Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pemodelan Jaringan Syaraf Tiruan untuk Memprediksi Color Difference Tepung Sagu pada Pneumatic Conveying Recirculated Dryer Abadi Jading; Nursigit Bintoro; Lilik Sutiarso; Joko Nugroho Wahyu Karyadi
Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 6 No. 2 (2018): JURNAL KETEKNIKAN PERTANIAN
Publisher : PERTETA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1925.543 KB) | DOI: 10.19028/jtep.06.2.179-186

Abstract

AbstractPneumatic conveying recirculate dryer (PCRD) is an artificial drying machine which is suitable for flour drying. Previous research has designed PCRD machine to dry the sago flour. The change of sago flour color in PCRD machine is very difficult to be directly measured during the drying process. The aim of this research was to develop an artificial neural network (ANN) model to predict the color difference (ΔE) between wet sago flour before drying and dried sago flour after drying by PCRD machine. The value of ΔE observation was obtained based on the sago color data calculation. The color of sago flour was measured using a color meter (TES 135A). The observation ΔE data were trained and tested on the ANN model using Graphical User Interface (GUI) application, a neuralnetwork- toolbox-based ANN on Matlab R2014a. The training and testing results of the ANN model showed that the best network structure were 12 input neurons, 5 neurons of the first hidden layer, 5 neurons of the second hidden layer, 1 neuron of the third hidden layer, and 1 output neuron (12-5-5-1-1). The value of MSE obtained by the ANN model structure was 0.0005121 with 16 times epoch. The validity test result showed that the coefficient of determination value for the training process (R2 train) equal to 0.987 and for the testing process (R2 test) equal to 0.976. Meanwhile, the optimization analysis result showed that the value of MSE and MRE were quite small, as well as the MSE and MRE value on each parameter variation. It showed that the ANN model is valid to be used to predict the color difference of sago flour drying on PCRD machine.AbstrakPneumatic conveying recirculate dryer (PCRD) adalah salah satu mesin pengering buatan yang cocok digunakan untuk mengeringkan bahan tepung. Pada penelitian terdahulu telah dirancang mesin PCRD untuk mengeringkan tepung sagu. Pengukuran perubahan warna tepung sagu pada mesin PCRD sangat sulit dilakukan secara langsung selama proses pengeringan. Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan model jaringan syaraf tiruan (JST) untuk memprediksi perbedaan warna atau color difference (ΔE) antara tepung sagu basah sebelum dikeringkan dengan tepung sagu kering setelah dikeringkan dengan mesin PCRD. Nilai ΔE observasi diperoleh berdasarkan hasil perhitungan data warna tepung sagu. Warna tepung sagu diukur menggunakan color meter (TES 135A). Data ΔE observasi tersebut dilatih dan diuji pada model JST menggunakan aplikasi Graphical User Interface (GUI) JST berbasis neural network toolbox pada Matlab R2014a. Hasil pelatihan dan pengujian model JST menunjukkan bahwa struktur jaringan yang terbaik adalah 12 neuron input, 5 neuron lapisan hidden layer 1, 5 neuron lapisan hidden layer 2, 1 neuron lapisan hidden layer 3, dan 1 neuron output (12-5-5-1-1). Nilai MSE yang dicapai struktur model JST tersebut, sebesar 0,0005121 dengan epoch 16 kali. Hasil uji validitas menunjukkan bahwa nilai koefisien determinasi untuk proses pelatihan (R2 latih) sebesar 0.987, dan proses pengujian (R2uji) sebesar 0.976. Sedangkan hasil analisis optimasi menunjukkan bahwa, nilai MSE dan MRE yang dihasilkan cukup rendah, begitupula nilai MSE dan MRE pada setiap parameter variasi. Hal ini menunjukkan bahwa model JST tersebut valid digunakan untuk memprediksi color difference pengeringan tepung sagu pada mesin PCRD.
Pengering Pneumatik Dilengkapi Dewatering Rotary Vacuum Filter untuk Produksi Pati Sagu Termodifikasi Abadi Jading; Eduard Fransisco Tethool; Paulus Payung; Reniana Reniana
JPPM (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat) VOL. 5 NOMOR 2 SEPTEMBER 2021 JPPM (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat)
Publisher : Lembaga Publikasi Ilmiah dan Penerbitan (LPIP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (564.855 KB) | DOI: 10.30595/jppm.v5i2.5999

