Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Pengaruh ekstrak bahan lokal terhadap viabilitas benih kacang tanah lokal Walakari (Arachis hypogaea L.) Marlin Rambu Nona; Yonce Melyanus Killa; Lusia Danga Lewu
AGRILAND Jurnal Ilmu Pertanian Vol 9, No 3 (2021): Agriland: Jurnal Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Islam sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/agr.v9i3.5005

Abstract

Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan komoditas kacang-kacangan utama di Indonesia karena memiliki sumber protein nabati dan nilai gizi yang tinggi. Salah satu penyebab yang menghambat upaya peningkatan produksi kacang tanah yaitu rendahnya benih yang bermutu tinggi yang dapat dipengaruhi oleh lama penyimpanan benih. Salah upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi rendahnya mutu suatu benih yaitu melakukan pengujian mutu benih secara dini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh beberapa bahan lokal terhadap viabilitas benih kacang tanah. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Terpadu Universitas Kristen Wira Wacana Sumba. Penelitian dilaksanakan pada bulan November -Desember 2021. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan acak lengkap dengan 10 Perlakuan dan 2 ulangan, perlakuannya antara lain: Kontrol, Air kelapa 50 mL/L air aquadest, 150 mL/L aquadest, 250 mL/L aquadest, Ekstrak daun sirih 50 mL/L aquadest, 150 mL/L aqudest, 250 mL/L aquadest, dan Ekstrak cabai 50 mL/L aquadest, 150 mL/L aquadest, 250 mL/L aquadest. Hasil penelitian menunjukan bahwa uji daya kecambah dengan menggunakan air kelapa dengan konsentrasi 150 mL/L aquadest mencapai 90%, pada pengujian keserempakan tumbuh pada perlakuan air kelapa dengan konsentrasi 150 mL/L aquadest mencapai 66.67%, serta pengujian indeks vigor pada perlakuan air kelapa dengan konsentrasi 150 mL/L aquadest mencapai 3’3%.
Evaluasi Kesesuaian Lahan Tanaman Kacang Tanah di Kecamatan Lewa Kabupaten Sumba Timur Yonce Melyanus Killa; Lusia Danga Lewu
Perbal : Jurnal Pertanian Berkelanjutan Vol 8, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/perbal.v8i2.1539

Abstract

Kecamatan Lewa adalah salah satu kecamatan di Kabupaten Sumba Timur Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) merupakan daerah lahan kering dengan potensi lahan yang dapat dimaksimalkan dengan menanam kacang tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik lahan dan kesesuain lahan untuk kacang tanah di kecamatan Lewa Kabupaten Sumba Timur. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli-Desemper 2018. Metode analisis yang digunakan adalah metode pencocokan (Matching) dengan membandingkan karakteristik lahan dengan persyaratan tumbuh tanaman. Hasil pencocokan menunjukan bahwa karakteristik lahan di kecamatan lewa kelas kesesuiannya terdapat sangat sesusai (S1), cukup sesuai (S2) dan sesuai marginal (S3). Faktor pembatas utama yang menyebabkan daerah tersebut tidak S1 yaitu ketersediaan air (wa) seperti curah hujan,ketersediaan oksigen (ao) seperti drainase, media perakaran (rc) seperti kedalaman tanah, bahaya erosi (eh). Kata Kunci: Kacang tanah, karakteristik lahan, kesesuaian lahan
Keragaman Perakaran, Tajuk serta Korelasi Terhadap Hasil Kedelai pada Berbagai Kombinasi Interval Penyiraman dan Dosis Bahan Organik Lusia Danga Lewu; Yonce Melyanus Killa
Perbal : Jurnal Pertanian Berkelanjutan Vol 8, No 3 (2020)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (284.586 KB) | DOI: 10.30605/perbal.v8i3.1541

