M. Sabri Novianto
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : PROSIDING SEMINAR NASIONAL CENDEKIAWAN

PERANCANGAN PEKANBARU CREATIVE CENTER DI KAWASAN ARIFIN AHMAD M. Sabri Novianto; Agus Basri Saptono; Hendri Silva
PROSIDING SEMINAR NASIONAL CENDEKIAWAN PROSIDING SEMINAR NASIONAL CENDEKIAWAN 2019 BUKU I
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/semnas.v0i0.5738

Abstract

Pendidikan merupakan salah satu elemen penting dalam menciptakan manusia untuk memiliki pemikiran yang berkualitas dan berintegritas. Oleh karena itu, dizaman sekarang ini kita dituntut untuk memiliki kreativitas yang tinggi, untuk persaingan yang ada pada saat ini. Pengembangan kreativitas diharapkan mampu menciptakan sumber daya manusia yang mempunyai inovasi. Hal itu yang akan mendorong para sumber daya manusia tersebut untuk berkreasi dan berkarya ditengah persaingan yang ketat. Untuk mengatasi kebutuhan ini Pekanbaru membutuhkan adanya peningkatan fasilitas pendidikan formal yang memadai, selain itu pendidikan informal juga dibutuhkan untuk mengembangkan potensi, bakat, dan kreativitas secara maksimal yang tidak didapatkan di pendidikan formal. Pendidikan informal mempunyai peran besar dalam dunia kreatif hal itulah yang mendorong berdirinya “Pekanbaru Creative Center” di kota Pekanbaru. Tujuan perencanaan  Pekanbaru Creative Center  ini memfasilitasi untuk pengembangan enam sektor industri kreatif yaitu dalam bidang fashion, kerajinan tangan, musik dan seni pertunjukan, foto dan vidiography, percetakan, dan animasi. Sasaran pada bangunan ini adalah seluruh pelaku penggiat industri kreatif , terutama yang memiliki kreativitas dan integritas yang tinggi. Seluruh kegiatan pada bangunan ini ditransformasi ke dalam bentuk model rancangan, dengan tema yang diambil adalah “Pendekatan Perancangan melalui Analogi  Linguistik Model Ekspressionis untuk mewujudkan ekspresi bangunan”.