This Author published in this journals
All Journal Sari Pediatri
Elmy S
Bag/SMF Ilmu Kesehatan Anak FK UNUD/RSUP Sanglah Denpasar

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Obesitas Sebagai Faktor Risiko Sindrom Syok Dengue Elmy S; BNP Arhana; IKG Suandi; IGL Sidiartha
Sari Pediatri Vol 11, No 4 (2009)
Publisher : Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia (BP-IDAI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14238/sp11.4.2009.238-43

Abstract

Latar belakang. Beberapa peneliti melaporkan bahwa anak obese memiliki risiko mengalami SSD (sindrom syok dengue) lebih tinggi dibandingkan anak non-obese, walaupun hal ini masih kontroversial.Tujuan. Mengetahui risiko SSD pada anak obese dibandingkan dengan anak non-obese.Metode. Rancangan kasus kontrol telah dilakukan terhadap 51 anak SSD sebagai kasus dan 51 anak DBD (demam berdarah dengue) non syok sebagai kontrol. Data diambil dari rekam medik pasien anak berumur kurang dari 12 tahun dengan DBD dan SSD dan dirawat inap di bagian anak, Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar periode tanggal 1 Januari sampai 31 Juli 2008. Obese dan non-obese ditentukan berdasarkan pengukuran berat badan per tinggi badan. Risiko ditentukan dengan menghitung rasio odds dan analisis multivariat dilakukan terhadap faktor-faktor yang berpengaruh terhadap SSD. Tingkat kemaknaan yang diinginkan apabila p<0,05 dan interval kepercayaan 95%.Hasil. Rerata umur subjek pada kasus (7,5±2,5) tahun, kontrol (7,7±2,9) tahun (p=0,767). Jenis kelamin laki-laki 26 (51%), kontrol 27 orang (52,9 %)(p=0,843). Infeksi sekunder 84,3% dan 64,7% pada kontrol (p=0,693). Pasien obese yang mengalami SSD 78,9% pada non-obese 43,4% (p=0,005), rasio odds 4,9 (IK 95% 1,5–16,0). Pada analisis multivariat, didapatkan hanya status gizi yang bermakna berpengaruh terhadap terjadinya SSD dengan p=0,009.Kesimpulan. Obesitas adalah faktor risiko terjadinya syok pada DBD. Risiko SSD pada anak obese 4,9 kali lebih besar dibandingkan dengan anak non-obese.