Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Analisa Variasi Saringan Mesin Penggiling Daging Ayam Kapasitas 1 Kg Terhadap Waktu Ricki Kristanto Napitupulu; Jhon Sufriadi Purba; Winfrontstein Naibaho
Jurnal Teknik Mesin Vol 15 No 2 (2022): Jurnal Teknik Mesin
Publisher : Politeknik Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30630/jtm.15.2.958

Abstract

Bakso is a type of chicken meat ball that is commonly found in Indonesian cuisine. Currently, chicken meatballs are one of the processed chicken meat products that have a particular taste. The biggest energy contribution comes from protein, which reaches 60 percent, followed by fat as much as 38% and carbohydrates as much as 2%. The high public demand for processed products such as chicken meatballs has resulted in most shops, from stalls, school canteens, grocery stores, to supermarkets selling chicken meatballs. Before the existence of modern meat grinding machines, the process of grinding chicken meat was very difficult, but now, with advances in technology, there are many grinding machines on the market that simplify the process of grinding meat. The business of making and selling chicken meatballs has attracted the interest of several community business groups with small and medium scale businesses. In order for the business of producing and selling chicken to meet public demand both in terms of quantity and in terms of quality, good planning and management is needed. The design method used includes grinding machine product design. The result of the design that has been done is the output diameter of the meat with a size of 5 mm with the appropriate results (fine on average). Where the diameter of 2 mm and 3 mm produces chicken meat that comes out very slowly and is very smooth and causes the meat to melt and the chicken meat comes out fast and smooth. Thus, it can be concluded that a chicken meat grinder machine can grind 1 kg of chicken meat in 1 minute and the appropriate output hole size is 5 mm with a smooth and fast output of chicken meat.
Pengenalan Alat-Alat Teknik Mesin Sederhana Di Smp Negeri 1 Dolog Pardamean Simalungun Jhon Sufriadi Purba; Niko Siburian
Jurdimas (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Royal Vol 6, No 1 (2023): Januari 2023
Publisher : STMIK Royal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33330/jurdimas.v6i1.1478

