Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Analisis Beban Kerja Ditinjau Dari Faktor Usia Dengan Pendekatan Recommended Weiht Limit ( Studi Kasus Mahasiswa Unpatti Poka) Aminah Soleman
ARIKA Vol 5 No 2 (2011)
Publisher : Industrial Engineering Study Program, Pattimura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (196.364 KB)

Abstract

Recommended Weight Limit is a condition in which nearly all workers can do the job appointment to normal within a certain time period without incurring the risk of spinal injuries caused by lifting. The purpose of this study was to assess and classify the physical workload based workload increased pulse rate on unskilled labor while doing removal work load, analyze the optimal use of the load based on the approach to the Recommended Weight Limit, and determine the influence of heavy workloads in accordance with the criteria Lifting index. Calculations based on the physiological approach performed in a subjective order to obtain the lifting of activities for the whole treatment in the category of mild working conditions, and based on the Recommended Weight lifting load limit is obtained optimal for untrained workers with 19-24 years of age based on multiplier factor of the distance measurement position of the hand holding horizontal load (H), vertical distance of the hand holding the position of the load on the floor (V), the distance moved by the load vertically between the place of origin to destination (D), the angle of rotation symmetry is formed between the hands and feet (a), Frequency multiplier (F) with the duration of the appointment of> 1 hour can handle load of 22 kg. Based on Lifting Index for unskilled labor is obtained that the work load of 15 kg, 20 kg and was not identified at risk of injury to the spine because the value of LI> 1, but for the work load of 25 kg identified the risk of spinal injury to workers are not trained as LI values <1.
Pedoman Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Pada Industri Kerajinan Kerang Mutiara Aminah Soleman; Farida D. Sitania
ARIKA Vol 5 No 2 (2011)
Publisher : Industrial Engineering Study Program, Pattimura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (195.572 KB)

Abstract

Number of pearl shell craft industry in Ambon city until the year 2010 were 60 groups with a wide market share. But until now they do not have good references about the standardization of production processes and product standardization, one of which is occupational health and safety (OHS). The lack of standardization causes business owners paying less attention to environmental conditions and facility business. The problem that arises is that workers tend to work without sufficient knowledge, outside of the procedure and denied the use of personal protective equipment (PPE). These things cause the worker at risk of disruption, accidents and illnesses arising from working conditions. Socialization of the OHS and the use of PPE, the provision of PPE and occupational health facilities, and training on OHS and the use of PPE is the solution for problems occupational accidents in the creative industry of crafts pearl oysters in the city of Ambon
ANALISIS MANUAL MATERIAL HANDLING UNTUK MEMINIMALISIR TERJADINYA MUSCULOSKELETAL DISORDER PADA PEKERJA TAHU Aminah Soleman; Adhi Priyadi
ALE Proceeding Vol 3 (2020): Archipelago Engineering (ALE)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/ale.3.2020.56-64

Abstract

Penggunaan tenaga manusia sebagai sumber tenaga kerja memiliki resiko terjadinya cidera pada tulang belakang. Fleksibilitas gerakan merupakan satu-satunya alasan industri masih memanfaatkan tenaga manusia dalam penanganan material secara manual. Berdasarkan hasil kuisioner Nordic Body Map (NBM) pada 2 orang responden di UKM. Sederhana, yaitu responden pertama menunjukan scoring NBM sebesar 43, yang artinya masuk dalam kategori tinggi dan perlu dilakukan perbaikan segera. Pada responden kedua menunjukan nilai skoring NBM sebesar 38 yang artinya masuk dalam kategori sedang dan mungkin perlu dilakukan perbaikan. Dari hasil analisis kuisioner tersebut, apabila responden bekerja dengan durasi waktu yang lama dan repatitif, kondisi ini akan beresiko terjadinya gangguan sistem musculoskeletal disorders (MSDs) yang berakibat pada masalah back injuries yakni cedera karena adanya gaya tekan pada tulang belakang. Penelitian menggunakan metode NIOSH yang terdiri dari perhitungan MPL (Maximum Permissible Limit) dan RWL (Recommended Weight Limit) pada 2 orang responden di UKM sederhana, sehingga diperoleh hasil yaitu pada responden I terjadi gaya tekan pada segmen L5/S1 sebesar 1907,625 N dan responden II sebesar 1331,843 N dan kemudian berat beban angkat yang direkomendasikan untuk kedua responden tersebut adalah tidak lebih dari 3,763 kg untuk responden I dan tidak lebih dari 3,90 kg untuk responden II.
ANALISIS BEBAN KERJA MENTAL DAN FISIK KARYAWAN PADA LANTAI PRODUKSI DENGAN METODE NASA-TLX DAN CARDIOVASCULARLOAD Aminah Soleman
ALE Proceeding Vol 2 (2019): Archipelago Engineering (ALE)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/ale.2.2019.141-146

