Hetty Krisnani
Program Studi Ilmu Kesejahteraan Sosial, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Padjadjaran

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Focus : Jurnal Pekerjaan Sosial

ANALISIS KASUS ANAK PEREMPUAN KORBAN PEMERKOSAAN INSES Amanda Amanda; Hetty Krisnani
Focus : Jurnal Pekerjaan Sosial Vol 2, No 1 (2019): Focus: Jurnal Pekerjaan Sosial Juli 2019
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/focus.v2i1.23129

Abstract

Pada dewasa ini, semakin banyak kasus yang menimpa anak-anak bangsa khusus nya anak perempuan, salah satu kasus yang rentan menimpa anak perempuan pada saat ini adalah kekerasan seksual yang dapat terjadi pada berbagai kelompok umur, status sosial, tempat dan waktu. Kekerasan seksual dapat terjadi tidak hanya pada orang yang tidak dikenal, kekerasan seksual yang menimpa anak perempuan dapat pula terjadi di lingkungan terdekat yaitu keluarga. Pelecehan seksual pada lingkup keluarga termasuk kedalam pemerkosaan inses, dimana hubungan seksual ini terjadi antara kerabat dekat, biasanya antara anggota keluarga. Anak yang menjadi korban inses sangat membutuhkan perlindungan baik dari kerabat yang lain maupun para pekerja sosial, karena korban akan mengalami trauma yang berkepanjangan. Peran pekerja sosial dalam kasus anak perempuan korban inses ini untuk memberikan layanan konseling baik untuk korban dan juga keluarga nya, selain itu pekerja sosial juga dapat membantu dalam pelayanan pendampingan hukum untuk bekerja sama dengan lembaga-lembaga hukum agar membantu korban sebagai klien agar kasus nya di selesaikan secara hukum. Metode yang digunakan dalam penulisan artikel ini menggunakan studi literature. Studi yang mengkaji pemberitaan media massa dan memanfaatkan data dari liputan media dan beberapa literature mengenai anak korban inses seperti buku, jurnal, artikel yang telah dipublikasikan. Nowadays the more cases that afflict the nation's children especially girls, one of the cases that are vulnerable to girls at this time is sexual violence that can occur in various age groups, social status, place and time. Sexual violence can occur not only in people who are not known, sexual violence that befell girls can also occur in the closest environment, namely the family. Sexual abuse in the family sphere is included in incest rape, where sexual relations occur between close relatives, usually between family members. Children who are incest victims desperately need protection from other relatives and social workers, because victims will experience prolonged trauma. The role of social workers in the case of incest victims is to provide counseling services for victims as well as their families, besides that social workers can also assist in legal assistance services to work with legal institutions to help victims as clients so that complete legally. The method used in writing this article uses a literature study. Studies that study mass media coverage and utilize data from media coverage and some literature on incest victims such as books, journals, published articles.
PENGGUNAAN METODE TOKEN ECONOMY UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PADA PENYANDANG TUNANETRA DEMI MERAIH PRESTASI Sholehatun Rohmaniar; Hetty Krisnani
Focus : Jurnal Pekerjaan Sosial Vol 2, No 1 (2019): Focus: Jurnal Pekerjaan Sosial Juli 2019
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/focus.v2i1.23124

Abstract

Tujuan artikel ini membuat motivasi belajar pada penyandang disabilitas netra muncul sedemikian rupa. Motivasi sangat berperan penting dalam mendorong, menggerakkan dan mengarahkan perilaku seseorang. Motivasi yang sudah ada lalu dibantu diinterpretasikan dengan melakukan tindakan yang dapat mendukung ke arah tujuan yang diinginkan dengan menggunakan token economy. Dalam buku Behavior Modification: What It Is and How to Do It, oleh Garry Martin dan Joseph Pear pada tahun 1992, sudah dijelaskan bahwa token economy merupakan metode penguat perilaku yang dapat bertahan lama. Penggunaan token economy ini membantu klien dalam memaksimalkan waktu luangnya dengan melakukan hal-hal yang sekiranya bermanfaat untuk mendukung ia dalam mencapai tujuannya itu. Pada penggunaan token economy ini individu akan menerima token dengan segera setelah menampilkan perilaku yang disenangi, sebaliknya akan mendapat pengurangan token jika menampilkan perilaku yang tidak disukai. Token-token ini dikumpulkan dan kemudian dalam jangka waktu tertentu dapat ditukarkan dengan hadiah atau sesuatu yang mempunyai makna. Dengan kontrol yang ketat, penggunaan token economy dapat memunculkan dan membuat perilaku baru yang diinginkan jauh lebih baik untuk mendorong pencapaian suatu prestasi.  The purpose of this article is to make learning motivation in people with disabilities appear in such a way. Motivation plays an important role in encouraging, moving and directing one's behavior. Existing motivation is then assisted to be interpreted by taking actions that can support the desired goals using the token economy. In the book Behavior Modification: What Is Is and How to Do It, by Garry Martin and Joseph Pear in 1992, it has been explained that token economy is a behavioral reinforcement method that can last long. The use of token economy helps clients maximize their free time by doing things that are useful to support him in achieving his goals. In the use of this token economy, the individual will receive a token immediately after displaying a favored behavior, otherwise it will get a token reduction if it displays an unwelcome behavior. These tokens are collected and then within a certain period of time can be exchanged for gifts or something that has meaning. With strict control, the use of token economy can bring out and make the desired new behavior far better to encourage the achievement of an achievement.