Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Puritanisme dan Perkembangan Pendidikan Amerika Masa Kolonial Rusydi Muhammad Yusuf
Buletin Al-Turas Vol 26, No 1 (2020): Buletin Al-Turas
Publisher : Fakultas Adab dan Humaniora, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (541.363 KB) | DOI: 10.15408/bat.v26i1.13841

Abstract

This study aims to know the influence of puritanism in the early development of education in America, especially in the 1600s to the beginning of American independence. It is a qualitative research with a library or documentary design relies on the main data of ideas, views, or beliefs taken from sources in the form of books, texts and other documents related to America puritanism. The collected data are analyzed qualitatively using concepts and theories relevant to the problem being discussed. The research reveals American puritanism was a religious reform movement in the mid of 16th century aimed initially at purifying religious doctrines from the influence of Roman Catholicism. Although the puritans' thoughts had undergone ebb and flow, they still emerged nowadays in various activities, like in the president’s inauguration speech. America puritanism was sourced from individual freedom values that influenced their life pattern. American puritanism was not only a religious belief, but it was also a philosophy of life. American puritanism has had a great influence on American cultural values, and the formation of the character of the American nation. It had also a great influence on the development of education in America since colonial era. It can be concluded that the puritanism influence greatly on American education system from the beginning of the first immigrants who settled in the new world in 1600s. Penelitian ini bertujuan untuk menggali lebih dalam pengaruh puritanisme dalam pengembangan awal pendidikan di Amerika, khususnya pada 1600-an hingga awal kemerdekaan Amerika. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan rancangan penelitian yang berbentuk kajian kepustakaan. Data utama dalam penelitian ini gagasan, pandangan, atau keyakinan yang diambil dari sumber-sumber yang berbentuk buku-buku, naskah dan dokumen-dokumen lain yang berhubungan dengan puritanisme di Amerika. Data terkumpul dianalisis secara kualitatif dengan menggunakan konsep dan teori yang relevan dengan permasalahan yang sedang dibahas. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa puritanisme Amerika adalah gerakan reformasi agama pada pertengahan abad ke-16, gerakan ini awalnya bertujuan untuk memurnikan doktrin agama dari pengaruh Katolik Roma. Walaupun hasil pemikiran kaum puritan selalu mengalami pasang surut, gagasan pemikiran mereka masih muncul dalam berbagai kegiatan, bahkan dalam pidato pelantikan presiden. Puritanisme di Amerika berpusat pada nilai-nilai kebebasan individu yang memiliki pengaruh terhadap pola kehidupan mereka. Puritanisme bukan hanya kepercayaan agama, tetapi juga filsafat kehidupan, kombinasi gaya hidup dan nilai-nilai. Berdasarkan temuan tersebut dapat disimpulkan bahwa doktrin puritanisme memberi pengaruh besar pada sistem pendidikan Amerika secara keseluruhan sejak awal imigran pertama yang menetap di dunia baru pada tahun 1600-an. تهدف هذه الدراسة إلى تحليل تأثير التزمتية في التطور المبكر للتعليم في أمريكا، و خاصة في القرن السابع عشر وحتى بداية الاستقلال الأمريكي. لقد أصبحت التزامية جزءًا من تاريخ الأمريكية، بل أصبحت أساسًا لتشكيل سلوك الأمريكي، على الرغم من أن نتائج أفكار المتشددين تواجه دائمًا صعودًا وهبوطًا، لكن أفكارهم الفكرية لا تزال تظهر في العديد من الأنشطة، حتى في خطاب تنصيب الرئيس. و تركز التزمتية في أمريكا على قيم الحرية الفردية، وقيمة التطهير لها تأثير على أنماط الحياة المتعلقة بالأفراد. الالتزمية ليست معتقدًا دينيًا فحسب، بل أيضًا فلسفة للحياة، مزيج من أسلوب الحياة والقيم. و كان للتزمتية تأثير كبير على القيم الثقافية الأمريكية، وتشكيل شخصية الأمة الأمريكية، وكان له تأثير كبير على تطوير التعليم في أمريكا منذ العصور الاستعمارية. و تستخدم هذه الدراسة أساليب البحث النوعي، وهي الأساليب التي تؤكد على جانب الفهم المتعمق للمشكلة من خلال دراسة كل حالة على حدة. و أظهرت النتائج أن المذهب التزمتي  كان له تأثير عميق على نظام التعليم الأمريكي ككل منذ بداية المهاجرين الأوائل الذين استقروا في العالم الجديد في القرن السابع عشر.
Penggunaan Zoom Breakout Rooms dalam Penerapan Metode Cooperative pada Pelajaran Vocabluary Rusydi Muhammad Yusuf
SAP (Susunan Artikel Pendidikan) Vol 6, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (781.078 KB) | DOI: 10.30998/sap.v6i2.10170

Abstract

The corona virus has spread in the world, because of this situation, the teaching and learning process has also changed, from face to face learning process to a learning process carried out via video conference. Zoom with breakout rooms is one of the most widely used types of video conference in the teaching and learning process. In this study, zoom with breakout rooms was used to examine the application of the cooperative method in vocabulary building lesson. For this purpose, students who were involved in the teaching and learning process were divided into small groups to discuss with each other. The process was that after all 30 students were in the main room, they were divided into 6 groups where each group consists of 5 students. After that they were given the opportunity to discuss for 20 minutes to understand the material being studied. The research was held in Darma Persada University at even semester 2020-2021. The method used was qualitative. The result of this study was that the use of zoom with breakout rooms can be used as an alternative in applying cooperative learning method where the students were in small group consisting of 5 students in one group.
Refleksi Pragmatisme Amerika Dan Konsep Yin Yang pada Film The Karate Kid Rusydi Muhammad Yusuf
Bambuti Vol 3 No 2 (2021): Bambuti : Bahasa Mandarin dan Kebudayaan Tiongkok
Publisher : Fakultas Sastra Universitas Darma Persada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (432.63 KB) | DOI: 10.53744/bambuti.v3i2.29