Abstract

Produktivitas kedelai yang optimal terutama harus didukung oleh sistem perakaran dan perkembangan tajuk yang baik pula. Keterbatasan air dan bahan organik menjadi salah satu kendala di lahan penanaman kedelai yang seringkali menjadi faktor penghambat dalam mempertahankan hasil kedelai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keragaan perakaran dan tajuk serta korelasi terhadap hasil kedelai pada berbagai kombinasi interval penyiraman dan dosis bahan organik. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) terdiri atas 15 kombinasi perlakuan dari interval penyiraman (2, 4, 6, 8 dan 10 hari), dan dosis bahan organik (0,10 dan 20 ton/ha). Masing-masing kombinasi perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berat kering akar (5,09 g), tajuk (16,90 g) dan biji/tanaman (23,10 g) tertinggi diperoleh pada perlakuan interval penyiraman 2 hari, dosis bahan organik 20 ton/ha. Berat kering akar dan tajuk memiliki hubungan keeratan yang kuat (nilai korelasi : 0,7357) sedangkan berat kering tajuk dan biji/tanaman memiliki hubungan keeratan yang sangat kuat (nilai korelasi : 0,8839). Kata kunci : Kedelai, Keragaan, Interval penyiraman, Bahan organik
Pelatihan Pembuatan Perangkap Serangga pada Kelompok Wanita Tani Suka Maju Kelurahan Malumbi Yonce Melyanus Killa; Uska Peku Jawang; Marten Umbu Nganji; Lusia Danga Lewu; Melycorianda H. Ndapamuri; Suryani K. K. L. Kapoe
Jurnal Abdidas Vol. 2 No. 6 (2021): December Pages 1257-1486
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/abdidas.v2i6.476

Abstract

Kelompok Wanita Tani (KWT) Suka Maju merupakan salah satu kelompok tani yang ada di Kelurahan Malumbi Kecamatan Kambera Kabupaten Sumba Timur yang melakukan kegiatan pertanian  kususnya dibidang hortikultura. Kegiatan pertanian yang dilakukan sering terjadi masalah salah satunya dari organisme pengganggu tanaman (OPT) sehingga membutuhkan pengetahuan untuk melindungi tanaman yang dibudidayakan. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk mengenalkan teknik pengendalian hama terutama serangga yang ramah lingkungan dan menggunakan bahan bekas. Metode kegiatan yaitu Sosialisasi, Ceramah Praktek pembuatan perangkap kuning dan memasang perangkap di lahan serta monitoring. Hasil sosialisasi menunjukan anggota kelompok tani paham dan dapat membedakan OPT dan dapat membuat perangkap kuning dari bahan bekas dan mampu membuat perangkap kuning dan mengaplikasikan atau memasangnya pada lokasi lahan budidaya. Hasil monitoring ditemukan beberapa serangga yang terperangkap atau lengkep pada perangkap kunung seperti lalat buah (Bactrocera sp.) dan imago dari ulat crop (Plutella xylostela) serta beberapa serangga lain.
PENINGKATAN KAPASITAS KELOMPOK TANI WANITA SUKA MAJU DALAM PEMBUATAN PUPUK ORGANIK PADAT BERBAHAN ARANG SEKAM PADI DAN KOTORAN SAPI DI KELURAHAN MALUMBI, KABUPATEN SUMBA TIMUR Uska Peku Jawang; Lusia Danga Lewu; Melycorianda H. Ndapamuri; Yonce Melyanus Killa; Marten Umbu Nganji; Suryani K. K. L. Kapoe; Umbu Rihi L. Niki; Sonia S. Helen; Adelita P. Maranda; Kawawu M. Tana; Maya R. Hana; Darius M. Yewa
SELAPARANG Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 6, No 2 (2022): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v6i2.8650

