Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

TINJAUAN GEOTEKNIK TERHADAP ANALISA USULAN PEKUATAN LERENG (RUAS JALAN JATIMALANG – KARANGGEDE BTS JATENG, STA 2+250 ) Fendi Hary Yanto; Supriharini Krislinawati
Rekayasa Sipil Vol 6, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Longsoran di wilayah Kabupaten Pacitan umumnya terjadi pada daerah berbukit. Penambahan kapasitas jalan di Provinsi Jawa Timur pada umumnya dan Kabupaten Pacitan khususnya, adalah untuk memperlancar arus mobilisasi masyarakat dan bukan untuk mengurangi kemantapan stabilitas lereng. Faktor curah hujan yang tinggi menyebabkan banyak lereng mengalami longsor, disamping oleh faktor geologi, morpologi dan hidrologi. Longsor terjadi karena menurunnya kemantapan lereng, degradasi tanah atau batuan dan kondisi hutan yang sebagian sudah rusak. Dalam paper ini dibahas tinjauna geoteknik terhdap usulan perkuatan pada ruas jalan kabupaten yaitu ruas jalan Jatimalang – Karanggede – Batas Jawa Tengah Kabupaten Pacitan Sta. 2 +250. Penelitian kemantapan stabilitas lereng ini menggunakan metode analisis kuantitatif. Penelitian dilakukan dengan mengevaluasi stabilitas lereng atas dan bawah eksisting pada Sta.2+250, dan membuat desain rencana penanganan untuk lereng atas dengan struktur trap atau terasiring dengan kemiringan lereng 40o, 45o, 50odan60o. dan Soil Nailing. Sedangkan untuk lereng bawah dengan dinding penahan tanah gravitasi. Analisis awal stabilitas lereng dengan software GeoSlope 2007 Stabilitas lereng atas dengan struktur trap atau terasiring, tanpa ada perkuatan tambahan tidak meningkatkan angka fakor aman lereng, sehingga analisis dilanjutkan dengan perkuatan soil nailing Berdasarkan analisa dengan perkuatan soil nailing, yang menggunakan nail bar sesuai dengan standar ASTM A615, dengan daya dukung tarik 420 MPa (60 ksi atau Grade 60) atau 525 MPa (75ksi atau Grade 75) panjang nail bar 12 m. Ukuran variasi diameternya 25, 29, dan 32. Sehingga dengan memperbesar diameter nail akan meningkatkan stabilitas lereng. Untuk stabilitas lereng bagian bawah dibangun dinding penahan tanah tipe gravitasi dengan variasi dimensi.
Pollution Evaluation Well Water In Celep Kidul Village, Dagen Village, Jaten District, Karanganyar Regency Fendi Hary Yanto; Rafika Hasni Perdana; Budi Utomo
Social, Humanities, and Educational Studies (SHES): Conference Series Vol 5, No 4 (2022): Social, Humanities, and Educational Studies (SHEs): Conference Series
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1274.148 KB) | DOI: 10.20961/shes.v5i4.69041

Abstract

Air bersih merupakan air yang dapat digunakan untuk keperluan sehari – hari yang kualitasnya memenuhi syarat – syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak. Air bersih dapat tercemar oleh lingkungan yang disebabkan oleh banyak hal salah satunya Grey water, limbah kotoran ternak sapi, dan saptic tank. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk kualitas air sumur apakah terpengaruh oleh sumber zat pencemar, dan untuk mengetahui apakah jarak sumber pencemar memengaruhi kualitas air sumur di Desa Celep Kidul, Kelurahan Dagen, Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar. Dalam penelitian evaluasi air sumur ini menggunakan metode eksperimental. Langkah yang dilakukan antara lain permohonan izin, melakukan survei, mencari data atau informasi, mengolah data, dan yang terakhir penyusunan laporan. Dalam penelitian ini menggunakan 5 sampel air sumur yang berbeda di Desa Celep Kidul, Kelurahan Dagen, Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kualitas air sumur dapat dipengaruhi oleh banyak faktor salah satunya pencemaran air melalui tanah. Jenis tanah di Desa Celep Kidul, Kelurahan Dagen, Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar termasuk dalam jenis tanah aluvial. Tanah aluvial memiliki kandungan mineral yang tinggi, dan tanah aluvial memiliki porositas tanah yang baik oleh karena itu menyebabkan pencemaran air melalui tanah lebih cepat. Hasil nilai parameter fisika 98% memenuhi standar sebagai air bersih, untuk pengujian mikrobiologis 98% tidak memenuhi standar sebagai air bersih, dan untuk pengujian kimia 98% memenuhi standar sebagai air bersih. Beradsarkan penelitian ini dari 5 sampel air sumur didapatkan hasil bahwa 98% air sumur tidak dapat dikonsumsi karena 98% air sumur terkontaminasi bakteri Coliform dan bakteri E.Coli.