Ari Budi Himawan
Unknown Affiliation

Published : 9 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

PERBEDAAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL SEBELUM DAN SESUDAH PENYULUHAN MENGENAI IUD PASCAPLASENTA Danti Meirani; Putri Sekar Wiyati; Ari Budi Himawan
Jurnal Kedokteran Diponegoro (Diponegoro Medical Journal) Vol 5, No 4 (2016): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (333.736 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v5i4.14259

Abstract

Latar Belakang: IUD pascaplasenta adalah IUD yang dipasang dalam 10 menit setelah pengangkatan plasenta. Metode ini dinilai aman dan paling berpotensi dalam mencegah missed opportunity dalam ber-KB. Pemakaian KB IUD pascaplasenta saat ini dirasakan belum sesuai dengan harapan. Salah satu faktor yang menyebabkan hal ini adalah tingkat pengetahuan masyarakat yang masih rendah mengenai IUD pascaplasenta.Tujuan: Menganalisis perbedaan tingkat pengetahuan dan sikap ibu hamil sebelum dan sesudah penyuluhan mengenai IUD pascaplasenta.Metode: Penelitian ini menggunakan rancangan eksperimental semu dengan rancangan one group pretest-posttest. Sebanyak 33 sampel diambil secara consecutive sampling dari ibu hamil yang berada pada wilayah Puskesmas Ngesrep dan Puskesmas Halmahera, Semarang. Analisis data menggunakan uji T berpasangan.Hasil: Rerata nilai tingkat pengetahuan sebelum penyuluhan adalah 6,09 + 1,826 sedangkan sesudah penyuluhan adalah 8,15 + 1,661. Rerata nilai sikap sebelum penyuluhan adalah 35,79 + 4,709 dengan 26 responden bersikap positif dan 7 responden bersikap negatif sedangkan sesudah penyuluhan rerata nilainya 39,97 + 4,261 dengan seluruh responden bersikap positif. Terdapat perbedaan yang signifikan (p<0,05) pada tingkat pengetahuan (p=0,000) dan sikap (p=0,000) sebelum dan sesudah penyuluhan.Kesimpulan: Terdapat perbedaan yang signifikan pada tingkat pengetahuan dan sikap ibu hamil sebelum dan sesudah penyuluhan IUD pascaplasenta
GAMBARAN KAPASITAS FUNGSI PARU PADA MASYARAKAT DI SEKITAR PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP (PLTU) KABUPATEN JEPARA Diah Rahayu Wulandari; Dodik Pramono; Ari Budi Himawan; Teddy Wahyu Nugroho
Jurnal Kedokteran Diponegoro (Diponegoro Medical Journal) Vol 9, No 4 (2020): DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL ( Jurnal Kedokteran Diponegoro )
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (295.371 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v9i4.27675

Abstract

Latar Belakang Batubara digunakan sebagai sumber energi langsung maupun tidak langsung, Sebagai energi langsung digunakan antara lain untuk PLTU. Penyakit saluran napas ditemukan secara luas dan berhubungan dengan pajanan tertentu, misalnya debu. Hal itu terjadi karena pembakaran batu bara pada PLTU. Debu batubara mengandung bahan kimia yang dapat mengakibatkan terjadinya penyakit pada paru. Penyakit tersebut banyak muncul pada pekerja atau masyarakat yang berada di lokasi tambang batubara, atau di kawasan yang dilalui pengangkut batubara, karena menghirup debu batubara secara terus-menerus. Metode penelitian penelitian ini merupakan penelitian deskriptif untuk melihat gambaran karakteristik masyarakat dan gambaran kapasitas vital paru masyarakat di sekitar PLTU Kabupaten Jepara. Pemilihan responden dengan cara konsekutif, jumlah responden yang didapat adalah 45 responden. Hasil Penelitian Mayoritas responden berjenis kelamin laki-laki ( 71,1%), lansia (53,3%), tidak berolah raga ( 77,8%), tidak merokok (60%), indeks massa tubuh normal (31,1%), dan berperilaku membuka jendela (53,3%)  dan masyarakat dengan responden yang memiliki kapasitas Vital Paru Normal ( 51,1%), yang memiliki gangguan fungsi paru (48,9%). Gangguan fungsi paru dikategorikan restriksi ringan ( 26,7%), dan restriksi sedang (22,2%).
PERBEDAAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL SEBELUM DAN SETELAH PENYULUHAN MENGENAI INISIASI MENYUSU DINI Inas Sausan; Putri Sekar Wiyati; Ari Budi Himawan
Jurnal Kedokteran Diponegoro (Diponegoro Medical Journal) Vol 5, No 4 (2016): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (320.756 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v5i4.14478