Abstract

Abstract : Today's modern era, the need for food has increased greatly among humans, it is comparable to the large population growth in today's world. In that case, simple technical equipment is needed which is widely used daily both for household needs and for the needs of farmers. Thus conventional equipment that is still used both among farmers, it will slow down the growth of agricultural production. For this reason, advanced technological equipment is needed, even today's modern ones, which are widely used in urban areas. Therefore, before using some of today's modern tools, it is necessary to provide knowledge education methods in the form of socializing the use of simple tools which are mostly used in educational settings as well as among farmers. So that the socialization of the introduction of these technical tools is very important at this time, to avoid misuse of these technical equipment, which is caused by a lack of knowledge of the community. By socializing these simple technical tools, it will result in a good understanding of all stakeholders at SMP Negeri 1 Dolog Pardamean, both teachers and students who will be able to recognize simple mechanical engineering tools that are used both at school and at home.Keywords : agriculture ; conventional ; introduction.Abstrak : Jaman Modern sekarang ini, kebutuhan bahan pangan sangat meningkat di kalangan manusia, itu sebanding dengan banyaknya pertumbuhan penduduk di dunia sekarang ini. Dalam hal itu, dibutuhkanlah peralatan teknik sederhana yang banyak dipergunakan sehari-hari baik bagi kebutuhan rumah tangga maupun kebutuhan para petani. Dengan demikian peralatan konvensional yang masih dipergunakan baik itu di kalangan para petani, itu akan memperlambat pertumbuhan produksi pertanian. Untuk itu, dibutuhkanlah peralatan teknologi yang maju bahkan yang modern sekarang ini yang sudah banyak dipergunakan di perkotaan. Oleh sebab itu, sebelum mempergunakan beberapa alat-alat modern yang sekarang ini, perlu diberikan metode pendidikan pengetahuan berupa sosialisasi penggunaan peralatan sederhana yang kebanyakan dipergunakan di lingkungan pendidikan maupun di lingkungan para petani. Sehingga sosialisasi pengenalan alat teknik tersebut merupakan yang sangat penting sekarang ini, untuk menghindari penyalah gunaan peralatan teknik tersebut, yang disebabkan kurangnya pengetahuan para masyarakat. Dengan dilakukannya sosialisasi alat-alat teknik sederhana tersebut, akan menghasilkan pemahaman yang baik diseluruh pemangku kepentingan yang di sekolah SMP Negeri 1 Dolog Pardamean baik guru maupun siswa yang akan dapat mengenal alat-alat teknik mesin sederhana yang dipakai baik itu di sekolah maupun di rumah.Kata Kunci : konvensional; pengenalan; pertanian
The KAJIAN KESESUAIAN EKOWISATA MANGROVE DI PERAIRAN BELAWAN Mardame Pangihutan Sinaga; Ewin Handoco S; Tambos August Sianturi; Jhon Sufriadi Purba; Frans Willis Siregar
Abdi Jurnal Publikasi Vol. 1 No. 3 (2023): Januari
Publisher : Abdi Jurnal Publikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Community service was carried out on 27-28 October 2022 at SMP Negeri 3 Jorlang Hataran. The activity was carried out by introducing about protecting and caring for mangroves in Belawan waters to serve as ecotourism. The results obtained were that there were 10 types of mangroves located at 3 stations, namely Sonerattia alba, Avecennia offinalis, Avicennia alba, Bruguiera sexangula, Bruguiera cylindrica, Bruguiera gymnorrhiza, Rhizophora mucronata, Rhizophora apiculata, Rhizophora stylosa and Ceriops tagal. The highest mangrove species were Bruguiera cylindrica and Rhizophora stylosa and the lowest were Sonerattia alba, Avecennia officinalis, Bruguiera sexangula, Rhizophora mucronata, Rhizopora apiculate, and Ceriops tagal.
ANALISA VARIASI DIAMETER PULLEY TERHADAP HASIL PADA PENCACAHAN BIJI JAGUNG DENGAN PUTARAN 1400 RPM Jhon Sufriadi Purba; Winfrontsteint Naibaho; Sahat Sahat; Tambos August Sianturi; Nofyando Simalango
Jurnal Teknik Mesin Cakram Vol 6, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/jtc.v6i1.31804

Abstract

 Abstrak: Jagung giling merupakan hasil olahan jagung pipil yang telah dikeringkan yang berpotensi untuk dijadikan bahan pangan, industri pakan ternak dan bahan baku berbagai industri makanan. Pembuatan jagung giling sangat mudah, yaitu dengan menggiling atau memecah jagung pipil kering sampai menjadi butiran kasar menggunakan mata pisau. Namun cara memecah adalah cara yang sangat membutuhkan tenaga. Untuk itu dibutuhkan suatu alat yang mampu melakukan proses pencacahan biji jagung dengan hasil yang baik dan praktis. Tujuan pembuatan alat ini untuk menghasilkan suatu alat pencacahan biji jagung yang mudah digunakan. Alat mesin penggiling (pencacah) biji jagung pipil kering, dengan menggunakan variasi pulley, yang terdiri dari pulley 3 cm (pulley standart dan pulley 5 cm. Hasil dari penggunaan pulley standar dalam waktu 1 menit dengan putaran 1400 Rpm menghasilkan jagung pecah 880 gram dengan ampas 120 gram sedangkan hasil dari penggunaan pulley 5 cm dalam waktu 46 detik dengan putaran 2333 Rpm menghasilkan jagung pecah 800 gram dengan ampas 200 gram. Dari hasil pengujian pulley standart (3cm) lebih baik digunakan dari pada pulley 5cmKata kunci : jagung pipil, pulley, v-belt, mata pisau, motor listrik 
RANCANG BANGUN ALAT TANAM BENIH JAGUNG BERBASIS DOUBLE SEED HOPPER Sahat Sahat; Jhon Sufriadi Purba; Winfrontstein Naibaho; Tambos August Sianturi; Amdan Hendrico Aritonang
Jurnal Teknik Mesin Cakram Vol 6, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/jtc.v6i1.31802

