Sarif MStaf Pengajar. 1Jurusan Syari’ah Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah MalangAlamat Korespondensi : Jl. Raya Tlogomas 246 MalangABSTRAKArah kiblat sebagai arah untuk menghadap umat Islam dalam melaksanakan ibadah sholat harusbenar-benar diperhatikan, sebab setiap muslim akan merasa sempurna ibadah sholatnya apabila dalamsholatnya telah memenuhi syarat dan rukun, salah satu syaratnya adalah menghadap arah kiblat(Ka’bah), hal ini telah menjadi kesepakatan (Ijma’) para mujtahid.Seorang yang sedang melaksanakan sholat di masjid, jarang melakukan koreksi terhadap arahkiblat tempat ia sholat, bahkan tidak pernah terpikirkan dalam benaknya apakah arah kiblat masjidtersebut telah benar-benar menghadap kiblat, padahal dalam Islam selalu diperintahkan agar umatIslam menggunakan akal pikirannya dalam setiap tindakannya, termasuk dalam melaksanakan ritualperibadatan berupa shalat. Banyak pertanyaan–pertanyaan yang muncul dalam masalah arah kiblatini antara lain mengapa shalat harus menghadap kiblat kemudian kalau perintah untuk menghadapkiblat itu adalah sebuah kewajiban, pertanyaan berikutnya adalah apakah shalat yang dikerjakandalam setiap hari telah benar-benar menghadap kiblat.Dalam sejarah awal berdirinya Muhammadiyah , KH. Ahmad Dahlan yang ahli falaq, mulaimelakukan gerakan-gerakan perubahan pandangan umat Islam yang selama ini diyakini, yaitumelakukan perubahan terhadap arah kiblat masjid Kauman di Jogjakarta, walaupun ini penuh dengannuansa simbolik, artinya dengan melakukan perubahan arah kiblat tersebut diharapkan umat Islammelakukan perenungan dan pengkajian terhadap hal-hal yang berkaitan dengan perilaku sehari-haribaik yang berkaitan dengan masalah-masalah ibadah Mahdhoh maupun ibadah-ibadah ghairu mahdhoh,sehingga setiap apa yang dilakukan selalu berpijak pada landasan yang kokoh.Adapun yang menjadi sasaran pengabdian masyarakat ini adalah para jamaah dan takmir masjidMuhammadiyah di Malang, sebab selama ini para pengurus Muhammadiyah tersebut menjadimotivator dan pemberi solusi dalam setiap persoalan-persoalan yang muncul di masyarakat. Metodepengabdian masyarakat ini menggunakan Metode Kaji Tindak yaitu metode yang dilaksanakan dengancara : 1) Memberikan pelatihan dan pemahaman tentang pentingnya penentuan arah kiblat secaraakurat, 2)Menganalisis dan memberikan solusi kepada masyarakat terhadap persoalan-persoalanyang muncul berkaitan dengan masalah Arah kiblatPelatihan ini dilakukan langsung praktik di tiga tempat, yaitu di masjid PELMA Lowokwaru,masjid Perumahan Landungsari (Bpk. Wahyudi) dan masjid belakang kampus III UMM Masjid“Surya Gemilang†(Bpk. Prof.Tobroni). Peserta umumnya sangat antusias mengikuti kegiatan pelatihanilmu falak yang berkaitan dengan penentuan arah kiblat, dan berharap kegiatan tersebut dapat dilakukansecara kontinyu dan periodik sebulan sekali, karena masih lemahnya pemahamannya terhadap arahkiblat tersebut.Kata Kunci : Pelatihan, Arah Kiblat