Latar belakang. Bayi berat lahir rendah (BBLR) memiliki risiko morbiditas, keterlambatan pertumbuhan dan gagal tumbuh. Faktor yang berhubungan kenaikan berat badan BBLR perlu diketahui agar risiko keterlambatan pertumbuhan dapat dikendalikan. Tujuan. Menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kenaikan berat badan BBLR di RSUD R.A. Kartini Jepara.Metode. Penelitian ini merupakan studi kasus kontrol. Subyek dibagi dalam kelompok kasus (BBLR dengan kenaikan berat badan tidak sesuai grafik Fenton) dan kelompok kontrol (BBLR dengan kenaikan berat badan sesuai grafik Fenton), kemudian secara retrospektif diteliti faktor yang berhubungan dengan kenaikan BB selama 4 minggu pemantauan. Faktor-faktor yang diteliti adalah usia kehamilan, berat lahir, komplikasi, jumlah diit dan pemberian nutrisi parenteral.Hasil. Data dipilih secara consecutive sampling, didapatkan 148 subyek penelitian yang terdiri dari 72 kasus dan 76 kontrol. Didapatkan 36,1% laki-laki pada kelompok kasus dan 60,5% pada kelompok kontrol. Hubungan bermakna ditemukan pada kenaikan berat badan pada BBLR dengan jenis kelamin (p=0,003), berat lahir (p=0,01), usia kehamilan (p=0,035), komplikasi (p=0,037) dan jumlah diit minggu kedua (p<0,001). Namun, tidak terdapat hubungan bermakna antara kenaikan berat badan pada BBLR dengan pemberian nutrisi parenteral (p=0,093).Kesimpulan. Usia kehamilan, berat lahir, komplikasi dan jumlah diit berhubungan dengan kenaikan berat badan BBLR.