Melita Sylvyana
Rumah Sakit Umum Pusat Hasan Sadikin

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Etiopatogenesis dan terapi kasus multipel sialolithiasis kelenjar submandibulaEtiopathogenesis and treatment of multiple cases of submandibular gland sialolithiasis Nyoman Ayu Anggayanti; Endang Sjamsudin; Melita Sylvyana
Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran Vol 32, No 3 (2021): Februari 2021 (Suplemen 2)
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jkg.v32i3.23759

Abstract

Pendahuluan: Sialolithiasis adalah penyakit umum kelenjar saliva. Gejalanya termasuk pembengkakan kelenjar yang terlibat, terutama selama makan, dan nyeri tekan, yang mungkin mereda tetapi dapat kambuh kembali. Sialolith terjadi terutama di kelenjar submandibula (80-90%) dan pada tingkat yang lebih rendah di kelenjar parotid (5-20%). Sialolith bisa tunggal atau jamak. Multipel sialolith di kelenjar submandibula jarang terjadi. Tujuh puluh dari delapan puluh persen kasus memiliki sialolith tunggal, hanya sekitar 5% pasien yang memiliki tiga atau lebih sialolith. Faktor etiopatogenesis terkait dengan pembentukan sialolith adalah obstruksi, penurunan laju aliran saliva, dehidrasi, infeksi kelenjar saliva, dan terganggunya kelarutan kristaloid. Tujuan penulisan laporan kasus ini untuk menjelaskan etiopatogenesis dan terapi kasus multipel sialolithiasis kelenjar submandibula. Laporan kasus: Seorang wanita 24 tahun datang dengan pembengkakkan dan nyeri pada submandibula kanan. Radiografi panoramik menunjukkan massa radiopak terdefinisi dengan baik dalam submandibula kanan. Interpretasi ultrasonografi menunjukkan massa tak homogen hypoechoic dengan kalsifikasi ganda. Pengangkatan kelenjar submandibula dilakukan dengan pendekatan ekstraoral. Laporan kasus ini menunjukkan Gambaran sebanyak sembilan sialolith di kelenjar submandibula, yang dihilangkan dengan pendekatan ekstraoral. Simpulan: Etiopatogenesis dari pembentukan multipel sialolithiasis pada duktus kelenjar, yaitu faktor mekanis, inflamasi, kimiawi, dan infeksi. Diperkirakan bahwa alkalin serta saliva kental yang mengandung banyak sel mukus, memiliki persentase kalsium fosfat lebih tinggi seperti pada kelenjar saliva submandibula yang mendukung pembentukan sialolith. Pengangkatan kelenjar submandibula beserta sialolith dilakukan sebagai standar baku perawatan dan dapat menghindari kekambuhan. Pasien kontrol kembali satu minggu pasca operasi dengan kondisi baik dan dijadwalkan untuk pemeriksaan radiografis ulang enam bulan kemudian untuk memastikan tidak terjadinya pembentukan sialolith baru di saluran kelenjar saliva.Kata kunci: Multipel, sialolithiasis, kelenjar submandibula. ABSTRACTIntroduction: Sialolithiasis is a common disease of the salivary glands. Symptoms include the glands inflammation, especially during eating, and tenderness, which may subside but may recur. Sialoliths occur mainly in the submandibular glands (80-90%) and to a lesser extent in the parotid glands (5-20%). Sialolith can be singular or plural. Multiple sialoliths in the submandibular gland rarely occur. Seventy out of eighty per cent of cases have a single sialolith. Only about 5% of patients have three or more sialoliths. The etiopathogenetic factors associated with sialolith formation are obstruction, decreasing salivary flow rate, dehydration, salivary gland infection, and impaired crystalloid solubility. The purpose of this case report was to describe the etiopathogenesis and treatment of multiple cases of submandibular gland sialolithiasis. Case report: A 24-year-old woman presented with inflammation and pain in the right submandibular. Panoramic radiograph shows a well-defined radiopaque mass in the right submandibular. Ultrasound interpretation revealed a hypoechoic homogeneous mass with multiple calcifications. Removal of the submandibular gland was carried out with an extraoral approach. This case report showed the appearance of as many as nine sialoliths in the sub-mandibular gland, removed by an extraoral approach. Conclusion: Etiopathogenesis of the formation of multiple sialolithiasis in the glandular duct are mechanical, inflammatory, chemical, and infectious factors. It is thought that alkaline and thick saliva, which contains many mucus cells, has a higher percentage of calcium phosphate than in the submandibular salivary glands, which support the formation of sialoliths. Submandibular gland removal along with the sialoliths is performed as the treatment standard, which can avoid recurrence. The control visit is carried out one week postoperatively in good condition, and the patient is scheduled for another radiographic examination six months after to ensure that no new sialoliths occurred in the salivary gland.Keywords: Multiple, sialolithiasis, submandibular gland.