Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

GAMBARAN ANEMIA BERDASARKAN GIZI DAN LAMA MENSTRUASI DI SMAN 1 PARONGPONG 2019 Maria Awaldina Dua Barbara; Intan Karlina
Jurnal Kesehatan Rajawali Vol 9 No 2 (2019): September
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Rajawali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (416.481 KB) | DOI: 10.54350/jkr.v9i2.28

Abstract

Latar Belakang: Remaja putri merupakan salah satu kelompok yang sangat rawan menderita anemia, karena remaja putri sedang berada pada masa pubertas maka kebutuhan zat besi untuk menyeimbangkan perkembangan tubuh semakin besar. Menurut World Health Organization, anemia pada remaja putri sampai saat ini masih cukup tinggi yaitu 40-88%.Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui gambaran kejadian anemia pada remaja putri berdasarkan status gizi dan lama menstruasi di SMAN 1 Parongpong tahun 2019.Metode Penelitian: Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan stratified random sampling, sampel yang didapatkan yaitu 230 remaja putri di SMAN 1 Parongpong tahun 2019. Penelitian ini dilakukan dengan cara observasi secara langsung dan kuesioner. Penelitian ini menggunakan analisis univariat yaitu dengan menyajikan data dalam bentuk tabel distribusi frekuensi.Hasil: Sebagian besar remaja putri di SMAN 1 Parongpong tidak mengalami anemia sebesar 67,0%, sebagian besar remaja putri di SMAN 1 Parongpong tidak mengalami anemia dengan IMT normal yaitu sebesar 68,8%, dan sebagian besar remaja putri di SMAN 1 Parongpong mengalami anemia ringan dengan lama menstruasi lebih dari 7 hari (hipermenore) yaitu sebanyak 80,8%.Simpulan: Hampir setengah responden mengalami kejadian anemia ringan, sebagian besar responden mengalami anemia ringan dengan IMT underweight (kurus), dan hampir seluruhnya responden mengalami anemia ringan dengan lama menstruasi hipermenore (> 7 hari).
FAKTOR PENYEBAB KEJADIAN KELAINAN KONGENITAL PADA BAYI BERDASARKAN FAKTOR IBU DAN LINGKUNGAN DI RSUP DR HASAN SADIKIN KOTA BANDUNG TAHUN 2018 Intan Karlina Manik
Jurnal Kesehatan Rajawali Vol 10 No 2 (2020): Jurnal Kesehatan Rajawali
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Rajawali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (466.42 KB)

Abstract

Latar Belakang: Pada zaman sekarang masalah kualitas hidup anak merupakan prioritas utama program kesehatan nasional. Salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas hidup anak ialah adanya kelainan kongenital. Adapun penyebab dari kelainan kongenital adalah faktor genetik, faktor ibu, dan faktor lingkungan. Kejadian kelainan kongenital pada bayi tahun 2016 terdapat 348 kasus, tahun 2017 terdapat 328 kasus, tahun 2018 terdapat 184 kasus (Rekam Medik RSUP dr Hasan Sadikin). Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Kejadian Kelainan Kongenital Pada Bayi Berdasarkan Faktor Ibu dan Lingkungan di RSUP Dr Hasan Sadikin Kota Bandung Tahun 2018. Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan rancangan cross sectional. sampel yang digunakan yaitu 127 bayi di RSUP Dr Hasan Sadikin Kota Bandung. Pengumpulan data menggunakan lembar kuesioner dan lembar cheklist. Analisis data yaitu univariat untuk melihat distribusi frekuensi kejadian kelainan kongenital pada bayi berdasarkan riwayat penyakit, status gizi, infeksi kehamilan dan anemia kehamilan, merokok, alkohol,tablet fe dan asam folat. Hasil: Hasil penelitian didapatkan bahwa sebagian bahwa hampir setengah bayi mengalami kelainan kongenital pada sistem gatrointestinal (43,3%), sebagian besar ibu tanpa riwayat penyakit (69,3%), sebagian besar ibu dengan status gizi normal (52,8%), sebagian besar ibu tanpa infeksi kehamilan (71,7%), sebagian besar ibu tidak anemia dalam kehamilan (57,5%). Sebagian besar ibu dengan riwayat perokok pasif (59,1%), hampir seluruhnya ibu dengan riwayat tidak mengkonsumsi alkohol (94,5%), hampir setengahnya ibu dengan riwayat mengkonsumsi setiap hari tablet fe (48,0%), sebagian besar ibu dengan riwayat tidak mengkonsumsi asam folat (63,8%). Simpulan: Kesimpulan dari penelitian ini adalah Hampir sebagian bayi dengan kejadian kelainan kongenital adalah kelainan sistem gastrointestinal. Sebagian besar ibu tanpa riwayat penyakit melahirkan bayi kelainan kongenital. Sebagian besar ibu kategori IMT normal melahirkan bayi kelainan kongenital. Sebagian besar ibu yang tidak memiliki infeksi selama kehamilan melahirlan bayi kelainan kongenital. Sebagian besar ibu yang tidak anemia melahirkan bayi kejadian kelainan kongenital. Sebagian besar bayi kelainan kongenital dengan ibu riwayat perokok pasif, hampir seluruhnya bayi kelainan kongenital dengan ibu riwayat tidak mengkonsumsi alkohol dan tidank mengkonsumsi asam folat.
Analisis Kualitas AlatUji Objective Structure Clinical Examination(OSCE) di Pendidikan Diploma III Kebidanan STIKes Rajawali Intan Karlina; Tina Dewi Judistiani; Yuni Susanti Pratiwi; Dany Hilmanto; Endang Sutedja; Oki Suwarsa
Jurnal Pendidikan dan Pelayanan Kebidanan Indonesia (Indonesian Journal of Education and Midwifery Care Vol 3, No 2 (2016): Juni
Publisher : Program Studi Magister Kebidanan FK UNPAD

