p-Index From 2019 - 2024
0.408
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Ilmu Lingkungan
Lintang Nur Fadlillah
Departemen Geografi Lingkungan, Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Runoff Coefficient Analysis After Regional Development in Tambakbayan Watershed, Yogyakarta, Indonesia Slamet Suprayogi; M Widyastuti; M Pramono Hadi; Nugroho Christanto; Tommy Andryan Tivianton; Gita Oktaviani Fadhilah; Laelina Rahmawati; Lintang Nur Fadlillah
Jurnal Ilmu Lingkungan Vol 20, No 2 (2022): April 2022
Publisher : School of Postgraduate Studies, Diponegoro Univer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jil.20.2.396-405

Abstract

The Tambakbayan Watershed has experienced changes in its land utilization. Based on land-use data from 2006 and 2017, built-up land was found to have encroached on vegetated areas and showed a substantial increase in area. Such conversion can alter and modify runoff coefficients, as a measure of watershed response. This research aimed to evaluate land-use change in the watershed from 2006 through 2017 and its effects on runoff coefficients. It used descriptive quantitative methods combining literature study and data calculation. The secondary data were obtained from digital land-use maps (RBI) in 2006 and 2017, SRTM images, soil types, and the drainage network of the watershed. Runoff coefficient analysis confirmed that the land-use change between 2006 and 2017 caused by regional development increased the runoff coefficients of the watershed observed.ABSTRAKDaerah Aliran Sungai Tambakbayan telah terjadi perubahan, berdasarkan data penggunaan lahan tahun 2006 dan tahun 2017. Perubahan yang terjadi berupa meningkatnya lahan terbangun dan berkurangnya lahan bervegetasi. Perubahan penggunaan lahan yang terjadi dapat mengakibatkan perubahan respon DAS yang dikuantifikasikan dalam bentuk koefisien aliran. Tujuan penelitian adalah mengevaluasi perubahan penggunaan lahan daerah penelitian dari tahun 2006 dan 2017, kaitannya dengan koefisien aliran. Metode yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif berdasarkan studi pustaka dan perhitungan. Data sekunder yang digunakan adalah Peta Rupa Bumi Digital Indonesia Tahun 2006 dan 2017, Citra SRTM DAS Tambakbayan, Jenis Tanah DAS Tambakbayan, dan Jaringan Drainase DAS Tambakbayan. Perubahan penggunaan lahan akibat perkembangan wilayah, mengakibatkan peningkatan koefisien aliran pada tahun 2017 apabila dibandingkan dengan koefisien aliran pada tahun 2006.
Evaluasi Level Toksik Logam Berat pada Air, Sedimen Tersuspensi, dan Sedimen Dasar di Sungai Winongo, D.I.Yogyakarta Lintang Nur Fadlillah; Atikah Nian Indrastuti; Afanin Fatkha Azahra; Margaretha Widyastuti
Jurnal Ilmu Lingkungan Vol 20, No 1 (2022): January 2022
Publisher : School of Postgraduate Studies, Diponegoro Univer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jil.20.1.30-36

Abstract

Aktivitas manusia di sekitar Sungai Winongo dapat berdampak pada kontaminasi logam berat dari limpasan permukaan dan buangan langsung. Sifat toksik pada logam perlu diperhatikan karena dapat terakumulasi dalam waktu yang lama dan merusak lingkungan. Evaluasi logam berat dapat dilakukan dengan cara pemantauan kualitas air dan kualitas sedimen untuk mengetahui tingkat pencemaran suatu perairan karena logam berat dan distribusi logam berat itu sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui level toksik perairan dilakukan analisis hasil dengan berbagai indeks, yaitu Faktor Risiko Ekologis (Er) dan Indeks Beban Polusi (PLI). Sampel air, sampel sedimen tersuspensi (TSS), dan sedimen pada dasar permukaan diambil pada masing-masing titik untuk diuji laboratorium menggunakan alat AAS (Atomic Absorption Spectrophotometry). Hasil analisis menunjukkan bahwa logam Cu dan Cr paling banyak ditemukan pada sedimen dasar, sedangkan logam Pb paling banyak ditemukan terlarut dalam air. Logam pada sedimen tersuspensi ditemukan sangat kecil yaitu <0,031. Konsentrasi logam pada sedimen tersuspensi tertinggi adalah 0,043 mg/L pada titik T4.  Berdasarkan perhitungan Er dan PLI, potensi risiko ekologis terhadap logam di Sungai Winongo rendah (Er<40) dan tidak terdapat polusi karena logam berat (PLI<1). Namun, analisis kualitas air menunjukkan untuk nilai Cu dan Pb melebihi baku mutu kelas 2. Penelitian ini dapat dijadikan penelitian awal dalam kajian logam berat di Sungai Winongo secara historis.ABSTRACTThe Increase of human activities around the Winongo River can have an impact on decreasing water quality due to pollution from household and small industrial waste. Metal contamination in the aquatic environment is an environmental issue that needs attention due to its toxicity. Moreover, it can be accumulated in aquatic environments for a long time. Monitoring water quality and sediment quality is important to determine the distribution of heavy metals sources and the level of pollution in the waters. This research aims to determine the water toxicity level. An analysis of the results was carried out with various indices, which are the Ecological Risk (Er) and Pollution Load Index (PLI) in the water samples, suspended sediment samples (TSS), and sediment at the bottom of the surface will be taken at each point for laboratory testing using AAS (Atomic Absorption Spectrophotometry). The concentration of heavy metals for Cu and Cr in the surface sediment respectively was found higher than its concentration in the river water. Meanwhile, Pb contents are found higher in river water. The contents of heavy metals are found less in the suspended sediment samples. The Er and PLI shows low pollution risk and low pollution status, respectively. It indicates that the Code River was still in low pollution status for Cu, Cr, and Pb contamination. On the other hand, the water quality analysis results Cu and Pb over the Water Quality Standard for Class 2. This study may serve as a useful reference and baseline for heavy metals research in Winongo River historically.