan dengan pewarnaan perak. Berdasarkan ketebalan pita yang terbentuk pada gel elektroforesis, galur X33-X2 menghasilkan proinsulin terbanyak dibandingkan GS115-G11 dan KM71H-K4.. Ekspresi proinsulin optimal pada 120 jam dan mengalami penurunan proinsulin pada waktu induksi 144 jam akibat akumulasi metanol. Galur X33-X2 merupakan inang terbaik dan waktu induksi 120 jam merupakan waktu induksi optimal dalam mengekspresikan proinsulin secara intraseluler. Hasil ini diharapkan dapat menjadi referensi dalam mengembangkan produksi insulin di Indonesia.
Optimasi Waktu Induksi dalam Mengekspresikan Gen Proinsulin secara Intraseluler Menggunakan Inang Pichia pastoris Martius, Efrida; Laoditta, Febraska; Sofia, Dewi Yustika; Mahsunah, Anis Herliyanti
Jurnal Riset Biologi dan Aplikasinya Vol 2, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jrba.v2n1.p26-35

Abstract

Gen proinsulin telah berhasil diinsersi pada galur Pichia pastoris X33, GS115 dan KM71H pada penelitian sebelumnya, namun masih memerlukan optimasi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui ekspresi galur P. pastoris dan waktu induksi yang optimal dalam mengekspresikan proinsulin. Ekspresi proinsulin dilakukan pada suhu 20 °C selama 120 jam untuk pemilihan galur terbaik. Variasi lama induksi yang digunakan adalah 0, 24, 48, 72, 96, 120 dan 144 jam untuk mengetahui waktu induksi optimal. Kultur kemudian dilisis, dielektroforesis menggunakan Tricine SDS PAGE dan divisualisasikan dengan pewarnaan perak. Berdasarkan ketebalan pita yang terbentuk pada gel elektroforesis, galur X33-X2 menghasilkan proinsulin terbanyak dibandingkan GS115-G11 dan KM71H-K4.. Ekspresi proinsulin optimal pada 120 jam dan mengalami penurunan proinsulin pada waktu induksi 144 jam akibat akumulasi metanol. Galur X33-X2 merupakan inang terbaik dan waktu induksi 120 jam merupakan waktu induksi optimal dalam mengekspresikan proinsulin secara intraseluler. Hasil ini diharapkan dapat menjadi referensi dalam mengembangkan produksi insulin di Indonesia.