Widjiati Widjiati
Departemen Embriologi, Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Airlangga, Surabaya

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Kurkumin Menurunkan Ekspresi Tumor Necrosis Factor (TNF)-α Kompleks Oosit-Kumulus Sapi pada Kultur dengan Zalir Peritoneum Penderita Infertil Terkait Endometriosis MY Ardianta W; Hendy Hendarto; Widjiati Widjiati
Majalah Obstetri dan Ginekologi Vol. 23 No. 3 (2015): September - Desember 2015
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (144.39 KB) | DOI: 10.20473/mog.V23I32015.133-139

Abstract

Tujuan: Mempelajari pengaruh pemberian kurkumin terhadap ekspresi tumor necrosis factor (TNF)-α kompleks oosit-kumulus (KOK) sapi pada kultur zalir peritoneum penderita infertil dengan endometriosis ringan dan berat.Bahan dan Metode: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni yang dilaksanakan di Laboratorium Embrio-logi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga antara April sampai Agustus 2014. Zalir peritoneum diambil dari penderita infertil dengan endometriosis ringan, endometriosis berat, dan non-endometriosis yang menjalani laparoskopi diagnosis di Klinik Fertilitas Graha Amerta RSUD dr. Sutomo Surabaya, RS Bersalin Putri Surabaya, RSIA Kendangsari Surabaya, RS Universitas Airlangga Surabaya. Masing-masing zalir peritoneum endometriosis ringan dan berat dibagi lagi menjadi zalir peritoneum endometriosis dengan kurkumin dan tanpa kurkumin. Zalir peritoneum non endometriosis dikelompok-kan menjadi zalir peritoneum penderita non endometriosis tanpa dan dengan kurkumin. KOK sapi diambil secara consecutive sampling dari aspirasi folikel antral diameter 3–8 mm dari ovarium sapi yang berasal dari Rumah Potong Hewan Surabaya kemudian secara acak dengan randomisasi sederhana dikultur dalam tujuh kelompok. Kelompok 1 ditempatkan dalam tissue culture medium 199 (TCM-199) saja. Kelompok 2, 3 dan 4 TCM-199 ditambah masing-masing 3% zalir peritoneum penderita infertil dengan endometriosis ringan, berat dan non-endometriosis. Kelompok 5, 6, dan 7 media TCM-199 ditambah masing-masing 3% zalir peritoneum penderita infertil dengan endometriosis ringan, berat dan non-endometriosis dan dengan kurkumin 20 µg/ml.Hasil: Uji Kruskal Wallis menunjukkan perbedaan yang bermakna ekspresi TNF-α pada ketujuh kelompok (p<0,0001). Uji Mann-Whitney juga menunjukkan bahwa ekspresi TNF-α KOK sapi pada kultur kelompok endometriosis ringan dengan kurkumin (ER+C) lebih rendah secara bermakna dibandingkan kelompok endometriosis ringan tanpa kurkumin (ER). Ekspresi TNF-α KOK sapi pada kultur kelompok endometriosis berat dengan kurkumin (EB+C) lebih rendah secara bermakna dibandingkan kelompok endometriosis berat tanpa kurkumin (EB). Uji Mann-Whitney menunjukkan ekspresi TNF-α KOK sapi pada kultur kelompok ER lebih tinggi secara bermakna dibandingkan kontrol ataupun kelompok non endometriosis (NE). Ekspresi TNF-α KOK sapi pada kultur kelompok EB lebih tinggi secara bermakna dibandingkan kontrol ataupun kelompok NE. Ekspresi TNF-α KOK sapi pada kultur kelompok EB tidak didapatkan perbedaan yang bermakna dibandingkan dengan kelompok ER.Simpulan: Pemberian kurkumin dapat dipertimbangkan untuk digunakan sebagai terapi tambahan pada penderita infertil terkait endometriosis.