Abstract

Latar belakang : Angka cakupan ASI eksklusif di Kota Semarang masih kurang dari target nasional 80%. Hal ini disebabkan masih rendahnya pengetahuan ibu hamil mengenai inisiasi menyusu dini (IMD) yang berdampak pada sikap ibu hamil dalam memberian ASI sedini mungkin kepada bayinya. Fakta menunjukan bahwa memberikan ASI dalam satu jam pertama atau IMD dapat meningkatkan angka cakupan ASI eksklusif. Salah satu upaya penanggulangan masalah ini adalah dengan dilakukan penyuluhan.Tujuan : Mengetahui perbedaan tingkat pengetahuan dan sikap ibu hamil sebelum dan setelah penyuluhan mengenai inisiasi menyusu dini.Metode : Penelitian ini menggunakan rancangan quasi experimental one group pretest-posttest design. Sampel berdasarkan ibu hamil berusia 20-35 tahun yang memeriksakan kehamilan di Puskesmas Halmahera dan Puskesmas Ngesrep Semarang pada bulan April-Mei 2016 yang diambil secara consecutive sampling dan didapatkan jumlah sampel sebanyak 32 ibu hamil. Subjek diberi kuesioner pretest dilanjutkan dengan penyuluhan dan kemudian diberi kuesioner posttest. Analisis data untuk tingkat pengetahuan dilakukan dengan menggunakan uji Wilcoxon, sedangkan untuk sikap dilakukan dengan uji Paired T-test.Hasil : Adanya perbedaan yang signifikan terhadap pengetahuan dan sikap ibu hamil mengenai IMD sebelum dan setelah penyuluhan dengan p<0,001.Kesimpulan : Terdapat peningkatan pengetahuan dan sikap ibu hamil mengenai IMD setelah dilakukan penyuluhan.
GAMBARAN KARAKTERISTIK KESIAPAN MENIKAH DAN FUNGSI KELUARGA PADA IBU HAMIL USIA MUDA Yunita Syepriana; Firdaus Wahyudi; Ari Budi Himawan
DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL (JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO) Vol 7, No 2 (2018): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Diponegoro University, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (306.816 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v7i2.20787

Abstract

Latar Belakang : Tingginya angka pernikahan usia muda bisa menyebabkan berbagai permasalahan dalam pernikahan, hal ini dikarenakan tidak adanya persiapan sebelum remaja memutuskan untuk menikah.  Beberapa penelitian menyebutkan tingkat kesiapan menikah pada usia muda masih sangat rendah.Tujuan : Mengetahui gambaran karakteristik ibu hamil usia muda dalam hal kesiapan menikah dan fungsi keluarga Metode : Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif retrospektif dengan menggunakan data primer dan sekunder berupa wawancara serta data puskesmas kelurahan RowosariHasil : Beberapa alasan ibu hamil di kelurahan Rowosari memutuskan untuk menikah diantaranya karena dijodohkan (12,0%), kehamilan di luar pernikahan (16%), keinginan sendiri  (28%), masalah ekonomi (36%), serta putus sekolah (8%). Karakteristik kesiapan menikah dengan persentase terendah adalah kesiapan finansial dengan skor 35,5, sedangkan kesiapan moral memiliki persentase tertinggi dengan 76,7%. Karakteristik  kesiapan menikah lainnya meliputi kesiapan sosial dengan 53,7%, kesiapan emosi 45,2%, kesiapan intelektual 41,6%, kesiapan individu 58,7%, dan kesiapan mental 49,8%. Untuk Fungsi keluarga berdasarkan skor APGAR sebanyak 8% ibu hamil mengalami disfungsi keluarga sedang dan 92% tidak terdapat disfungsi keluarga, sedangkan untuk skor SCREEM sebanyak 8% termasuk kategori sumber daya dalam keluarga cukup, dan sebanyak 92% sumber daya keluarga memadai.Kesimpulan : Secara keseluruhan tingkat kesiapan menikah di kelurahan Rowosari masih rendah (49,8%), dimana sekitar 92% memiliki tingkat kesiapan menikah kategori rendah (<60%) dan sekitar 8% termasuk kategori sedang (60-80%).
Faktor yang Berhubungan dengan Kenaikan Berat Badan Bayi Berat Lahir Rendah Daffa Hafizh Afian; Mohamad Syarofil Anam; Ari Budi Himawan; Adhie Nur Radityo Suswihardhyono
Sari Pediatri Vol 23, No 2 (2021)
Publisher : Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia (BP-IDAI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14238/sp23.2.2021.75-81