Abstract

ABSTRAKMinimnya informasi pemanfaatan bahan lokal sebagai dasar pembuatan pupuk padat di Kelompok Wanita Tani Suka Maju, Kelurahan Malumbi, Kabupaten Sumba Timur merupakan alasan utama yang mendasari kegiatan pengabdian ini. Tujuan pengabdian kepada masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pembuatan pupuk organik padat dari bahan arang sekam dan kotoran sapi. Oleh karena itu, ketergantungan terhadap penggunaan pupuk anorganik, serta biaya produksi tanaman hortikultura dapat dikurangi. Metode pelatihan yang digunakan yaitu ceramah, diskusi, dan demontrasi, sedangkan metode evaluasi pelaksanaan pelatihan yaitu observasi. Hasil yang diperoleh bahwa petani sangat antusias selama kegiatan berlangsung, dan mampu mempraktikkan pembuatan pupuk organik secara mandiri. Pelatihan ini memberikan pengetahuan dan keterampilan baru bagi Kelompok Wanita Tani Suka Maju dalam memanfaatkan bahan lokal yang ada dilingkunganya untuk dijadikan pupuk serta mampu meningkatkan produksi tanaman hortikultura yang diusahakan. Kata kunci: kelompok tani; pelatihan; pupuk organik; arang sekam padi; kotoran sapi ABSTRACTThe lack of information on the use of local materials as the basis for making solid fertilizer in the Suka Maju Women Farmers Group, Malumbi District, East Sumba Regency is the main reason for conducting service activity. The purpose of community service is to increase knowledge and skills in making solid organic fertilizer from husk charcoal and cow dung. Therefore, the dependence on the use of inorganic fertilizers, as well as the cost of producing horticultural crops can be reduced.  The training methods used are lectures, discussions, and demonstrations, while the evaluation method for the implementation of the training is observation. The results showed that farmers were very enthusiastic during the activity, and they were able to practice making organic fertilizer independently. This training provides new knowledge and skills for the Suka Maju Women Farmers Group in utilizing local materials in their environment to be used as fertilizers and has increased the production of cultivated horticultural crops. Keywords: farmer group; training; organic fertilizer; rice husk charcoal; cow dung.
Pemanfaatan Daun Kelor Sebagai Minuman Herbal Dalam Rangka Mencegah Penyebaran Covid-19 Marten Umbu Nganji; Lusia Danga Lewu; Uska Peku Jawang; Yonce Melyanus Killa; Sri Ita Tarigan
Jurdimas (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Royal Vol 4, No 2 (2021): Mei 2021
Publisher : STMIK Royal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33330/jurdimas.v4i2.1072

Abstract

Abstract: Moringa leaves can be processed in various food and beverage products such as clear vegetables, juice, omelette, chips, nastar, donuts, bakwan and Moringa leaf noodles. In addition, Moringa leaves can be processed as herbal drinks. Currently, with the covid-19 pandemic conditions around the world, many alternative herbal ingredients are consumed by the public to increase body nutrition in order to prevent transmission of the virus, one of which is Moringa leaves. Moringa plants are high in nutrients, such as vitamin C, calcium, vitamin A, potassium, and protein. The purpose of implementing this PkM activity is to provide information and, to provide assistance to the community in utilizing Moringa plants to prevent Covid-19, as well as to improve community skills in making Moringa herbal drink to prevent Covid-19. This PkM was held at the Ori Angu Farmers Group in Pambotanjara Village, with a series of activities including the socialization of the importance of Moringa leaves, the preparation of raw materials for making herbal moringa drinks, and the practice of manufacturing Moringa leaf herbal drink products. The results of this activity were the socialization of the use of Moringa leaves as a way to increase immunity in order to prevent viruses and the practice of making Moringa leaf tea with members of farmer groups, students and lecturers at the Ori Angu Farmer Group, Pambotanjara Village.Keywords: herbal drink; moringa leaves; prevents covid-19Abstrak: Daun kelor dapat diolah dalam berbagai produk makanan dan minuman seperti sayur bening, juice, omelet, keripik, nastar, donat, bakwan dan mie daun kelor. Selain itu, daun kelor dapat diolah sebagai minuman herbal. Saat ini, dengan adanya kondisi pandemik covid-19 di seluruh dunia, banyak alternatif bahan herbal yang dikonsumsi oleh masyarakat untuk menambah nutrisi tubuh agar dapat mencegah terjadinya penularan virus tersebut, salah satunya adalah daun kelor. Tanaman kelor memiliki nutrisi tinggi, seperti vitamin C, kandungan kalsium, vitamin A, kandungan potasium, dan protein. Tujuan pelaksanaan kegiatan PkM ini adalah untuk memberikan informasi dan, melakukan pendampingan kepada masyarakat dalam memanfaatkan tanaman kelor untuk mencegah covid-19, serta meningkatkan keterampilan masyarakat dalam pembuatan minuman herbal daun kelor dalam mencegah covid-19. PkM ini dilaksanakan di Kelompok Tani Ori Angu Desa Pambotanjara dengan runtutan kegiatan adalah sosialisasi pentingnya daun kelor, persiapan bahan baku pembuatan minuman herbal daun kelor, dan praktik pembuatan produk minuman herbal daun kelor. Hasil dari kegiatan ini adalah terlaksananya sosialisasi pemanfaatan daun kelor sebagai salah satu cara menambah imunitas tubuh dalam rangka mencegah virus dan dilaksanakannya praktik pembuatan teh daun kelor bersama anggota kelompok tani, mahasiswa dan dosen di Kelompok Tani Ori Angu Desa Pambotanjara.Kata kunci: daun kelor; mencegah covid-19; minuman herbal
Kadar Klorofil Daun Berbagai Genotip Jagung Pulut (Zea mays ceratina) Lokal Pada Beberapa Perlakuan Dosis Pupuk Kandang Sapi Yohanis Ndamu Yilu; Yonce Melyanus Killa; Lusia Danga Lewu
AGRILAND Jurnal Ilmu Pertanian Vol 10, No 2 (2022): AGRILAND: JURNAL ILMU PERTANIAN
Publisher : Universitas Islam sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/agr.v10i2.5790

