This Author published in this journals
All Journal Sari Pediatri
Pudjiastuti Pudjiastuti
Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret /RSUD Dr. Moewardi, Surakarta

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Sari Pediatri

Retinol Binding Protein dan Luaran Pascabedah Sri Martuti; Antonius Pudjiadi; Abdul Latief; Yusrina Istanti; Pudjiastuti Pudjiastuti; Moh. Supriatna
Sari Pediatri Vol 16, No 4 (2014)
Publisher : Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia (BP-IDAI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (76.632 KB) | DOI: 10.14238/sp16.4.2014.271-7

Abstract

Latar belakang. Malnutrisi sering ditemukan pada pascabedah dan berhubungan dengan luaran yang tidakbaik, seperti sepsis atau infeksi luka operasi. Retinol binding protein (RBP) merupakan parameter biokimiayang cukup reliabel untuk menilai malnutrisi.Tujuan. Mengetahui pengaruh malnutrisi berdasarkan penurunan RBP terhadap luaran pasienpascabedahMetode. Penelitian observasional analitik dilakukan di ICU Anak tiga rumah sakit yakni RS CiptoMangunkusumo, RSUP Dr. Kariadi, dan RSUD Dr. Moewardi. Dilakukan pengukuran RBP, kortisol,CRP pada hari pertama dan kelima pascabedah. Luaran infeksi dinilai berdasarkan skor ASEPSIS. Analisisbivariat dilakukan terhadap beberapa faktor risiko dengan kejadian infeksi luka operasi dan sepsis. Analisisdata menggunakan program SPSS versi 17.00.Hasil. Selama kurun waktu 6 bulan, 39 subjek memenuhi kriteria inklusi, tetapi 4 tidak melanjutkanpenelitian. Penurunan kadar RBP hari kelima pascabedah 34,3% kasus. Penurunan RBP, CRP, usia <1tahun, dan skor ASA 􀁴3 berisiko mendapatkan infeksi luka operasi berturut-turut 4,4; 3,3;1,2; dan 1,3 kalidengan nilai p>0,05 dan 95% IK masing-masing (0,35-54,4; 0,3 – 40,8;0,1-15,8; dan 0,97-1,6). Faktorlain-status nutrisi prabedah, lama pembedahan, kategori luka operasi dan kortisol-juga didapatkan hasilyang tidak signifikan. Penelitian ini tidak mendapatkan luaran sepsis.Kesimpulan. Terdapat risiko terjadi infeksi luka operasi 4,4 kali apabila kadar RBP menurun, 3,3 kaliapabila CRP meningkat, 1,2 kali apabila usia <1 tahun, dan 1,3 kali apabila skor ASA 􀁴3, tetapi secarastatistik tidak ada perbedaan bermakna.