Muhammad Fedryansyah
Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, Universitas Padjadjaran

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PERSEPSI ORANG TUA KORBAN BENCANA BANJIR TENTANG KEKERASAN PSIKIS TERHADAP ANAK (Studi Deskriptif di Hunian Sementara di Kabupaten Garut Jawa Barat) Vania Kemala Hastuti; Nurliana Cipta Apsari; Muhammad Fedryansyah
Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol 5, No 3 (2018): Prosiding Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (251.757 KB) | DOI: 10.24198/jppm.v5i3.20566

Abstract

Penelitian ini berjudul “Persepsi Orang Tua Korban Bencana Banjir Tentang Kekerasan Psikis Terhadap Anak (Studi Deskriptif di Hunian Sementara di Kabupaten Garut Jawa Barat)”. Penelitian ini mendeskripsikan bagaimana persepsi orang tua tentang kekerasan psikis terhadap anak ditinjau dari faktor pengetahuan, pengalaman, dan motivasi orang tua terkait kekerasan psikis. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan melalui kuesioner dan studi kepustakaan. Teknik pengolahan data yang digunakan meliputi penyuntingan, pengkodean, tabulasi, analisis data, dan interpretasi data. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah orang tua yang memiliki anak berusia dibawah 18 tahun. Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi orang tua tentang kekerasan psikis terhadap anak ditinjau dari faktor pengetahuan adalah negatif, selain itu persepsi orang tua yang ditinjau dari faktor pengalaman adalah negatif, dan persepsi orang tua ditinjau dari faktor motivasi adalah tinggi, dari total skor ke tiga faktor yang mempengaruhi persepsi tersebut, maka didapatkan persepsi orang tua tentang kekerasan psikis terhadap anak adalah negatif. Untuk mengurangi persepsi negatif orang tua, peneliti menyarankan program pelatihan “parenting skill”. Dengan pelatihan ini orang tua dapat memiliki pengetahuan baru dalam memberikan pengasuhan yang baik kepada anaknya.
Peran Organisasi Kepemudaan Dalam Pemecahan Konflik Agraria di Desa Genteng, Kabupaten Sumedang Ade Tatan; Wildan M. Nur Ikhsan; Rajih Faiz Rabbani; Soni Akhmad Nulhaqim; Muhammad Fedryansyah
Aliansi Special Issue September 2022 : Aliansi : Jurnal Politik, Keamanan Dan Hubungan Internasional
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/aliansi.v0i0.41871

Abstract

Desa Genteng merupakan wilayah yang berada di kabupaten Sumedang yang sebagian besar wilayahnya pertanian. Dalam sejarah kolonialisme Hindia Belanda sampai dalam masa transisi orderbaru, konflik agraria sering terjadi antara penduduk lokal dengan penguasa lahan. Hingga saat ini konflik masih terasa di Desa Genteng. Maka dari itu, di dalam melakukan pemecahan masalah tersebut dibutuhkan peran dari berbagai stakeholder yang ada salah satunya adalah peran organisasi kepemudaan (pemuda Pancasila) yang ada di Desa Genteng, pendalaman tentang peran oragnisasi kepemudaan dalam pemecahan konflik agraria perlu di lakukan untuk menemukan titik terang serta pencegahan yang efektif agar konflik agraria dapat di minimalisir.Tujuan dari artikel ini untuk mengetahui bagaimana peran organisasi kepemudaan yang ada di desa Genteng dalam pemecahan konflik agraria yang terjadi di Desa Genteng, Kecamatan Sukasari Sumedang. Selain itu artikel ini bertujuan untuk memberikan perspektif bahwa organisasi kepemudaan memiliki peran penting dalam resolusi konflik agraria di Desa Genteng Kabupaten Sumedang.Metode yang digunakan didalam penelitian ini adalah studi literatur, data yang digunakan dalam artikel ini didapatkan melalui data base google scholar dan menghasilkan journal, artikel ilmiah dan literatur review yang sesuai dengan isu atau permasalahan yang akan diteliti oleh peneliti yaitu peran organisasi kepemudaan dalam pemecahan konflik agraria.Didalam pemecahan konflik agraria yang terjadi di Desa Genteng, organisasi kepemudaan mempunyai peran sebagai aktor revitalisasi dan pengamalan nilai-nilai Pancasila didalam bidang kehidupan bermasyarakat, mengayomi dan melakukan pemberdayaan pemuda dan masyarakat, menyerap aspirasi masyarakat, melakukan upaya untuk mendapatkan hak masyarakat petani di Desa Genteng. Genteng Village is an area located in Sumedang district which is mostly agricultural.  In the history of Dutch East Indies colonialism until the transition to the new order, agrarian conflicts often occurred between local residents and landowners.  Until now, the conflict is still felt in Gemteng Village.  Therefore, in solving these problems, the role of various stakeholders is needed, one of which is the role of youth organizations (Pancasila youth) in Genteng Village effectively so that agrarian conflicts can be minimized.The purpose of this article is to find out how the role of youth organizations (Pemuda Pensila) in Genteng Village in solving agrarian conflicts that occurred in Genteng Village, Sukasari Sumedang District.  In addition, this article aims to provide a perspective that youth organizations have an important role in the resolution of agrarian conflicts in Genteng Village, Sumedang Regency.  The method used in this study is a literature study, the data used in this article is obtained through the Google Scholar database and produces journals, scientific articles and literature reviews that are in accordance with the issues or problems to be studied by researchers, namely the role of youth organizations in solving agrarian conflicts.In solving agrarian conflicts that occurred in Genteng Village, youth organizations (Pancasila youth) have a role as actors in revitalizing and practicing Pancasila values in the field of social life, protecting and empowering youth and the community, absorbing community aspirations, making efforts to obtain community rights farmers in Genteng Village.