Lompio merupakan salah satu desa yang memiliki potensi geotermal non-vulkanik yang berada di Kabupaten Donggala Provinsi Sulawesi Tengah. Potensi geotermal memunculkan manifestasi geothermal yang umumnya muncul pada zona permeable, yang sering dikaitkan dengan rekahan batuan yang disebabkan oleh struktur. Oleh karena itu, menarik untuk dilakukan investigasi terkait densitas dari zona rekahan (fracture) maupun sesar (fault) yang merupakan struktur melalui metode Fault and Fracture Density (FFD), guna memperoleh korelasi terhadap manifestasi geotermal yang muncul di daerah Lompio sebagai tujuan dari penelitian ini. Penelitian ini dilaksanakan melalui observasi lapangan (geologi permukaan) dan analisis data guna mengungkap kontrol struktur yang berlaku dan karakteristik dari manifestasi geotermal di Lompio. Hasil penelitian menunjukkan bahwa daerah Lompio memiliki manifestasi geotermal berupa mata air panas berada pada zona transisi intensitas kerapatan struktur (lineament) rendah ke tinggi, hal ini menunjukkan bahwa struktur tidak begitu dominan mengontrol kemunculan manifestasi geotermal berupa mata air panas. Karakteristik Mata air panas di daerah lompio memiliki pH 7,9 s.d. 9,6, konduktivitas cukup tinggi mencapai 10.4 s.d. 12,6 mS, dan temperatur air panas berkisar 65 s.d. 79°C, muncul pada endapan alluvium, tidak berwarna, memiliki bau belerang yang lemah, sedikit beruap, tidak ada sinter, dan sedikit asin.