Abstract

Film the Karate Kid yang dibintangi oleh Dre Parker dan tuan Han, telah memberikan banyak pelajaran kepada para pemirsanya, secara tidak langsung cerita film ini mengangkat konsep pragmatisme Amerika dan konsep Yin Yang yang ada di negara China. Kedua konsep ini dicoba untuk disatukan meskipun memiliki latar belakang budaya yang berbeda. Dre Parker sebagai pemeran utama dalam film ini telah berhasil memahami dengan baik konsep Yin Yang dalam budaya China, hal ini bisa terlihat dari bagaimana Dre Parker berlatih bersama tuan Han untuk bisa mempelajari Kung Fu sekaligus mempelajari konsep Yin Yang. Konsep Ying Yang yang diajarkan kepada Dre Parker adalah melalui pelatihan mengambil jaket dengan cara berulang-ulang, di sini jelas bahwa tuan Han ingin mengajarkan kepad Dre parker tentang konsep alam semesta yang penuh engan ketengangan, cinta, disiplin, toleransi dan harmoni serta keseimbangan, semua itu dapat dipelajari melalui alam semesta. Pada tahap selanjutnya konsep pragmatisme the tough minded soul dicoba disatukan oleh tuan Han, dengan mengajak Dre Parker ke gunung Wudang untuk berlatih kung fu. Di sinilah Dre Parker belajar konsep Yin Yang dengan baik, sehingga Dre Parker bisa belajar Kungfu dengan cepat, bisa mengambil keputusan dengan tepat pada saat dia mengalami tekanan dari lawannya. Penelitian ini mempergunakan metode kualitaitf dengan mencoba mengekplorasi konsep pragmatism Amerika dan konsep Yin Yang China. Pada akhirnya bahwa setiap bangsa memiliki konsep dan pandangan hidup mereka sendiri-sendiri yang hrus dihormati dan dihargai oleh bangsa lainnya.
CLASH OF CULTURAL VALUES IN THE FILM: A GRANDSON FROM AMERICA rusydi muhammad yusuf
Bambuti Vol 4 No 1 (2022): Bambuti : Bahasa Mandarin dan Kebudayaan Tiongkok
Publisher : Fakultas Sastra Universitas Darma Persada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (385.276 KB) | DOI: 10.53744/bambuti.v4i1.39

Abstract

Film A Grandson from America yang dibintangi oleh Brooks dan Lao Yang, telah memberikan banyak pelajaran kepada para pemirsanya, secara tidak langsung cerita film ini mengangkat nilai budaya individualisme Amerika dan nilai budaya humanism konfusianisme yang ada di negara China. Kedua konsep ini dicoba untuk disatukan meskipun memiliki latar belakang budaya yang berbeda. Brooks sebagai pemeran utama dalam film ini telah mencoba memahami dengan baik nilai budaya humanism konfusianisme dalam budaya China, meskipun dia masih berusia 6 tahun hal ini bisa terlihat dari bagaimana Brooks berusaha untuk mematuhi setiap perintah yang diberikan oleh Lao Yang, di sisi lain Lao Yang yang memiliki dasar nilai budaya humanism konfusianisme berusaha untuk menyelami jiwa Brooks yang masih 6 tahun dengan penuh ketulusan dan kasih saying, sehingga pada akhir mereka bisa saling memahami dan bahkan pada akhir fikmnya mereka tidak ingin saling berpisah karena sudah saling memahami dn saling membuthkan. Penelitian ini mempergunakan metode kualitaitf dengan mencoba mengekplorasi nilai individualisme Amerika dan humanism konfusianisme China. Pada akhirnya bahwa setiap bangsa memiliki nilai budaya dan pandangan hidup mereka sendiri-sendiri yang hrus dihormati dan dihargai oleh bangsa lainnya.
The Cultural Identity of the Main Character of the Film Green Book Syarif Hidayat; Ledya Juliandina; Rusydi M. Yusuf
Pioneer: Journal of Language and Literature Vol 14 No 2 (2022)
Publisher : Faculty of Letters, Universitas Abdurachman Saleh Situbondo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36841/pioneer.v14i2.2344

Abstract

Being an African-American in the United States of America is challenging due to the persistent racism in that country. One of the worst effects of racism is losing someone’s identity. Despite their best efforts, African Americans still struggle to fit into American culture and find acceptance. This study was conducted because of this issue. This research is entitled “The Cultural Identity Analysis of the Main Character “Don Shirley” in the film Green Book”. This study aims to learn more about Don Shirley's struggles with cultural identity and his eventual identity negotiation. This descriptive qualitative research was conducted using Stuart Hall’s theory of identity. This research reveals that Don Shirley initially adopts the identity of a white-cultured guy due to the influence of racism on his thoughts, words, and actions. However, this does not guarantee his acceptance by society. Therefore, he finally embraces himself and negotiates his African-American identity.