Abstract

Abstrak Pekerjaan yang dilakukan pada bagian devisi proses produksi PT. Fajar Utama Intermedia (FUI) cabang Ambon tergolong pada jenis pekerjaan yang memiliki intensitas kerja yang sangat tinggi karena adanya tekanan dan tegangan dalam menyelesaikan pekerjaan. Hal ini dapat dilihat berdasarkan cara kerja karyawan dituntut bekerja di malam hari dalam posisi berdiri dan harus berkonsentrasi dengan durasi waktu yang lama. Karyawan juga melakukan pergerakan tubuh secara terus menerus untuk mengoperasikan mesin cetak dan merapikan hasil cetakan koran. Responden di ambil dari karyawan yang bekerja pada lantai produksi yang berjumlah 5 orang. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tingkat beban kerja yang diterima pekerja baik secara mental dan fisik, keluhan yang dialami pekerja serta memberikan usulan waktu istirahat yang efektif. Penelitian diawali dengan penyebaran kuisioner NASA-TLX kepada pekerja dibagian lantai produksi, selanjutnya metode CVL digunakan untuk mengetahui denyut nadi pekerja saat bekerja dan memberikan usulan waktu istirahat dengan menggunakan persamaan Murrel (Pullat, 1992). Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan kepada pekerja di bagian lantai produksi didapatkan nilai skor NASA-TLX sebesar 92,52 yang menunjukkan beban kerja yang diterima pekerja termasuk dalam ketegori beban kerja yang sangat tinggi. Berdasarkan hasil dari Pengukuran denyut nadi dengan metode CVL dengan hasil rata-rata untuk pekerja dibagian lantai produksi adalah sebesar 30,51%, hasil tersebut menunjukkan pekerja harus melakukan perbaikan atas pekerjaannya. Hasil perhitungan dengan menggunakan persamaan Murrel (Pullat, 1992) diusulkan 21 jam waktu istirahat dan 3 jam untuk waktu kerja.
PENGEMBANGAN KONSEP ALAT BANTU PEMETIK BUAH PALA (STUDI KASUS : PERKEBUNAN PALA NEGERI BOOI) Aminah Soleman; Ariviana L. Kakerissa
ALE Proceeding Vol 1 (2018): Archipelago Engineering (ALE)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/ale.1.2018.129-135

Abstract

Era perkembangan teknologi industri saat ini sangat penting dalam mendukung kegiatan manusia. Penggunaan teknologi tidak terlepas dari keterlibatan semua kalangan, baik kalangan masyarakat maupun pihak industri . Inovasi bukan hanya terkait dengan seberapa canggih produk tersebut, tetapi bagaimana produk tersebut dapat membantu kelangsungan hidup manusia serta dapat meningkatkan kesejahteraan manusia. Kegiatan panen buah pala yang dilakukan petani pala, selama ini dilakukan dengan cara memanjat pohon yang memiliki tinggi rata-rata ± 5-12 m. Pala yang sudah dipetik akan jatuh ke tanah dan harus dikumpulkan kembali kedalam keranjang (atiting), Proses demikian dinilai tidak memberikan efisiensi dan efektifitas kerja yang memuaskan. Penelitian yang bertujuan melakukan pengembangan konsep pada alat bantu pemetik buah pala ini, melalui beberapa tahapan, yaitu mencari gagasan berdasarkan alat bantu pemetik pala yang sementara digunakan saat ini, kemudian melalui pernyataan misi produk, sehingga akan diklarifikasi dengan metode pohon tujuan. Pengembangan konsep juga dilakukan dengan jajak pendapat dengan pengguna alat bantu pemetik buah pala tradisional, selanjutnya tahap penyusunan konsep menggunakan tabel kombinasi. Hasil penelitian yang didapatkan berdasarkan proses identifikasi gagasan-gagasan pengembangan konsep alat bantu pemetik buah pala, Berdasarkan spesfikasi alat bantu Pemetik buah pala ini akan sangat bermanfaat untuk meringankan pekerjaan petani buah pala dalam aktivitas memanen pala. Dengan alat ini juga, pekerjaan tersebut bisa lebih mudah, menghemat waktu dan tenaga.
ANALISIS POSTUR KERJA PADA PEKERJA PLAVON DENGAN METODE RAPID ENTIRE BODY ASSISSMENT (STUDI KASUS: CV SURYA PRATAMA RAYA) Malfriando G. Sinay; Aminah Soleman; Victor O. Lawalata
i tabaos Vol 2 No 1 (2022)
Publisher : Teknik Industri Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (501.364 KB) | DOI: 10.30598/i-tabaos.2022.2.1.53-60