Abstract

Latar belakang. Bayi berat lahir rendah (BBLR) memiliki risiko morbiditas, keterlambatan pertumbuhan dan gagal tumbuh. Faktor yang berhubungan kenaikan berat badan BBLR perlu diketahui agar risiko keterlambatan pertumbuhan dapat dikendalikan. Tujuan. Menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kenaikan berat badan BBLR di RSUD R.A. Kartini Jepara.Metode. Penelitian ini merupakan studi kasus kontrol. Subyek dibagi dalam kelompok kasus (BBLR dengan kenaikan berat badan tidak sesuai grafik Fenton) dan kelompok kontrol (BBLR dengan kenaikan berat badan sesuai grafik Fenton), kemudian secara retrospektif diteliti faktor yang berhubungan dengan kenaikan BB selama 4 minggu pemantauan. Faktor-faktor yang diteliti adalah usia kehamilan, berat lahir, komplikasi, jumlah diit dan pemberian nutrisi parenteral.Hasil. Data dipilih secara consecutive sampling, didapatkan 148 subyek penelitian yang terdiri dari 72 kasus dan 76 kontrol. Didapatkan 36,1% laki-laki pada kelompok kasus dan 60,5% pada kelompok kontrol. Hubungan bermakna ditemukan pada kenaikan berat badan pada BBLR dengan jenis kelamin (p=0,003), berat lahir (p=0,01), usia kehamilan (p=0,035), komplikasi (p=0,037) dan jumlah diit minggu kedua (p<0,001). Namun, tidak terdapat hubungan bermakna antara kenaikan berat badan pada BBLR dengan pemberian nutrisi parenteral (p=0,093).Kesimpulan. Usia kehamilan, berat lahir, komplikasi dan jumlah diit berhubungan dengan kenaikan berat badan BBLR.
PERBEDAAN EFEKTIVITAS PEMBERIAN PENYULUHAN DENGAN VIDEO DAN SIMULASI TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN PENCEGAHAN TB PARU (Studi kasus di MA Husnul Khatimah Kelurahan Rowosari Kecamatan Tembalang Kota Semarang) Azizatul Yaumul Adha; Diah Rahayu Wulandari; Ari Budi Himawan
Jurnal Kedokteran Diponegoro (Diponegoro Medical Journal) Vol 5, No 4 (2016): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (409.718 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v5i4.14253

