Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TIPE LEARNING START WITH A QUESTION TERHADAP KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (PKN) KELAS VIII DI SMP NEGERI 19 PALEMBANG putri ratih ayu; sri artati waluyati; kurnisar kurnisar
Bhineka Tunggal Ika: Kajian Teori dan Praktik Pendidikan PKn Vol 5, No 1 (2018): Bhineka Tunggal Ika : Kajian Teori dan Praktik Pendidikan PKn
Publisher : Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/jbti.v5i1.7901

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan keaktifan belajar siswa dalam proses pembelajaran PPKn yang menggunakan metode pembelajaran aktif tife learning start with a question dengan metode pembelajaran the learning cell di SMP Negeri 19 Palembang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode penelitian quasi experimental design, dengan menggunakan bentuk desain nonequivalent control group design. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII. Teknik dalam pengambilan sampel dalam penelitian ini yaitu teknik purposive sampling. Maka sampel dalam penelitian ini adalah adalah kelas VIII.4 dan kelas VIII.3. Adapun teknik pengumpulan data yaitu teknik dokumentasi, observasi dan angket. Berdasarkan hasil analisis observasi rata-rata presentase keaktifan belajar siswa dikelas VIII.4 sebesar 72% dengan kategori aktif sedangkan hasil rata-rata presentase keaktifan belajar siswa dikelas VIII.3 sebesar 66% dengan kategori aktif. Kemudian teknik yang digunakan dalam analisis data yaitu analisis data statistik parametris melalui uji hipotesis dengan menggunakan uji independen sample t-test, dan hasil analisis diperoleh nilai sig sebesar .000 karena signifikansi .000 < .05 maka Ho di tolak dan menerima Ha. Dengan demikian dapat disimpulkan terdapat perbedaan keaktifan belajar siswa dalam proses pembelajaran PPKn yang diajar menggunakan metode pembelajaran aktif tife learning start with a question lebih tinggi dibandingkan metode pembelajarn the learning cell di SMP Negeri 19 Palembang.Kata-Kunci : keaktifan belajar siswa, metode pembelajaran aktif tipe learning  start with   a question, metode pembelajaran the learning cell
FAKTOR PENYEBAB PERUBAHAN TRADISI MBECEK (NYUMBANG) DI DESA BERINGIN JAYA KECAMATAN MESUJI MAKMUR KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR teddy tamara; sri artati waluyati; kurnisar kurnisar
Bhineka Tunggal Ika: Kajian Teori dan Praktik Pendidikan PKn Vol 5, No 1 (2018): Bhineka Tunggal Ika : Kajian Teori dan Praktik Pendidikan PKn
Publisher : Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/jbti.v5i1.7902

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor apa saja yang menyebabkan perubahan tradisi mbecek (nyumbang) di Desa Beringin Jaya Kecamatan Mesuji Makmur Kabupaten Ogan Komering Ilir. Informan diperoleh dengan menggunakan teknik purposive sampling dengan jumlah informan sebanyak lima tokoh adat Desa Beringin Jaya. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data adalah teknik dokumentasi, observasi dan wawancara. Uji keabsahan data yang digunakan meliputi uji credibility, transferability, dependability, confirmability. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan  hasil dari analisis data dokumentasi, wawancara dan observasi dapat diketahui bahwa ada empat faktor yang menyebabkan perubahan tradisi mbecek (nyumbang) yaitu Pertentangan dalam masyarakat, sistem pendidikan formal yang maju, kemampuan ekonomi masyarakat, dan kontak dengan budaya lain.Kata Kunci: Perubahan, tradisi mbecek (nyumbang)
ANALISIS TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2015 TENTANG PENUMBUHAN BUDI PEKERTI (STUDI KASUS DI SMP NEGERI 1 INDRALAYA UTARA) hipzu hipzu; Emil El Faisal; kurnisar kurnisar
Bhineka Tunggal Ika: Kajian Teori dan Praktik Pendidikan PKn Vol 5, No 1 (2018): Bhineka Tunggal Ika : Kajian Teori dan Praktik Pendidikan PKn
Publisher : Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/jbti.v5i1.7899

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi permendikbud Nomor 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti (studi kasus di SMP Negeri 1 Indralaya Utara). Informan dalam penelitian ini berjumlah enam orang dan lima siswa sebagai member check. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi, wawancara, dan observasi. Uji keabsahan data yang digunakan meliputi uji kredibilitas, uji transferabilitas, uji dependabilitas, dan uji konfirmabilitas. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa SMP Negeri 1 Indralaya Utara telah menerapkan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti. Hal ini dapat dilihat dari tiga indikator penumbuhan budi pekerti yang telah diterapkan yaitu, penumbuhan nilai spiritual, merawat lingkungan sekolah, dan mengembangkan potensi diri. Kata Kunci: Permendikbud Nomor 23 Tahun 2015, Budi Pekerti.
PANCASILA SUMBER DARI SEGALA SUMBER HUKUM DI INDONESIA Kurnisar Kurnisar
Media Komunikasi FPIPS Vol. 10 No. 2 (2011)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/mkfis.v10i2.467

Abstract

ABSTRAKSebagaimana telah ditentukan oleh pembentukan negara bahwa tujuan utama dirumuskannya Pancasila adalah sebagai dasar negara republik Indonesia. Oleh karena itu, fungsi pokok Pancasila sebagai dasar negara didasarkan pada Ketetapan MPRS No.XX/MPRS/1966 (jo Ketetapan MPR No.V/MPR/1973, jo Ketetapan MPR No.IX/MPR/1978) yang menjelaskan bahwa Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum atau sumber tertib hukum Indonesia yang pada hakikatnya adalah merupakan suatu pandangan hidup, kesadaran dan cita-cita hukum serta cita-cita moral yang meliputi suasana kebatinan serta watak dari bangsa Indonesia. Kemudian mengenai Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum ini dijelaskan kembali dalam Ketetapan MPR No.III/MPR/2000 tentang sumber hukum dan tata urutan peraturan perundang-undangan pada Pasal 1 ayat (3) yang menyatakan bahwa ”sumber hukum dasar nasional adalah Pancasila. Dengan terbentuknya UU No.10 tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan, sebagaimana yang termuat dalam Pasal 2 UU No.10 tahun 2004 yang menyatakan bahwa ”Pancasila merupakan sumber dari segala sumber hukum negara”, dengan tegas menyebutkan Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum sebagai berikut: ”Penempatan Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum negara adalah sesuai dengan Pembukaan UUD 1945 yang menempatkan Pancasila sebagai dasar ideologi negara serta sekaligus dasar filosofis bangsa dan negara, sehingga setiap materi muatan peraturan perundang-undangan tidak boleh bertentangan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila”.Kata kunci: Pancasila, Sumber Hukum Indonesia