Abstract

Surya Pratama Raya adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang penyediaan jasa untuk proyek bangunan, khususnya dalam pengerjaan plafon. Berdasarkan hasil observasi, ditemukan bahwa postur kerja dari para pekerja kurang baik sehingga mereka cenderung mengalami rasa sakit pada beberapa bagian tubuh. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis postur kerja dan menentukan rekomendasi mengenai postur kerja guna mengurangi risiko musculoskeletal disorders. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, dokumentasi berupa foto dan video, serta penyebaran kuesioner Nordic Body Map untuk mengetahui bagian-bagian tubuh para pekerja yang terasa sakit. Analisis terhadap postur kerja dilakukan pada 3 orang pekerja pemasangan plafon dengan metode REBA (Rapid Entire Body Assessment) untuk menilai postur leher, punggung, lengan, pergelangan tangan, dan kaki saat bekerja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa skor REBA untuk proses pemotongan besi hollow adalah 8 (level risiko tinggi), perakitan rangka besi hollow adalah 5 (level risiko sedang), pemasangan angle wall adalah 6 (level risiko sedang), pengangkutan plafon gipsum adalah 13 (level risiko sangat tinggi), dan pemasangan plafon gipsum adalah 9 (level risiko tinggi). Dengan demikian, untuk mengurangi risiko musculoskeletal disorders, maka direkomendasikan untuk menggunakan meja kerja dalam proses pemotongan dan perakitan besi hollow. Selain itu, dalam pemasangan angle wall dan plafon sebaiknya disediakan tempat pijakan dengan tinggi setidaknya 5 cm di bawah kepala serta menggunakan alat bantu seperti GRC board saat mengangkat plafon.
USULAN PERANCANGAN JALUR EVAKUASI MENGGUNAKAN ALGORITMA DJIKSTRA Jihan S. Makatutu; Aminah Soleman; Mentari Rasyid
i tabaos Vol 2 No 1 (2022)
Publisher : Teknik Industri Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (506.343 KB) | DOI: 10.30598/i-tabaos.2022.2.1.90-98

Abstract

Berdasarkan hasil identifikasi diperoleh bahwa bangunan rektorat Institut Negeri Ambon belum menggunakan Display sebagai salah satu upaya memitigasi bahaya. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan lintasan terpendek berdasarkan pendekatan Alogoritma Djikstra. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perthitungan jarak terpendek dengan menggunakan metode algortima djikstra diperoleh bahwa lintasan terpendek Lama waktu yang dibutuhkan pegawai atau pejabat pada bangunan Rektorat IAIN menuju titik kumpul atau Assembly Point (AP) adalah 4,70 menit. Hasil simulasi pada gedung tanpa display dan menggunakan display untuk gedung lantai 1, pegawai atau pejabat 1,93 menit lebih cepat di titik kumpul (Assembly Point) daripada gedung tanpa penggunaan display. Pada lantai 2, pegawai atau pejabat 3,07 menit lebih cepat di titik kumpul dari pada gedung tanpa penggunaan display, dan pada lantai 3 pegawai atau pejabat 2,75 menit lebih cepat di titik kumpul daripada gedung tanpa display.
PENGUKURAN BEBAN KERJA MENTAL SATGAS COVID-19 MALUKU TENGAH MENGGUNAKAN METODE NASA-TLX Mutmainah Handoyo; Aminah Soleman; Dian Pratiwi Sahar
i tabaos Vol 2 No 1 (2022)
Publisher : Teknik Industri Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (418.845 KB) | DOI: 10.30598/i-tabaos.2022.2.1.73-81

