Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Peningkatan potensi mitigasi bencana dengan penguatan kemampuan literasi kebencanaan pada masyarakat Kota Langsa Ramdan Afrian; Zukya Rona Islami
Jurnal Pendidikan Geografi: Kajian, Teori, dan Praktek dalam Bidang Pendidikan dan Ilmu Geografi Vol 24, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (503.853 KB) | DOI: 10.17977/um017v24i22019p132

Abstract

This research aimed to enhance the ability of disaster information literacy for the community of Langsa. The method used in this research was an experiment. The method population of the research was the citizens of Gampong Java and Meurandeh totaled 11904 inhabitants. Research samples obtained by purposive sampling technique. Total sample of 15% of the population was 1786 people. The data were analyzed using a statistical test based on the average (mean) of each variable.The result shows that the process of improving information literacy of disaster brings an increase in familiarity with the community's preparedness against disasters and floods. It proved to be on improving the ability of the population in identifying and evaluating the factors that cause the occurrence of floods. The community began to be able to integrate the information flood-related information. Apart from that, the community has also wished to plan a village emergency response scheme for floods.Penelitian ini bertujuan untuk memecahkan permasalahan mengenai kemampuan literasi kebencanaan masyarakat Kota Langsa. Metode penelitian adalah eksperimen. Populasi penelitian adalah warga Gampong Jawa dan Meurandeh berjumlah 11.904 jiwa. Sampel penelitian diperoleh melalui teknik purposive sampling. Jumlah sampel 15% dari populasi adalah 1.786 orang. Data dianalisis menggunakan uji statistika berdasarkan rata-rata (mean) dari masing-masing variabel. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa proses peningkatan literasi informasi kebencanaan membawa peningkatan kepahaman dan kesiapsiagaan masyarakat terhadap bencana banjir. Hal tersebut terbukti pada peningkatan kemampuan masyarakat dalam mengidentifikasi dan mengevaluasi faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya banjir. Masyarakat mulai dapat mengintegrasikan informasi-informasi terkait bencana banjir. Selain itu, masyarakat juga berkeinginan untuk melakukan perancangan skema tanggap darurat Gampong terhadap bencana banjir.DOI: http://dx.doi.org/10.17977/um017v24i22019p132
KAJIAN KESIAPSIAGAAN MENGHADAPI BENCANA HIDROMETEOROLOGI PADA MASYARAKAT DAN PEMERINTAH KOTA LANGSA Ramdan Afrian; Zukya Rona Islami
Jurnal Pendidikan Geosfer Vol 3, No 1 (2018): Jurnal Pendidikan Geosfer
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (536.729 KB)

Abstract

Fenomena bencana hidrometeorologi hampir setiap tahun terjadi di Kota langsa. Bencana tersebut mengakibatkan kerugian bagi masyarakat dan pemerintah Kota Langsa. Untuk mengurangi dampak dari bencana tersebut maka diperlukan kesiapsiagaan dari masyarakat yang bersinergi dengan pemerintah. Kecamatan Langsa Lama dan Langsa Timur merupakan wilayah yang paling sering terkena bencana hidrometeorologi, hal ini sesuai dengan data yang diperoleh dari BPBD Kota Langsa. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana, yang nantinya dapat menjadi bahan pertimbangan pemerintah Kota Langsa dalam mengurangi resiko bencana. Metode penelitian ini adalah deskriptif, data diperoleh dari angket, observasi dan dokumentasi. Tehnik pengolahan data dilakukan dengan menggunakan skala Guttman. Berdasarkan penelitian ini diketahui bahwa Kota Langsa telah memiliki kebijakan yang legal berupa Qanun nomor 18 tahun 2010 yang membentuk tim penanggulangan bencana. Hasil pengamatan di lapangan program tersebut belum berjalan dengan lancar. Kurangnya sosialisasi menyebabkan masih terdapatnya korban saat bencana melanda. Belum adanya koordinasi antara pihak dalam sebuah lembaga menyebabkan info mengenai bencana tidak dapat tersebar dengan luas dan cepat. Program serta legalitas menyebabkan pembiayaan dilaksanakan dan diaudit oleh pemerintah kota. Perencanaan program yang kurang mendasar dan tidak dilakukan secara rutin menyebabkan hasil dari program tidak berdampak efektif dalam menghadapi bencana.