Muhtar Sholihin
Pengajar di Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

SIGNIFIKANSI TASAWUF: SOLUSI PENCARIAN MAKNA HIDUP Muhtar Sholihin
Syifa al-Qulub Vol 1, No 1 (2016): Juli, Syifa al-Qulub
Publisher : Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/saq.v1i1.871

Abstract

Manusia di abad modern sosok mahluk yang tidak tergantung lagi pada otoritas yang berada di luar dirinya (Tuhan). Karena itu, masa modern adalah masa di mana manusia tidak lagi berterima-kasih kepada Tuhannya, tetapi berterima-kasih kepada kemampuan dan otonominya sendiri. Namun, karena kepercayaan yang berlebihan terhadap status dan kemampuan yang dimilikinya, manusia modern—dalam pemahaman para perennialis—telah menyebabkan dirinya terpelanting  dari “lingkar-an eksistensi”. Akibatnya, manusia modern dihadapkan pada persoalan baru tentang bagaimana menemukan dunia dan memaknainya. Rasio (pengetahuan) yang pada awalnya dipercayai dapat menjadi arah bagi penemuan dunia dan makna hidup, pada kenyataannya tak mampu memberikan jaminan yang memuaskan. Rasio (pengetahuan) telah menyebabkan manusia teralienasi dari dirinya sendiri. Dalam pemahaman tradisi spiritual (tasawuf), derita manusia modern ini sebenarnya dapat “diselesaikan”, yaitu dengan melakukan “transendensi”. Sebuah kesadaran yang mengimani bahwa kehidupan ini tidak hanya berhenti pada realitas profan tapi berpuncak pada realitas yang mutlak (ultimate reality). Lebih dari itu, transendensi adalah proses dan upaya menemukan The Great Chain Being (Rangkaian Besar Keberadaan).