Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Industri 4.0 : Pengukuran Tingkat Kesiapan Industri Tekstil dengan Metode Singapore Smart Industry Readiness Index Satrio Utomo; Nugraheni Setiastuti
InfoTekJar : Jurnal Nasional Informatika dan Teknologi Jaringan Vol 3, No 2 (2019): InfoTekJar Maret
Publisher : Universitas Islam Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (478.963 KB) | DOI: 10.30743/infotekjar.v3i2.1064

Abstract

Era disrupsi teknologi saat ini, yang lebih dikenal Revolusi Industri 4.0, sudah mulai diterapkan pada berbagai bidang di setiap negara. Industri 4.0 ini ditopang oleh teknologi terkini seperti  Internet of Things (IoT), Artificial Intelligence (AI), Human–Machine Interface, 3D Printing serta teknologi robotik dan sensor. Industri 4.0 diharapkan mampu meningkatkan produktivitas, efisiensi bisnis, serta berdaya saing. Dalam menghadapi era Revolusi Industri 4.0, Kementerian Perindustrian telah mencanangkan ‘Making Indonesia 4.0’ dengan mempersiapkan peta jalan (Roadmap) dan strategi dalam menyongsong industri 4.0.  Terdapat 5 (lima) sektor industri prioritas, antara lain industri Makanan Dan Minuman, Tekstil dan Produk Tekstil, Otomotif, Elektronik dan Kimia. Untuk itu, kajian dilakukan pada industri tekstil dan produk tekstil, sebagai salah satu industri prioritas. Penelitian dilakukan untuk mengetahui tingkat kesiapan industri manufaktur khususnya industri tekstil dalam menghadapi industri 4.0 berdasar aspek Teknologi, Proses, dan Organisasi. Metode yang digunakan adalah Metode Singapore Smart Industry Readiness Index. Dengan mengetahui tingkat kesiapan tersebut, akan membantu industri mengetahui posisi saat ini dan kebutuhan apa yang dibutuhkan untuk menuju ke level industri 4.0. Dengan mengetahui posisi tersebut, mampu diketahui kekuatan dan kelemahan teknologi dari operasional teknologi yang digunakan, selanjutnya mengetahui prioritas teknologi yang menjadi perhatian manajemen untuk peningkatan daya saing industri menuju level industri 4.0. Berdasar hasil pemetaan, diketahui bahwa tingkat kesiapan industri tekstil PT.Grand Tekstil berdasar aspek Teknologi (1,56), aspek Proses (1,33) dan aspek Organisasi (2,00) adalah sebesar 1,63; posisi pada level 1 dikategorikan sebagai New Comer.
Innovation 4.0: Penilaian Tingkat Kesiapan Inovasi Perguruan Tinggi XYZ Menghadapi Revolusi Industri 4.0 Satrio Utomo; Susalit Setya Wibowo; Nugraheni Setiastuti; Arie Rakhman Hakim
InfoTekJar : Jurnal Nasional Informatika dan Teknologi Jaringan Vol 4, No 2 (2020): InfoTekJar Maret
Publisher : Universitas Islam Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/infotekjar.v4i2.2330

Abstract

Salah satu visi Indonesia Maju dari Presiden RI saat ini adalah mensyaratkan perlunya penyiapan SDM unggul sebagai elemen penting dalam percepatan pembangunan bangsa. Sebagai upaya meningkatkan kualitas SDM,Lembaga pendidikan seperti universitas perlu digerakkan dalam menyiapkan ekosistem riset melalui manajemen talenta unggul, penyediaan infrastruktur riset yang terbuka untuk kolaborasi, juga penajaman fokus bidang riset.Untuk dapat berperan dalam industri 4.0 selayaknya mengedepankan teknologi modern agar lebih efisien serta ditunjang dengan peningkatan kompetensi SDM sesuai kebutuhan di era digital. Ketersediaan teknologi modern serta dukungan teknologi informasi (TI) dalam model dan desain dianggap penting dan merupakan merupakan peluang dalam pengembangan kompetensi sumber daya manusia agar siap menuju level industri 4.0..Terpenting adalah kesiapan kompetensi dari SDM agar dapat meningkatkan daya saing industry menuju level industry 4.0. Telah tiba waktunya bagi Indonesia untuk melakukan perubahan menyeluruh untuk berevolusi memperoleh manfaat penuh dalam Industri 4.0, di mana sistem komputasi terintegrasi dan jaringan dan proses fisik merevolusi industri manufaktur.Perguruan tinggi XYZ merupakan sebuah lembaga perguruan tinggi yang konsen terhadap perkembangan inovasi dalam industri 4.0. Berdasar hasil Penilaian Tingkat Kesiapan Penerapan Inovasi Dalam Menghadapi Industri 4.0 dengan menggunaka Metode Inovasi 4.0 berdasar pilar Infrastruktur (2,50),  pilar Suprastruktur (2,75), pilar Organisasi Manajemen (2,60),  Pilar Proses RD (2,80), serta Layanan Produk (3,00) maka diperoleh 2,73. TIngkatan tersebut menunjukkan  nilai yang menunjukkan dimana tingkat kesiapan universitas tersebut berada pada level 2 (Learned).
PENILAIAN INFRASTRUKTUR TEKNOLOGI PARKIR METER ELEKTRONIK DENGAN METODE T-H-I-O ( TECHNOWARE, HUMANWARE, INFOWARE, ORGAWARE ) STUDI KASUS DI KOTA BEKASI Satrio Utomo; Ivan Hanafi; Baso Maruddani
JPTV (Jurnal Pendidikan Teknik dan Vokasional) Vol 2 No 2 (2016): JPTV: Jurnal Pendidikan Teknik dan Vokasional FT UNJ Vol. 2 No 2 Tahun 2016
Publisher : LPPM, Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Penilaian Infrastruktur Teknologi Parkir Meter Elektronik Dengan Metode T-H-I-O (Technoware, Humanware, Infoware, Orgaware) Studi Kasus di Kota Bekasi. Tujuan Penelitian ini adalah Pertama, untuk melakukan identifikasi dan evaluasi pelaksanaan parkir meter elektronik dengan cara melakukan penilaian tingkat teknologi pada perangkat parkir meter elektronik. Kedua, ingin mengetahui kekuatan dan kelemahan teknologi sehingga dapat mengetahui prioritas pengembangan teknologi mana yang harus terlebih dahulu diterapkan. Ketiga, memberikan usulan rekomendasi sebagai proses peningkatan kualitas teknologi parkir meter elektronik dalam upaya mewujudkan Bekasi Smart City. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, yang bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisa terkait implementasi parkir meter elektronik di kota Bekasi. Tingkat teknologi parkir meter elektronik dapat ditentukan berdasarkan nilai TCC. (Technology Contribution Coefficient) . TCC merupakan metode Technometric atau T-H-I-O. Berdasar hasil penilaian, diketahui bahwa komponen parkir meter elektronik ini memiliki kontribusi teknologi tertinggi adalah Technoware, disusul Humanware, Orgaware, dan Infoware sehingga didapat nilai Technology Contribution Coefficient (TCC) sebesar 0,507, berada di interval 0,5 < TCC 0.7 sehingga diklasifikasikan “Baik” dengan tingkat teknologi adalah semi modern.