Abstract

Latar belakang : Tuberkulosis paru merupakan penyakit yang mengalami peningkatan tiap tahun di Semarang, khususnya di Rowosari. TB paru banyak menyerang usia produktif yakni 15-50 tahun. Salah satu usaha untuk menurunkan angka kejadian TB paru adalah dengan melakukan penyuluhan mengenai pencegahan TB paru. Terdapat berbagai macam cara yang dapat dipakai dalam proses pemberian penyuluhan, diantaranya adalah pemberian penyuluhan dengan video dan pemberian penyuluhan dengan simulasi.Tujuan : Mengetahui tingkat perbedaan efektivitas antara pemberian penyuluhan dengan video dan simulasi terhadap tingkat pengetahuan pencegahan TB paru.Metode : Penelitian ini menggunakan rancangan quasi eksperimental pre and post design. Sebanyak 55 subjek yang diambil dari MA Husnul Khatimah kelas X secara total sampling, 29 siswa kelas XA sebagai kelompok penyuluhan video dan 26 siswa kelas XB sebagai kelompok penyuluhan simulasi. Masing-masing kelompok diberi kuesioner pretest. Selanjutnya, diberi intervensi penyuluhan, kemudian diberikan kuesioner posttest. Analisis data masing-masing kelompok dengan uji t-berpasangan dan uji wilcoxon. Sedangkan analisis data antar kelompok dengan uji t-tidak berpasangan.Hasil : Terdapat perbedaan yang bermakna tingkat pengetahuan setelah diberi penyuluhan pada kelompok perlakuan dengan video(p=0,000). Terdapat perbedaan yang bermakna tingkat pengetahuan setelah diberi penyuluhan dengan simulasi(p=0,000). Tidak terdapat perbedaan yang bermakna pada analisis tingkat pengetahuan kelompok perlakuan penyuluhan dengan video dan kelompok perlakuan penyuluhan dengan simulasi(p=0,230).Kesimpulan : Tingkat pengetahuan responden setelah diberi penyuluhan dengan video dan simulasi meningkat, namun tidak ada perbedaan yang bermakna antara tingkat pengetahuan responden yang diberi penyuluhan video dan penyuluhan dengan simulasi.
HUBUNGAN INTENSITAS PENGGUNAAN SITUS JEJARING SOSIAL DENGAN KECEMASAN PADA REMAJA (STUDI KASUS SMA N 1 JEPARA DAN SMA N 1 DONOROJO) Aulia Rosma Pramudani; Ari Budi Himawan; Natalia Dewi Wardani; Yanuar Iman Santosa
Jurnal Kedokteran Diponegoro (Diponegoro Medical Journal) Vol 9, No 4 (2020): DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL ( Jurnal Kedokteran Diponegoro )
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (486.273 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v9i4.27665

Abstract

Latar Belakang: Situs jejaring sosial mempunyai dampak yang negatif dalam kehidupan para remaja. Kecanduan jejaring sosial dapat mengakibatkan efek samping yang cukup besar terhadap hubungan interpersonal, penurunan kinerja, penurunan fisik, hingga kesehatan psikologis seperti kecemasan. Perasaan yang tidak menyenangkan ini umumnya menimbulkan gejala-gejala fisiologis dan gejala-gejala psikologis. Tujuan: Mengetahui adakah hubungan intensitas penggunaan situs jejaring sosial dengan kecemasan pada remaja.  Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik desain cross sectional. Sebanyak 360 orang siswa dari SMAN 1 Jepara dan SMAN 1 Donorojo. Calon subyek penelitian yang masuk kriteria inklusi dikumpulkan dan dimintai kesediaannya untuk menjadi subyek penelitian dengan mengisi informed consent dengan benar. Kemudian subyek penelitian diminta untuk mengisi kuesioner demografi, kuesioner Social Network Time Usage Scale (SONTUS) dan kuesioner Revised Children’s Manifest Anxiety Scale (RCMAS). Uji statistik yang digunakan adalah uji non parametrik yaitu uji Cramer’s V dan uji Spearman. Hasil: Responden memiliki faktor demografi yang bervariasi. Pada SMAN 1 Jepara, sebanyak 4 responden (2%) memiliki intensitas penggunaan situs jejaring sosial rendah, 106 responden (59%) memiliki intensitas sedang, 70 responden (39%) memiliki intensitas tinggi, sedangkan pada SMAN 1 Donorojo, sebanyak 4 responden (2%) memiliki intensitas penggunaan situs jejaring sosial rendah, 134 responden (74%) memiliki intensitas sedang, 41 responden (23%) memiliki intensitas tinggi dan 1 responden (1%) memiliki intensitas sangat tinggi. Pada SMAN 1 Jepara, terdapat 67 responden (37%) tidak mengalami gangguan cemas dan 113 responden (63%) mengalami kecemasan sedangkan pada SMAN 1 Donorojo, terdapat 79 responden (44%) tidak mengalami gangguan cemas dan 101 responden (58%) mengalami kecemasan. Terbukti adanya hubungan yang signifikan antara intensitas penggunaan situs jejaring sosial dan kecemasan pada mahasiswa tingkat akhir dengan koefisien signifikansi sebesar 0,000 serta koefisien korelasi sebesar 0,254.  Kesimpulan: Terdapat hubungan yang bermakna antara intensitas penggunaan situs jejaring sosial dan kecemasan.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMLIHAN TEMPAT BERSALIN PADA IBU HAMIL (STUDI KASUS DI KELURAHAN ROWOSARI, KECAMATAN TEMBALANG, KOTA SEMARANG) Marwan Azmi Abdurrahim; Ari Budi Himawan; Putri Sekar Wiyati
Jurnal Kedokteran Diponegoro (Diponegoro Medical Journal) Vol 5, No 4 (2016): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (375.194 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v5i4.14811

