Andi Detti Yunianti
Faculty of Forestry, Hasanuddin University

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGEMBANGAN MULTI PURPOSE TREE SPECIES DAN INOVASI PRODUK BERBASIS CARBON DARI HASIL HUTAN SEBAGAI PRODUK KREATIF BAGI SANTRI DI PONDOK PESANTREN Andi Detti Yunianti; Suhasman Suhasman; Budirman Bachtiar; Ira Taskirawati; Agussalim Agussalim
Panrita Abdi - Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2018): Jurnal Panrita Abdi - Oktober 2018
Publisher : LP2M Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (409.183 KB) | DOI: 10.20956/pa.v2i2.2877

Abstract

Abstrak. Pondok pesantren adalah salah satu wadah pendidikan islam yang menggabungkan ilmu-ilmu keagamaan (islam) dan ilmu-ilmu sains dalam rangka menciptakan generasi yang tangguh serta tanggap dalam perubahan (Shohwatul Is’ad, 2015). Harapan dengan perubahan yang semakin cepat dan cenderung kepada perubahan yang negatif dapat teredam dengan melahirkan generasi robbani yang mampu menjadi panutan di masyarakat untuk lebih mengenal perintah dan larangan Allah SWT dan Rasulullah SWA. Pola pendidikan di pondok pesantren adalah model pendidikan boarding school dengan tujuan menghasilkan generasi muda yang berakhlak  mulia  sekaligus  menguasai  ilmu  pengetahuan  dan  teknologi serta mampu membangun kebersamaan diantara sesamanya. Pondok pesantren yang menjadi mitra dalam kegiatan pengabdian ini, yaitu Pondok Pesantren Bukit Hidayah di Malino Kabupaten Gowa. Bentuk kegiatan yang kami lakukan adalah pembentukan karakter santri yang lebih peduli lingkungan dan berjiwa entrepreneurship. Pembentukan karakter seperti ini penting dikembangkan agar para santri tidak hanya  memiliki nilai lebih dari aspek penguasaan ilmu pengetahuan umum dan keagaamaan tetapi juga pada karakter dan identitas diri, daya kreativitas dalam menemukenali dan mengembangkan potensi sumberdaya yang ada di sekitarnya, serta mampu menghasilkan produk-produk yang bermanfaat sembari berlatih membangun sinergi dengan sesama santri. Untuk membantu membentuk karakter tersebut, maka kegiatan pengabdian ini dilaksanakan dengan rangkaian   kegiatan   yang   meliputi;   1)   Pembelajaran dilapangan   untuk meningkatkan penguasaan  ilmu  pengetahuan mitra  mewujudkan pondok pesantren yang berbasis lingkungan, 2). Pelatihan mengembangkan tanaman multy purpose tree (MPTS) sebagai wujud kepedualian terhadap lingkungan sekeliling dan bernilai ekonomi dan 3) Pelatihan inovasi teknologi tepat guna yang sederhana dan ramah lingkungan yang dapat diterapkan dan dikembangkan di pondok pesantren dengan memanfaatkan sumber daya lokal untuk menghasilkan produk-produk kreatif berbasis karbon. Pada akhir kegiatan pengabdian pada masyarakat ini, sekolah mitra diharapkan mampu mewujudkan dan mengaplikasikan pemanfaatan limbah dan sumber daya lokal dengan menggunakan teknologi sederhana sehingga dapat terwujud Pondok Pesantren yang berwawasan lingkungan. 
TRANSFER ILMU PENGETAHUAN PEMANFAATAN LIMBAH KAYU PINUS MENJADI PRODUK HAND SANITIZER BERBAHAN DASAR CUKA KAYU DI KAWASAN HUTAN PINUS BATULAPISI KABUPATEN GOWA Andi Detti Yunianti; Rika Faradhillah; Asmaul Husna
Panrita Abdi - Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Vol. 6 No. 3 (2022): Jurnal Panrita Abdi - Juli 2022
Publisher : LP2M Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/pa.v6i3.18102

Abstract

Hand sanitizer is a product that is currently needed by the community, especially during the pandemic. Since the number of Covid-19 cases in South Sulawesi Province has increased, hand sanitizers have become one of the items sought by the public, making them rare and expensive. Therefore, the service activities carried out by Fahutan students provide education on manufacturing hand sanitizers. Hand sanitizer from wood vinegar is a primary ingredient by utilizing harvesting waste. Pine tree waste in the Batulapisi Environment, Malino, Gowa Regency has not been handled and appropriately utilized by the surrounding community. Pine tree waste is only left scattered, so this service activity is expected to provide added value for the surrounding community. The implementation method carried out in this activity is in the form of knowledge transfer and training on making hand sanitizer from pine tree harvesting waste using the PDCA (Plan-Do-Check-Action) method. The results obtained through this method are expected that the community can make their hand sanitizer and can increase the added value of pine tree harvesting waste that has not been maximized. ---  Cairan pembersih tangan (hand sanitizer) merupakan produk yang saat ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat khususnya selama masa pandemi. Semenjak kasus Covid-19 di Provinsi Sulawesi Selatan menunjukkan jumlah yang semakin meningkat, hand sanitizer menjadi langka dan mahal karena termasuk barang yang banyak dicari oleh masyarakat. Oleh karena itu, kegiatan pengabdian yang dilakukan oleh mahasiswa fahutan adalah memberikan edukasi pembuatan hand sanitizer. Hand sanitizer tersebut berbahan dasar cuka kayu dengan memanfaatkan limbah pemanenan. Limbah pohon pinus di Lingkungan Batulapisi, Malino, Kabupaten Gowa belum ditangani dan dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat sekitar. Limbah pohon pinus hanya dibiarkan berserakan, sehingga kegiatan pengabdian ini diharapkan dapat memberikan nilai tambah bagi masyarakat sekitar. Metode pelaksanaan yang dilakukan dalam kegiatan ini yang berupa transfer ilmu pengetahuan dan pelatihan pembuatan hand sanitizer dari limbah pemanenan pohon pinus menggunakan metode PDCA (Plan-Do-Check-Action). Hasil yang diperoleh melalui metode ini diharapkan masyarakat mampu membuat hand sanitizer secara mandiri dan dapat meningkatkan nilai tambah dari limbah pemanenan pohon pinus yang penggunaannya belum dimaksimalkan.