Abstract

Abstrak: Hingga saat ini para petani menanam benih menggunakan metode tugal (metode konvensional) yang membutuhkan waktu yang banyak dan tidak ergonomis. Tentunya akibat dari ketidakergonomis itu dapat menyebabkan dampak beban kerja pada postur tubuh petani saat menanam benih antara lain, back pain injury, upper limb injury, dan lower limb injury. Adapun tujuan penelitian ini yaitu mengetahui rancang bangun alat tanam benih jagung berbasis double seed hopper serta mengurangi resiko kesehatan para petani saat menanam jagung dengan metode tugal. Metode yang dipakai dalam penelitian ini yaitu proses perancangan baik secara fungsional maupun structural. Tahap awal metode ini yaitu mengidentifikasi problematika para petani dari efek penggunaan alat konvensional tugal, kemudian mengidentifikasi masalah-masalah yang muncul pada alat dan mesin yang sebelumnya. Selain faktor perancangan tersebut nilai ergonomika dari alat juga diperhitungkan dengan mengacu pada antropometri rata-rata manusia Indonesia sebagai acuan dimensi alat Lalu dilakukan pembuatan prototipe alat dari analisis yang dilakukan. Tahap akhir metode penelitian ini yaitu pengujian alat di lahan.Dimensi dari alat tanam benih jagung yang dibuat adalah 113,1 x 106 x 95 cm. Panjang batang penghubung yang digunakan adalah 105cm dengan roda tugal yang berdiameter 45 cm. Alat ini didesain untuk menghasilkan jarak tanam yang continuous yaitu 20cm untuk jarak antar lubang tanam dan 75 cm untuk lebar antar barisan. Kotak penampung benih dapat menampung 0,293 kg dalam satu hopper. Mata tugal didesain dengan bentuk prisma segitiga dengan dimensi 6 x 6 x 5 cm.Kapasitas lapangan aktual dari alat ini adalah 0,038 ha/jam dengan kapasitas lapangan teoritis alat adalah 0,054 ha/jam. Rata-rata kedalaman lubang tanam yang dihasilkan adalah 3,155 cm dengan rataan penjatahan benih tiap lubangnya 1 benih/lubang tanam. Efisiensi penanaman alat adalah 70,3%.Kata kunci : jagung, konvensional, tugal,antropometri, problematika petani
Sosialisasi Alat Tanam Benih Jagung Berbasis Double Seed Hopper Di Kecamatan Pegagan Hilir Jhon Sufriadi Purba; Mardame Pangihuta Sinaga
Jurdimas (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Royal Vol 7, No 1 (2024): Januari 2024
Publisher : STMIK Royal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33330/jurdimas.v7i1.2625

Abstract

The process of planting corn using conventional methods that have been happening in the community so far has become a problem faced by partners. As a result, the corn planting process takes a long time due to the stages of land preparation, seed placement, and corn covering not occurring simultaneously. By providing training and direct assistance to partners on the use of corn seed planting tools, it can improve their understanding and skills in using the tool effectively. By conducting socialization methods to provide understanding to partners with the aim of the community understanding the use of corn seed planting tools based on the double seed hopper and understanding how to maintain the tool. Thus, with this tool, the corn seed planting process becomes faster. Corn planting is the most widely produced crop in the world, and corn seed plants are most suitable for planting in high-temperature areas. Especially in Indonesia, corn plants cover more than 100 million hectares, consisting of 70 countries and even 53 developing countries. The tool being socialized is a simple tool that is used with human power by pushing without the use of motorized equipment. In the planting process, the spacing between corn seed plants and the number of corn seeds can be adjusted during the planting process. The vessel or container supplying corn seeds is a hopper located at the top, and a hole is provided at the bottom of the hopper, which is the outlet channel. Thus, the results of this socialization can shorten the time in the corn seed planting process. Keywords : corn seed; produktif; corn seed planting tool; hopper; maintenance