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendapat informasi tentang kadar klorofil daun beberapa genotip jagung pulut (Zea mays ceratina)lokal pada beberapa perlakuan dosis pupuk kandang sapi. Penelitian dilakukan dua tahap, pertama yaitu kegiatan budidaya di Kelurahan Wangga Kecamatan Kambera Kabupaten Sumba Timur kemudian dilanjutkan dengan pengukuran kadar klorofil daun di Laboratorium Terpadu Universitas Kristen Wira Wacana Sumba. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial yang terdiri dari dua faktor yaitu : Faktor I Varietas jagung pulut lokal terdiri dari 3 level yaitu: G1= Nggaha Ori Angu, G2= Haharu, G3= Pahunga Lodu dan Faktor II dosis pupuk kandang terdiri dari 3 level yaitu: D0= tanpa pupuk kandang (kontrol), D1= 5 ton/Ha, D2= 10 ton/Ha. Kombinasi perlakuan diulang sebanyak 2 kali sehingga diperoleh 18 satuan percobaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dosis pupuk kandang berpengaruh nyata (p0,05) terhadap kandungan klorofil a, klorofil b dan klorofil total tanaman jagung. Genotip jagung dan interaksi genotipe jagung dengan dosis pupuk kandang tidak berpengaruh nyata terhadap kandungan klorofil a, klorofil b dan klorofil total tanaman jagung pulut.
SEED HEALTHY TEST AND LEAKAGE RATE OF MEMBRANE USING CONDUCTIVITY TEST ON PEANUT LOCAL VARIETY “WALAKARI” EAST SUMBA: PENGUJIAN KESEHATAN BENIH DAN TINGKAT KEBOCORAN MEMBRAN MELALUI CONDUCTIVITY TEST PADA KACANG TANAH VARIETAS LOKAL”WALAKARI” SUMBA TIMUR Lusia Danga Lewu
Jurnal Agro Indragiri Vol. 7 No. 2 (2022): Jurnal Agro Indragiri
Publisher : Fakultas Pertanian, Program Studi Agroteknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32520/jai.v7i2.2150