Abstract

Pandemi Covid-19 mengakibatkan lebih banyak pekerjaan yang harus dilakukan oleh satgas Covid-19 Dinas Kesehatan Kabupaten Maluku Tengah Departemen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular. Pandemi ini menyebabkan terdapat beberapa pekerjaan dengan intensitas tinggi selama 5 jam, seperti membuat atau menyediakan berbagai dokumen yang diperlukan (termasuk dokumen untuk pengadaan APD, berbagai resep obat dan surat izin untuk penyaluran APD, penyiapan dan penggunaaan alat kesehatan dan administrasi). Pekerjaan semacam ini, sering dilakukan secara repetitif atau berulang-ulang, sehingga menimbulkan rasa jenuh yang dapat memicu terjadinya kelelahan mental maupun kelelahan fisik. Untuk mengukur beban psikologi dan kemampuan kerja satgas Covid-19 dapat menggunakan NASA-TLX. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui tingkat mental workload satgas Covid-19, sehingga dari hasil penelitian dapat diberikan usulan untuk meminimalkan beban psikologi dan usulan untuk meningkatkan kemampuan kerja yang rendah. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, kesimpulan yang diperoleh yaitu 18 orang (60%) satgas Covid-19 masuk dalam kategori mental workload tinggi sekali dan 12 orang (40%) lainnya masuk dalam kategori mental workload tinggi. Dari 6 indikator, rata-rata nilai beban kerja mental terbesar yaitu pada indikator kebutuhan mental (MD) dengan nilai rata-rata sebesar 21%.
ANALISIS PENGARUH KEBISINGAN TEHADAP BEBAN KERJA MENTAL PEKERJA CV. LATAHZAN MENGGUNAKAN METODE RATING SCALE MENTAL EFFORT (RSME) Firda Maligana; Aminah Soleman; Ariviana L. Kakerissa
i tabaos Vol 2 No 2 (2022)
Publisher : Teknik Industri Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/i-tabaos.2022.2.2.137-144

Abstract

CV Latahzan yang berlokasi di kebun cengkeh merupakan badan usaha yang menyediakan jasa pengelasan berbagai jenis logam. Berdasarkan hasil survei awal yang dilakukan didapatkan bahwa kebisingan lingkungan kerja yang diukur menggunakan sound meter berada di atas NAB yaitu 86,8 dBA. Tujuan pada penelitian ini adalah mengetahui seberapa besar pengaruh kebisingan terhadap beban kerja mental pekerja CV. Latahzan sehingga dapat mengidentifikasi penyebab utama timbulnya beban kerja mental sebagai saran perbaikan kepada perusahaan. metode yang digunakan untuk mengetahui berapa besar beban kerja mental pekerja yaitu Rating Scale Mental Effort (RSME) sedangkan untuk mengetahui hubungan kedua variabel menggunakan uji statistik (regresi linier sederhana). Berdasarkan Nilai RSME pada indikator usaha mental mencapai 88,46 termasuk dalam kategori great effort (usaha yang dilakukan besar) dan kelelahan mental sebesar 80,76 termasuk dalam kategori Considerable effort (usaha yang dilakukan cukup besar). Kemudian dilanjutkan dengan uji regresi sederhana. Model summary menjelaskan bahwa besarnya nilai korelasi (R) adalah sebesar 0.758 artinya data berkolerasi kuat, sedangkan koefisien determinasi (R Square) diperoleh sebesar 0.575 artinya pengaruh variabel kebisingan terhadap variabel beban kerja mental sebesar 57,5%. Saran kepada perusahaan, pekerja harus menggunakan ear muff (tutup telinga) atau ear plugs (sumbat telinga). Beban kerja pekerja juga harus disesuaikan dengan kemampuan dan kapasitas pekerja memberatkan kondisi pekerja.
ANALISIS PENGARUH TINGKAT SUHU LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PADA PEKERJA CV. LATAHZAN Fresa S. Maiseka; Aminah Soleman; Alfredo Tutuhatunewa
i tabaos Vol 2 No 2 (2022)
Publisher : Teknik Industri Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/i-tabaos.2022.2.2.99-106

Abstract

CV. LATAHZAN Kebun Cengkeh merupakan bengkel las yang berkembang di bidang pengelasan baik rumah tangga maupun konstruksi bangunan dan para pekerja berjumlah 15 orang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh suhu udara pada lingkungan kerja terhadap produktivitas kerja. Pendekatan Ergonomi Partisipatori untuk menjaga kestabilan suhu ruangan lingkungan kerja yang mempengaruhi produksi pekerja, dengan usulan kepada pihak pemimpin perusahan untuk menambahkan turbin ventilator dan ventilasi biasa serta dapat menanam pepohonan di samping kiri bengkel, sehingah hawa panas dapat di minimalisir. Hasil perhitungan Paired Sample T-Test dengan menggunakan software SPSS dibuktikan bahwa hasil keputusan Sig. = 0,000 < l = 0,05 dan nilai t-hitung 98,086 > dari t-tabel 2,02269 sehingga H0 ditolak, karena tidak adanya pengaruh tingkat suhu ruang lingkungan kerja terhadap produktivitas pekerja dan H1 diterimah, karena adanya pengaruh tingkat suhu ruang lingkungan kerja terhadap produktivitas pekerja.