Aryani, Ni Luh Dewi
Departemen Farmasetika, Fakultas Farmasi Universitas Surabaya, Surabaya

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

UJI PERMEABILITAS INTRINSIK DAN TERMODINAMIKA DIFUSI PIROKSIKAM SECARA IN VITRO Aryani, Ni Luh Dewi; Martodihardjo, Suwaldi
JFIOnline | Print ISSN 1412-1107 | e-ISSN 2355-696X Vol 3, No 3 (2007)
Publisher : Indonesian Research Gateway

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The effectivity of a topical drug therapy was influenced by its ability to penetrate into skin. Stratum corneum which is a barrier of skin layer caused most drugs experience difficulties in penetrating skin layer in a appropriate speed to reach its therapeutic level, even though it is a potent drug. Research on drug permeability through skin layer is a must in order to develop transdermal formulation. In this work we had conducted intrinsic permeability and diffusion thermodynamic test of piroxicam in phosphate buffer pH 3,5 in vitro, using side by side diffusion cell complemented with rabit skin membrane. Data gained in this experiment were flux, permeability coefficient, diffusion coefficient, and latent time for piroxicam consecutively 2.78x10-4 mg/cm2/second, 6.68x10-6 cm/second, 1,08x10-9 cm2/second and 33.77 minutes. Piroxicam diffusion process was an endothermic and unconstant process. DF, DH, and DS value for piroxicam diffusion process at 32ºC were consecutively 7.22 kcal/mol, 4.73 kcal/mol, and 8.16 cal /degr/mol. ABSTRAK Efektivitas terapi obat yang digunakan secara topikal tergantung dari kemampuannya untuk berpenetrasi ke dalam kulit. Stratum korneum yang merupakan lapisan penghalang kulit menyebabkan sebagian besar obat sulit untuk melewati kulit dengan kecepatan yang cukup untuk mencapai level terapetiknya walaupun merupakan obat yang poten. Dengan demikian perlu dilakukan penelitian terhadap permeabiltas obat melalui kulit untuk pengembangan formulasi sediaan transdermal.  Pada penelitian ini dilakukan uji permeabilitas intrinsik dan termodinamika difusi piroksikam dalam dapar fosfat pH 3,5 secara in vitro menggunakan alat uji sel difusi model side by side yang dilengkapi dengan membran kulit kelinci. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini yang meliputi fluks, tetapan permeabilitas, koefisien difusi dan waktu laten difusi piroksikam masing-masing adalah 2,78x10-4 mg/cm2/detik, 6,68x10-6 cm/menit, 1,08x10-9 cm2/menit dan 33,77 menit. Proses difusi piroksikam merupakan suatu proses yang berlangsung tidak spontan dan merupakan suatu proses endotermik. Nilai DF, DH, dan DS proses difusi piroksikam pada suhu 32ºC  masing-masing adalah 7,22 kkal/mol, 4,73 kkal/mol, dan 8,16 kal /der/mol.
Stabilitas Fisik Dan Ph Sediaan Gel Antiaging Ekstrak Buah Mengkudu (Morinda Citrifolia L.) Wiwin Handayani; Ni Luh Dewi Aryani; Nina Oktaviyanti
CALYPTRA Vol. 9 No. 1 (2020): Calyptra : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya (November)
Publisher : Perpustakaan Universitas Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK- Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengetahui stabilitas fisik dan pH sediaan gel mengkudu sebagai antiaging. Formula yang dibuat yaitu gel tanpa ekstrak mengkudu (basis), gel dengan konsentrasi ekstrak mengkudu 5% (Formula I) dan gel dengan konsentrasi ekstrak mengkudu 10% (Formula II) yang disimpan dalam climatic chamber dengan suhu 40°C ± 2°C/75% ± 5% RH selama 30 hari. Pengamatan dilakukan pada hari ke-0,15dan30 dengan parameter fisik meliputi organoleptis, viskositas, sifat alir,berat jenis, dan daya sebar serta parameter pH. Data hasil pengamatan pH, daya sebar, berat jenis, dan viskositas dianalisis secara ANOVA one way dengan derajat kepercayaan 95%, sedangkan organoleptis, dan sifat alir dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan pada sediaan basis gel, formula I dan formula II pada hari ke-0 terdapat perbedaan bermakna dari parameter pH (p= 0,000) dan karakteristik fisik yang meliputi parameter organoleptis, daya sebar (p= 0,006), dan viskositas (p= 0,000).Sediaan basis tidak menunjukkan adanya perbedaan bermakna secara pH, organoleptis, daya sebar, berat jenis, dan viskositas. Formula I tidak terdapat perbedaan bermakna pada pH dan berat jenis kecuali pada organoleptis, viskositas (p= 0,014) dan daya sebar (p=0,000). Pada Formula II tidak terdapat perbedaan bermaknasecara daya sebar kecuali pada pH (p= 0,000), organoleptis, viskositas (p= 0,024), dan berat jenis (p= 0,019).Kata Kunci: stabilitas fisika dan pH, gel, mengkudu, antiaging ABSTRACT- This research was conducted with the aim of knowing the physical stability and pH gel formulation of noni as antiaging. Formula made that gel without extract of noni (base), gel with concentration of noni extract 5% (Formula I) and gel with concentration of noni extract 10% (Formula II) were stored in a climatic chamber with temperature of 40°C ± 2°C/75% ± 5% RH for 30 days. Observation were made on days 0, 15 and 30 with physic parameters test were organoleptic, viscocity, flow properties, density, and spreadibility along pH parameters. Data observations of pH, spreadibility, density, dan viscosity was analyzed by ANOVA one-way with a 95% confidence level, while the organoleptic and flow properties analyzed with descriptively. The results showed preparation base gel, formula I, and formula II on day 0 there were significant differences of parameter in pH (p = 0,000) and characteristic physical that include parameter organoleptic, spreadibility (p = 0,006), and viscosity (p = 0,000). Preparation base there were no significant differences for pH, spreadibility, density, and viscosity.Formula I there are no significant differences at pH and density except in the organoleptic, viscosity (p = 0,014) and spreadibility (p = 0,000). In Formula II there were no significant differences at spreadibilty, except for pH (p = 0,000), organoleptic, viscosity (p = 0,024), and density (p = 0,019).Keywords: physical stability and pH, gel, noni, antiaging
Pengaruh Komposisi Molar terhadap Karakteristik dan Stabilitas Fisikokimia Komplek Inklusi Alfa Arbutin dengan Hidroksipropil Beta Siklodekstrin Menggunakan Metode Kneading Elvi Setianingsih Suckristiana; Ni Luh Dewi Aryani; Ririn Sumiyani
MPI (Media Pharmaceutica Indonesiana) Vol. 2 No. 3 (2019): JUNE
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1236.366 KB) | DOI: 10.24123/mpi.v2i3.1700