Abstract

Papua, khususnya Papua Barat memiliki potensi yang sangat besar untuk dijadikan pusat pengembangan pati termodifikasi berbasis sagu. Hal ini didukung oleh tersedianya lahan sagu rakyat yang cukup luas. Oleh karena itu, perlu pengembangan unit pengolahan yang memadai untuk menunjang produksi pati termodifikasi tersebut. Pengembangan unit pengeringan pati termodifikasi dilakukan melalui kegiatan Produk Teknologi yang di Desiminasikan ke Masyarakat (PTDM) 2019 di UMKM Usaha Kharisma dan Sagumbi. Metode pendekatan yang dilakukan adalah diseminasi paket teknologi pengeringan berupa prototipe Pneumatic Conveying Ring Dryer (PCRD) yang dilengkapi dewatering rotary vacuum filter, pelatihan pengenalan dan pengoperasian prototipe, serta pendampingan mitra usaha. Pelatihan dimaksudkan agar mitra mampu mengoperasikan dan merawat prototype PCRD yang dilengkapi dewatering rotary vacuum filter. Selanjutnya dilakukan pendampingan kepada mitra, dengan harapan setelah selesainya kegiatan DPTM 2019 ini, mitra mampu mengembangkan dan menyempurnakan secara mandiri paket teknologi pengolahan pati termodifikasi secara berkesinambungan sehingga menghasilkan pati termodifikasi sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI) Nomor 3729 tahun 2008, yaitu maksimal 13%. Dengan terlaksananya kegiatan ini, mitra telah mampu mengoperasikan prototype PCRD dengan dewatering rotary vacuum filter yang mampu memproduksi pati termodifikasi sebanyak 80 kg/hari. Kadar air pati kering yang dihasilkan telah memenuhi SNI Nomor 3729 tahun 2008 yaitu 10% basis basah.
Pemberdayaan Masyarakat Kelompok Tani Sagu Iwai di Kampung Kabuow Kabupaten Teluk Wondama Melalui Pelatihan Pengolahan Sagu Secara Mekanis Bertha Mangallo; Abadi Jading; Paulus Payung; Selmi Dedi; Bakhrani A. Rauf; Muhammad Ardi; Rosmini Maru; Yasdin
CARADDE: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 5 No. 2 (2022): Desember
Publisher : Ilin Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31960/caradde.v5i2.1847

Abstract

Pengolahan empulur pohon sagu secara tradisional yang dilakukan oleh petani sagu Iwai dengan cara tokok sagu membutuhkan waktu kerja minimal sekitar 7 hari dan menghasilkan pati sagu bermutu lebih rendah. Solusi atas permasahan mitra tersebut adalah dengan memberikan pelatihan dan pendampingan pengolahan sagu secara semi mekanis menggunakan mesin parut sagu serta bantuan mesin parut sagu melalui program Kosabangsa. Kegiatan pelatihan dan pendampingan pengolahan sagu secara semi mekanis sangat membantu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan Mitra. Hasil evaluasi kegiatan ini menunjukkan bahwa kelompok petani sagu Iwai telah terampil dalam menerapkan teknologi pengolahan empulur sagu secara semi mekanis menggunakan mesin parut sagu sehingga pekerjaan mereka lebih efisien waktu serta meningkatkan kuantitas dan kualitas pati sagu. Penggunaan mesin parut sagu sangat mempermudah dan mempercepat pekerjaan mitra dalam mengolah empulur sagu menjadi pati sagu. Keberhasilan kegiatan ini yaitu adanya peningkatan sebesar 100% kemampuan mitra dalam mengolah empulur sagu secara mekanis, peningkatan sebesar 90% kemampuan mitra dalam mengoperasikan dan merawat mesin parut sagu, serta peningkatan sebesar 100% jumlah empulur sagu yang terolah.