Abstract

Latar Belakang : Pertolongan persalinan secara langsung berhubungan dengan salah satu indikator kesehatan yaitu Angka Kematian Ibu (AKI). Ketepatan ibu dalam memilih tempat bersalin akan menentukan output dari suatu persalinan. Pilihan ibu dalam memilih tempat bersalin dipengaruhi banyak faktor.Tujuan : Menganalisis faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan pemilihan tempat bersalin pada ibu hamilMetode : Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancangan belah lintang. Sebanyak 63 Ibu Hamil di Keluarahan Rowosari selama April 2016 sampai Mei 2016 telah mengisi kuesioner. Data penghasilan, pekerjaan, tingkat pendidikan, pengetahuan KIA, ANC, P4K, dan kelas ibu hamil serta pemilihan tempat bersalin diperoleh melalui wawancara dengan kuesioner. Data dideskripsikan dalam bentuk tabel, dilakukan uji Chi square atau Fisher, analisis data menggunakan program computerHasil : 19 (30,2%) responden memilih rumah sakit sebagai tempat bersalin, dan 44 (69,8%) memilih bidan sebagai tempat bersalin. Pada penelitian ini hasil analisa data penghasilan, pekerjaan, tingkat pendidikan, pengetahuan KIA, ANC, P4K, kelas ibu hamil dengan pemilihan tempat bersalin didapatkan nilai P>0,05Simpulan : Tidak didapatkan hubungan yang bermakna antara pekerjaan, penghasilan, tingkat pendidikan, Pengetahuan KIA, ANC, P4K, dan kelas ibu hamil dengan pilihan tempat bersalin.
Correlation between Knowledge, Attitudes, and Behaviour of Mothers about Exclusive Breastfeeding and Its Success Rate in Karangmulyo Village Alnaora Tanjinna Zulfihda; Nurul Setiyorini; Ari Budi Himawan; Nahwa Arkhaesi
Jurnal Kedokteran Diponegoro (Diponegoro Medical Journal) Vol 12, No 6 (2023): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL)
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/dmj.v12i6.38163

Abstract

Background: Exclusive breastfeeding (ASI) is a condition when the baby only receives breast milk from his mother or foster mother for the first 6 months. The rate of exclusive breastfeeding is 37% worldwide and 54.1% in Jakarta. Infants who are not breastfed are associated with an increased incidence of infectious morbidity. Knowledge is one of the basic factors that determine a person's reaction and decision-making when faced with a situation. Knowledge will bring up a person's attitude to determines the behavior or action to be taken. Aim: To know the relationship between mother’s knowledge, attitudes, and behavior about exclusive breastfeeding with the level of success. Methods: Analytic observational study with a cross-sectional design conducted for 2 months in Karangmulyo Village, Kendal Regency, Central Java. The research subjects consisted of 66 mothers who had children aged 6-24 months. Assessment is carried out on the level of knowledge, attitudes, and behavior of mothers regarding exclusive breastfeeding, as well as the success rate of exclusive breastfeeding. Data analysis used the Mann-Whitney test, Chi-square, and Fischer exact. Significant p<0.05. Results: Most mothers have a good level of knowledge (n=57), attitude (n=45), and a sufficient level of behavior (n=64) regarding exclusive breastfeeding. There was no significant result in the level of knowledge (p=0.528; 0.820), attitude (p=0.339; 1.000), behaviour (p=0.342; 0.515) with the success of exclusive breastfeeding. Conclusion: There is no relationship between the level of knowledge, attitudes, and behavior on the success of exclusive breastfeeding.