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi komposisi alfa arbutin dengan hidroksipropilbeta siklodekstrin (HPBCD) yang dibentuk kompleks inklusi dengan menggunakan metode kneading,dibandingkan campuran fisiknya terhadap karakteristik dan stabilitasnya, yang disimpan pada suhu40o±2oC dan kelembaban 75%±5% selama 30 hari. Variasi komposisi molar alfa arbutin : HPBCD pada campuran fisik yaitu 1:1 (F1), 2:1 (F2), dan 1:2 (F3), sedangkan pada komplek inklusinya adalah 1:1 (F4), 2:1 (F5),dan 1:2 (F6). Interaksi padatan yang terbentuk pada komplek inklusi dan campuran fisik dikarakterisasi denganmorfologi, gugus fungsi, titik lebur, kadar alfa arbutin dan hidrokinon sebagai hasil urainya, serta uji disolusi.Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa telah terjadi pembentukan komplek inklusi antara alfaarbutin dengan HPBCD yang dibuat dengan metode kneading. Hasil pembentukan komplek inklusi yang palingbaik secara berurutan adalah pada F6, F4, dan F5, karena memberikan perbedaan karakteristik fisikokimiasecara bermakna. Komplek inklusi menunjukkan kristal amorf yang lebih homogen, kadar alfa arbutin yanglebih tinggi dan stabil (48,32 ± 0,10%), serta laju disolusi yang lebih cepat dengan persen terdisolusi palingtinggi dibanding formula lainnya. Tidak terjadi perubahan fisikokimia baik pada campuran fisik maupun komplek inklusinya, dan hidrokinon yang merupakan hasil urai alfa arbutin tidak terbentuk selama dilakukan ujistabilitas dipercepat.
PENGARUH KONSENTRASI SURFAKTAN TERHADAP KARAKTERISTIK FISIK NANOEMULSI DAN NANOEMULSI GEL KOENZYM Q10 Silvi ayu Wulansari; Ririn Sumiyani; Ni Luh Dewi Aryani
Jurnal Kimia Riset Vol. 4 No. 2 (2019): Desember
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jkr.v4i2.16164

Abstract

Coenzyme Q10 is a compound that functions as an antioxidant with a large molecular weight of 863.36 g/mol and has lipophilic properties. This makes coenzyme Q10 need to be formulated to improve the solubility of the material and the delivery system in the skin. This study aims to determine the effect of surfactant variations (a combination of PEG-40 HCO and Span 80) on the physical characteristics of nanoemulsion and nanoemulsion gel preparations. Coenzyme Q10 is formulated using the rice bran oil oil phase with the combination surfactant. This research was made in 3 nanoemulsion formulas  FI, F2, F3 and 3 nanoemulsion gel formulas  F4, F5, F6. Evaluation of physical characteristics is done after 24 hours after the preparation is complete, observations made include organoleptic (shape, color and phase formed), pH, viscosity, droplet size, zeta potential and polydispersity index. The research data were processed statistically using the Kruskal-Wallis analysis and Mann-Whitney follow-up tests. The results showed that the surfactant concentration affected physical characteristics (viscosity, droplet size, zeta potential and polydispersity index) with a significantly different result (p <0.05) but the surfactant concentration did not affect the pH with the results not significantly different (p> 0.05)