This Author published in this journals
All Journal Imajinasi
- Mujiyono
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

SENI RUPA DALAM PERSPEKTIF METODOLOGI PENCIPTAAN: REFLEKSI ATAS INTUITIF DAN METODIS Mujiyono, -
Imajinasi Vol 6, No 1 (2010): Imajinasi
Publisher : Jurusan Seni Rupa, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penciptaan karya seni rupa baik yang intuitif dan metodis pada hakikatnya merupakan sebuah kerja ilmiah. Keduanya telah melewati prosedur tahapan metodologis mulai dari penetapan subjek dan objek penciptaan, landasan teoretik atau empirik sampai mencakupi metode-metode penciptaan yang dibarengi dengan teknik dan cara-cara untuk mewujudkannya. Intuitif dan metodis adalah konsep yang muncul ketika dalam proses kreatif terdapat kecenderungan dua tipikal yang cara kerjanya kontras. Intuitif lebih spontan sedangkan proses kreatif metodis lebih prosedural dan terencana. Keduanya adalah dua tipe metode proses kreatif yang berada pada tataran hardware. Sebuah komponen alat yang memandu kegiatan penciptaan karya secara operasional. Di sisi lain, baik metode intuitif maupun metodis dipandu oleh perangkat atau alat metodologis yang lebih tinggi tingkat abstraknya, yakni paradigma, pendekatan, dan teori. Komponen alat tersebut sebagai software karena sifatnya menggerakkan alat yang bersifat hardware yang lebih operasional, yakni metode, teknik, dan cara berkarya. Kata Kunci: metodologis, paradigma, metode, dan intuitif.
PRESENTASI REALITAS DALAM KARYA SENI RUPA MURNI Mujiyono, -
Imajinasi Vol 5, No 1 (2009): Imajinasi
Publisher : Jurusan Seni Rupa, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Menghadirkan atau mempresentasikan realitas dalam karya seni rupa sangat kompleks karena bisa didekati secara objektif dan subjektif. Realitas sendiri hakikatnya juga memiliki ragam yang tidak terbatas. Secara historis, seniman dalam menuangkan realitas sebagai sumber inspirasi ke dalam karyanya mengalami tahapan yakni: mimesis, representasi, dan simulasi. Ketiga mode presentasi realitas tersebut merupakan kelanjutan atau juga perlawanan dari mode sebelumnya. Mimesis menghadirkan realitas tanpa distorsi untuk menghadirkan realitas yang diacunya, representasi menghadirkan realitas dengan distorsi untuk mengacu pada realitas yang lain, simulasi menghadirkan realitas untuk menghasilkan realitas yang dihasilkannya itu sendiri.
METAFORA, METONIMIA, SINEKDOK, DAN IRONI DALAM KARYA SENI RUPA Mujiyono, -
Imajinasi Vol 4, No 1 (2008): Imajinasi
Publisher : Jurusan Seni Rupa, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam komunikasi secara verbal (linguistik) sering digunakan gaya bahasa metafora, metonimia, sinekdok, dan ironi. Penyampaian pesan sering bersifat konotatif dan tidak transparan (bahasa figuratif). Upaya tersebut dilakukan untuk menghadirkan gramatika, semantika, dan pragmatika yang tidak seperti semestinya. Telah banyak beredar literatur kebahasaan yang mengungkap konsep tersebut namun jarang ditemui ulasan dalam seni rupa atau desain. Apakah konsep tersebut juga berlaku dalam komunikasi secara nonverbal misalnya dalam karya lukisan dan desain. Secara ilmu komunikasi, unsur rupa dan unsur bahasa berfungsi sebagai medium penyampai pesan antara komunikator dan komunikan. Oleh karena itu, pola dasar dan sistem kerja dalam bahasa juga bisa diterapkan dalam bahasa visual. Dalam bahasa visual, bila dikaji secara ilmu semiotika, metafora lebih menekankan adanya transfering signified pada sign yang berbeda, metonimia lebih mengandalkan adanya substitusi total sign berdasarkan asosiasi, sementara sinekdok lebih menekankan adanya substitusi sebagian terhadap sign berdasarkan tingkatan kategori, dan ironi adalah sebuah hubungan yang bertolak belakang antara signifier dan signified. Kata Kunci: signifer, signified, sign, konotasi, dan denotasi