Ahmad Gibson Albustomi
UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PEMAHAMAN TEOLOGI ISLAM MASYARAKAT TENTANG PERAN ULAMA (Studi Banding Masyarakat Desa Cibitung Kecamatan Sagaranten Kabupaten Sukabumi dan Kelurahan Cibangkong Kecamatan Batununggal Kota Bandung) Paridah Napilah; Ahmad Gibson Albustomi
Jaqfi: Jurnal Aqidah dan Filsafat Islam Vol 4, No 1 (2019)
Publisher : Jurusan Aqidah dan Filsafat Islam Universitas Negri Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (393.869 KB) | DOI: 10.15575/jaqfi.v4i1.9353

Abstract

AbstrakDalam kehidupan masyarakat Islam ada beberapa hal yang dipandang menempati kedudukan dan otoritas keagamaan setelah Nabi Muhamad SAW sendiri. Salah satu hadist Nabi yang popular menyatakan bahwa ulama adalah pewaris para Nabi (al-ulama waratsah al-anbiya). Ulama merupakan tokoh yang dihormati oleh masyarakat Islam dan pendapat-pendapat mereka dianggap mengikat dalam berbagai masalah, tidak hanya pada masalah keagamaan saja, melainkan dalam berbagai masalah lainnya. Penelitian ini bertolak dari adanya perbedaan pemahaman antara masyarakat pedesaan mengenai peran Ulama yang bertempat di Desa Cibitung dan masyarakat perkotaan yang berada di Kelurahan Cibangkong. Masyarakat Desa Cibitung memahami bahwa peran ulama tidak ada batasnya, Ulama berperan dalam berbagai permasalahan baik agama, ekonomi dan sosial. Sedangkan masyarakat kelurahan Cibangkong sedikit bergeser pemahamannya bahwa Ulama berperan dalam masalah yang ada kaitannya dengan keagamaan saja. Dari hasil analisa yang dilakukan, maka diproleh kesimpulan bahwa terdapat perbedaan pemahaman teologis tentang peran ulama antara masyarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan, yang mana masyarakat pedesaan memahami bahwa peran ulama begitu besar dalam kehidupan baik dalam masalah agama, sosial dan ekonomi. Sedangkan masyarakat perkotaan memahami peran ulama hanya dalam masalah yang berkaitan dengan kontek agama.
Konsep Hijab Menurut Murtadha Muthahhari dan Relevansinya dengan Persoalan Etis dan Teologis Annisa Tawakalni; Radea Yuli Ahmad Hambali; Ahmad Gibson Albustomi
Jurnal Riset Agama Vol 2, No 3 (2022): Desember
Publisher : Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/jra.v2i3.18302

Abstract

Hijab in Islam is an order to women to cover his body when socializing with the opposite sex. Hijab can be a "boundarous" of the intervals between women and men to correspond to ethical values so as not to lead to adultery. However, the current reality shows the free social and women-related social reachers have reached at a worrying rate, especially targeting millenniums that can freely associate with the opposite sex. This study discusses the concept of Hijab according to Murtadha Muthahhari and its relevance to the ethical and theological issues. The purpose of this study is to describe the concept of Hijab according to Murtadha Muthahhari and its relevance with the ethical and theological issues. This research applies qualitative methods to literature approaches. The results of this study indicate that in human history, the fundamental reasons of the empowerment of the hijab for women. Among the reasons of philosophical, economic, social, ethical and psychological. For Muthahhari the reasons do not match the teachings of Islam. Islam has its own reasons for the empowerment of hijab to the Muslims. Among them are families, the welfare of women, and society.