Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Hubungan Karakteristik Klinis dengan Gambaran Histopatologi Teratoma Ovarium di Bagian Patologi Anatomi RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang Tahun 2013-2015 Anggia Fabelita; Wresnindyatsih Wresnindyatsih; Amirah Novalia
Majalah Kedokteran Sriwijaya Vol 49, No 3 (2017): Majalah Kedokteran Sriwijaya
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/mks.v49i3.8508

Abstract

Teratoma ovarium merupakan neoplasia sel germinal yang berasal dari sel germinal primordial dan tersusun dari tiga lapisan embrional, yaitu ektoderm, endoderm, dan mesoderm. Teratoma timbul dari suatu ovum setelah pembelahan meiosis dan berasal dari sel-sel totipoten. Teratoma dapat terbagi menjadi matur, immatur dan monodermal. Di Indonesia masih sangat sedikit penelitian mengenai teratoma ovarium. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara usia, lateralitas dan ukuran tumor dengan gambaran histopatologi teratoma ovarium di RSUP Dr. Moh Hoesin Palembang. Penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan studi cross sectional. Sebanyak 65 sampel diambil secara consecutive sampling dari data rekam medik di Bagian Patologi Anatomi RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang dari 1 Juni 2013 – 1 Juni 2015. Data dianalisis secara univariat dan bivariat menggunakan Chi square test dan Fisher’s exact test diolah dengan SPSS versi 22. Usia penderita teratoma ovarium tertinggi adalah kelompok usia 21-30 tahun yaitu 24 kasus (36,9%). Lateralisasi tumor teratoma ovarium terbanyak adalah unilateral kanan yaitu sebanyak 41 kasus (63,1%). Ukuran tumor teratoma ovarium terbesar adalah > 10 cm sebanyak 34 kasus (47,9%). Tidak terdapat hubungan antara usia dengan gambaran histopatologi teratoma ovarium (p=0,674). Tidak terdapat hubungan antara lateralisasi dengan gambaran histopatologi teratoma ovarium (p=0,455). Terdapat hubungan bermakna antara ukuran tumor dengan gambaran histopatologi teratoma ovarium (p=0,004). Tidak terdapat hubungan antara lateralitas dengan ukuran tumor teratoma ovarium (p=0,063).