Abstract

ABSTRACT Quality seeds are the main factor in supporting the success of production in agriculture. East Sumba has one of the local varieties of peanuts called “Walakari”. However, the problem is that there is a decrease in yield among farmers caused by the quality of the seeds used having decreased. Seeds that are stored for too long will experience seed deterioration. The aim of the study was to determine the quality of the local variety Walakari peanut as a typical bean of East Sumba through seed health and electrical conductivity tests to see the level of leakage of the seed membrane. The study used a completely randomized design with 10 treatments, 2 replications consisting of P0 (control), P1 (coconut water immersion 50ml/L aquadest), P2 (coconut water immersion 150ml/L aquadest), P3 (coconut water immersion 250ml/L aquadest) , P4 (betel leaf extract immersion 50ml/L aquadest), P5 (betel leaf extract immersion 150ml/L aquadest), P6 (betel leaf extract immersion 250ml/L aquadest), P7 (50ml/L aquadest chili extract), P8 ( 150ml/L aquadest chili extract, P9 (250ml/L aquadest chili extract). The results of the seed health test showed that the Walakari variety was included in the moderate to severe infection category. However, with the immersion treatment of local ingredients, betel leaf extract was able to suppress the spread of disease-causing microorganisms up to 96%. Meanwhile, the results of the membrane leakage test using the conductivity test showed that the average value of the electrical conductivity of Walakari variety peanut seeds in all treatments was included in the high category, except for the betel leaf extract soaking treatment. High conductivity values ​​indicate low seed vigor.
Pengaruh Pemberian Air Kelapa Terhadap Pertumbuhan Bibit Pepaya (Carica papaya L) Jeki Jeans Ndula Awang; Yonce M Killa; Lusia Danga Lewu
AGRILAND Jurnal Ilmu Pertanian Vol 10, No 3 (2022): Agriland: Jurnal Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Islam sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/agr.v10i3.6333

Abstract

Pepaya adalah salah satu komoditas yang dapat disantap dalam buah segar dan dapat dibuat dalam bentuk olahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian air kelapa terhadap pertumbuhan bibit pepaya. Akan tetapi dalam penyediaan bibit sangat dipengaruhi benihnya. Hal ini menyebabkan perlunya bahan yang dapat meningkatkan pertumbuhan dari bibit. Penelitian ini bertujuan untuk pengaruh pemberian air kelapa terhadap pertumbuhan bibit pepaya (Carica papaya L). Penelitian dilaksanakan di Kebun Lapangan Pertanian Universitas Kristen Wira Wacana Sumba pada bulan September-November 2022. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 5 perlakuan dan 4 ulangan sehingga jumlah unit percobaab 20 percobaan yaitu kontrol (A0), 10% air kelapa (A1), 20% air kelapa (A2), 30% air kelapa (A3), 30% air kelapa (A3), 40% air kelapa (A4). Hasil penelitian menunjukkan pemberian air kelapa pada perlakuan 30% memberikan presentase rata-rata tertinggi pada pengamatan variabel jumlah daun, tinggi tanaman dan diameter batang
PENGARUH BAHAN ORGANIK TERHADAP DAYA IKAT AIR PADA TANAH ULTISOL LAHAN KERING Nikodemus Dongga Panda; Uska Peku Jawang; Lusia Danga Lewu
Jurnal Tanah dan Sumberdaya Lahan Vol. 8 No. 2 (2021)
Publisher : Departemen Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (338.066 KB) | DOI: 10.21776/ub.jtsl.2021.008.2.3

Abstract

Ultisol is one of the soils with limited physical characteristics. The water content is low, the permeability is not enough to pass water into the soil, and the organic-C content is classified as moderate. So that it affects the soil in storing low water, one solution to overcome the physical characteristics of is to provide organic matter into the soil. The purpose of this study was to determine the physical characteristics of Ultisol and to determine the effect of the combination of organic matter from cow dung and rice husk ash on the soil water holding capacity of ultisols on dry land. This study was conducted at the Laboratory of Wira Wacana Christian University, Sumba. This study used a completely randomized design with six treatments and four replications. Observation data were subjected to analysis of variance followed by LSD advanced test with a confidence level of 5%. The results showed that the application of organic matter on the soil significantly affected water content, field capacity, permeability, and C-organic. The application of organic matter can improve soil structure, not soil texture gave a very significant effect, and the treatment that had the best water content was 75% cow dung + 25% rice husk ash.