Anthoni Mayes
Unknown Affiliation

Published : 10 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Ekonomi

PENGARUH KURS, INFLASI, LIBOR DAN PDB TERHADAP FOREIGN DIRECT INVESMENT (FDI) DI INDONESIA Tambunan, Rexsy S.; Yusuf, Yusbar; Mayes, Anthoni
Jurnal Ekonomi Vol 23, No 1 (2015)
Publisher : Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (450.961 KB) | DOI: 10.31258/je.23.1.p.%p

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Nilai Tukar (Kurs), Inflasi, Suku Bunga Internasional (LIBOR), dan PDB Rill terhadap Realisasi Foreign Direct Invesment (FDI) di Indonesia Periode 1998-2013. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data time series dari tahun 1998 sampai dengan tahun 2013, yang bersumber dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bank Indonesia (BI) dan Badan Pusat Statistik (BPS) .Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, dan dianalisis menggunakan alat analisis regresi linear berganda dengan menggunakan aplikasi komputer SPSS 20 for Windows. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independennya adalah Kurs (X1), Inflasi (X2), Suku Bunga Internasional Libor (X3),dan PDB Rill (X4), sedangkan untuk variabel dependenya yaitu Realisasi Foreign Direct Invesment (Y).Penelitian ini dilakukan menggunakan pengujian hipotesis koefisien regresi (koefisien determinasi, uji signifikan serentak / Uji F, dan uji signifikan individual / Uji t). Dari hasil penelitian ini diperoleh bahwa variabel Nilai Tukar (Kurs). Inflasi, Suku Bunga Internasional (LIBOR), dan PDB Rill secara sertentak/ simultan memberikan pengaruh yang signifikan terhadap realisasi Foreign Direct Invesmen (FDI) dengan tingkat signifikansi5%. Dari uji individual / parsial dengan tingkat signifikan5% diperoleh bahwa variabel Produk Domestik Bruto Rill, memberikan kontribusi lebih besar dibandingkan variabel Nilai Tukar (Kurs), Inflasi, dan Suku Bunga Internasional (LIBOR) terhadap Realisasi Foreign Direct Invesment. Besarnya pengaruh yang ditimbulkan (R²) oleh keempat variabel ini secara bersama-sama terhadap variabel terikatnya adalah sebesar 64,00%, sedangkan sisanya 36,00% dipengaruhi oleh variabel-variabel lainnya yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Pengaruh Defisit Anggaran, Jumlah Uang Beredar Dan Independensi Bank Indonesia Terhadap Inflasi Yusni Maulida; Mardiana '; Anthoni Mayes
Jurnal Ekonomi Vol 19, No 01 (2011)
Publisher : Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (213.285 KB) | DOI: 10.31258/je.19.01.p.%p

Abstract

Penelitian ini melihat bagaimana pengaruh defisit anggaran pemerintah, jumlah uang beredar danidependensi BI terhadap inflasi. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunderyang didapatkan dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan website Bank Indonesia dari tahun 1990-2008.Variabel dalam penelitian ini antara lain: defisit anggaran pemerintah(X1), jumlah uang beredar(X2),Independensi Bank Indonesia(X3) berupa dummy variable dan Inflasi (Y).Metode analisis adalah kuantitatif dan deskriptif. Metode kuantitatif menggunakan regresi berganda.Metode deskriptif yaitu mendiskripsikan suatu permasalahan dengan menganalisis data dan hal-halyang berhubungan dengan angka-angk.Hasil analisis ini menyebutkan bahwa defisit anggaran tidak berpengaruh secara signifikan terhadapinflasi, sedangkan jumlah uang yang beredar dan independensi BI berpengaruh positif dan signifikanterhadap inflasi.
Analisis Sektor Unggulan Dengan Pendekatan Location Quation Kabupaten Pelalawan Anthoni Mayes; Yusni Maulida; Toti Indrawati
Jurnal Ekonomi Vol 18, No 04 (2010)
Publisher : Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (143.456 KB) | DOI: 10.31258/je.18.04.p.%p

Abstract

Kebijakan desentralisasi dan otonomi daerah memberikan kesempatan/peluang bagi pemerintah danmasyarakat di daerah untuk berkembang secara mandiri. Potensi ekonomi dan keuangan perlu digalidan diolah, sehingga menghasilkan real output yang memiliki nilai tambah, laku dijual dan diekspor,yang pada akhirnya akan bermuara pada peningkatan kesejahteraan masyarakat di KabupatenPelalawan secara luas. Meskipun beberapa sektor ekonomi yang bersifat strategis masih dikendalikanoleh pusat, sesuai dengan amanat UUD 45, namun manfaat ekonomis dari sektor tersebut jugadinikmati oleh daerah dan masyarakatnya di sekitarnya baik secara lokal maupun secara regional.Perekonomian regional dapat dibagi menjadi dua sektor yaitu kegiatan-kegiatan basis dan kegiatan-kegiatan bukan basis. Dengan menggunakan pendekatan Location Quation (LQ) sektor yang dianggapbasis (LQ >1) untuk Kabupaten Pelalawan adalah sektor pertanian dengan sub sektor tanamanperkebunan, kehutanan dan tanaman bahan makanan serta sektor industri pengolahan tanpa migas.