Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Data Envelopment Analysis (DEA) Sebagai Metode Alternatif Penilaian Efisiensi Pengelolaan Program Studi Johan Marcus Tupan
ARIKA Vol 7 No 2 (2013)
Publisher : Industrial Engineering Study Program, Pattimura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (8720.993 KB)

Abstract

Untuk mengetahui efisiensi tidaknya pengelolaan program studi dalam mentransformasikan factor input menjadi output, maka penulis dalam makalah ini mencoba menggunakan Data Envelopment Analysis (DEA) sebagai metode/model alternative penilaian program studi. Model DEA didesain secara spesifik untuk mengukur efisiensi relatif suatu unit dalam kondisi terdapat banyak output maupun banyak input, yang biasanya sulit diukur oleh teknik analisis pengukuran efisiensi rasio ataupun analisis regresi. Hasil pembahasan menunjukan bahwa dengan menggunakan data contoh 12 indikator input, 10 indikator output dan 4 program studi inisial, maka semua program studi memiliki nilai efisiensi relative sama dengan 1 (satu) atau 100 %. Nilai ini tidak menjamin konsistensi program studi tersebut sebagai program studi yang super efisiensi. Program studi inisial yang memiliki super efisiensi lemah, akan mengalami ketidakefisienan, jika terjadi perubahan sekecil apapun pada variable input dan output. Strategi perbaikan efisiensi program studi inisial dapat dilakukan dengan meningkatkan nilai indicator output dengan memanfaatkan nilai input yang sama atau tetap. Strategi ini dilakukan dengan memanfaatkan informasi dari sensivity report solver excel.
Activity Based Costing (ABC) Sebagai Model Alternatif Penentuan Biaya Praktikum Mahasiswa Johan Marcus Tupan
ARIKA Vol 7 No 2 (2013)
Publisher : Industrial Engineering Study Program, Pattimura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (9475.945 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi aktivitas kegiatan yang dilakukan selama praktikum di laboratorium setiap semester; mengetahui total biaya satuan (unit cost) praktikum mahasiswa Program Studi Teknik Industri; mengetahui biaya praktikum mahasiswa Program Studi Teknik Industri per semester; menghitung efisiensi penetapan biaya satuan (unit cost) praktikum per semester dan satuan yang dihitung dengan pendekatan Sistem Activity Based Costing (ABC). Dari hasil pembahasan disimpulkan bahwa total biaya satuan (unit cost) praktikum mahasiswa Program Studi Teknik Industri berjumlah Rp. 14.965.572,-, yang terkomponen dalam biaya langsung praktikum sebesar Rp. 9.265.572,- dan biaya tidak langsung praktikum sebesar Rp. 5.700.000,-. Sedangkan biaya satuan (unit cost) praktikum mahasiswa Program Studi Teknik Industri per tahun sebesar Rp. 4.275.878,- atau per semester sebesar Rp. 2.137.939,- dengan tingkat efisiensi biaya praktikum aktual terhadap biaya hasil perhitungan berkisar antara 9,30 % dan 11,63 %.
DESAIN MODEL PENANGANAN KELUHAN KONSUMEN PRODUK INDIHOME DI KOTA AMBON (STUDI KASUS: PT. TELKOM TBK. WILAYAH MALUKU) Johan Marcus Tupan; Victor Oryon Lawalata
ALE Proceeding Vol 1 (2018): Archipelago Engineering (ALE)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/ale.1.2018.183-189

Abstract

Abstrak IndiHome merupakan layanan triple-play dari PT. Telkom Tbk yang terdiri dari Internet, Telepon Rumah dan IPTV. Kualitas layanan menjadi isu penting ketika banyak keluhan dari pelanggan IndiHome dan cenderung berpengaruh pada tingkat kepuasan terhadap layanan perusahaan ini. Penelitian ini bertujuan menganalisis tingkat kepentingan/harapan konsumen produk IndiHome terhadap penanganan keluhan yang diberikan PT. Telkom Tbk; menganalisis kinerja (performance) penanganan keluhan konsumen terhadap produk IndiHome yang diberikan ke PT. Telkom Tbk; menghitung tingkat kepuasan konsumen terhadap kemampuan PT. Telkom Tbk menangani keluhan konsumen produk IndiHome; merancang Model Penanganan Keluhan Pelanggan Produk Indihome di Kota Ambon; dan merekomendasikan tindakan tindak-lanjut dalam upaya peningkatan penanganan keluhan PT. Telkom Tbk.Metode analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif, Importance-Performance Analysis (IPA), dan Indeks kepuasan konsumen (CSI). Hasil penelitian menunjukantingkat kepentingan atau harapan pelanggan atas penanganan keluhan di PT. Telkom Tbk Wilayah Maluku di Kota Ambon secara keseluruhan berada pada level menengah; persepsi pelanggan atas kinerja penanganan keluhan di perusahaan ini secara keseluruhan berada dalam kategori cukup baik; pelanggan cukup puas dengan kinerja penanganan keluhan oleh perusahaan; Model Penanganan Keluhan Pelanggan Produk Indihome di Kota Ambon menunjukkan peningkatan kualitas hasil penanganan keluhan pelanggan memerlukan peningkatan kinerja pada atribut-atribut kuadran I dan II dengan pembatasan kinerja pada atribut-atribut kuadran III dan IV; dan hal yang perlu dilakukan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan atas penanganan keluhan di perusahaan ini adalah penambahan staf customer service, penambahan staf assurance, memberikan pelatihan kepada staf secara berulang terkait dengan masalah-masalah yang dihadapi konsumen, serta memberikan prosedur yang cepat dan mudah.
ANALISIS PEMILIHAN SUPPLIER MENGGUNAKAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Farid Abdullah; Daniel Bunga Paillin; Billy Jhones Camerling; Johan Marcus Tupan
ALE Proceeding Vol 5 (2022): Archipelago Engineering (ALE)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/ale.5.2022.85-91

Abstract

Penelitian ini membahas tentang pemilihan supplier bahan baku kayu pada CV Fifa Pratama Mebel dengan menggunakan pendekatan AHP. Hasil pengolahan data dengan metode AHP dapat diperoleh lima kriteria dengan tingkat kepentingan secara berurutan yaitu kriteria harga menjadi prioritas pertama dalam pemilihan Supplier ini dengan bobot nilai (0,395), kemudian kriteria berikutnya yaitu kualitas dengan bobot (0,267), prioritas kriteria ketiga yaitu pengiriman mempunyai bobot kriteria (0,144), dan yang keempat kriteria pelayanan dengan bobot (0,098) kemudian prioritas terakhir yaitu kriteria ketetapan jumlah dengan bobot (0,097). Kemudian dengan AHP pula diperoleh bahwa Supplier yang direkomendasikan untuk diprioritaskan dengan memperhatikan kriteria-kriteria diatas adalah Supplier terpilih pertama yaitu Supplier A dengan bobot prioritas (0,351) kemudian urutan prioritas kedua Supplier C dengan bobot (0,346) dan prioritas ketiga yaitu Supplier B dengan bobot (0,306).