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (433.904 KB) | DOI: 10.24198/ijemc.v3i2.13

Abstract

Penilaian kemajuan pendidikan perlu dilakukan untuk mengevaluasi kinerja peserta didik dan institusi pendidikan, apakah program pendidikan menghasilkan lulusan yang kompeten sesuai dengan standar kompetensi bidan yang telah ditetapkan. OSCE merupakan salah satu alat untuk menguji kompetensi keterampilan mahasiswa secara komprehensif meliputi aspek kognitif, psikomotor, dan afektif yang dibentuk melalui penjabaran kurikulum institusi. Kualitas alat uji OSCE mempunyai peran penting dalam menilai keterampilan klinik. Validitas alat uji perlu dianalisis oleh para penguji hingga didapatkan kesepakatan tentang mutu alat uji tersebut.STIKes Rajawali adalah satu dari tujuh institusi kebidanan Jawa Barat yang telah melaksanakan ujian akhir program dengan OSCE sejak 2012, tetapi belum pernah dilakukan evaluasi terhadap alat uji OSCE. Desain penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus. Wawancara mendalam dilakukan kepada empat dosen yang sudah menerapkan OSCE di Universitas Padjadjaran selama bulan Mei−Desember 2015 untuk mengetahui kualitas alat uji OSCE yang sudah diterapkan di STIKes Rajawali. Pengolahan dan analisis data menggunakan analisis isi.Alat uji OSCE yang sudah ada di STIKes Rajawali mengalami beberapa perbaikan: area kompetensi dalam blueprintharus mencakup perilaku profesional, jenis kasus yang diujikan harus dituliskan dengan jelas dalam blueprint. Penentuan jumlah station dilakukan berdasarkan jumlah kasus dan kompetensi yang akan diujikan. Waktu ujian harus disesuaikan dengan keterampilan yang diujikan sehingga perlu dilakukan uji coba pada kasus yang akan diujikan. Daftar tilik yang digunakan sebelumnya diubah ke dalam bentuk rubrik penilaian, diperlukannya standar pasien saat pelaksanaan OSCE. Bahasa dalam skenario kasus masih kurang jelas.Kualitas alat uji OSCE belum sesuai standar karena kelengkapan, keluasan dan kejelasan dari segi materi dan bahasa masih kurang. Berdasarkan simpulan tersebut maka perlu diadakan workshop mengenai persiapan dan pelaksanaan OSCE.
Aktivitas Antibakteri Kayu Manis (Cinnamomum burmanii) terhadap Pertumbuhan Staphylococcus aureus Karlina Intan; Aliansy Diani; Aeni Suci Rizki Nurul
JURNAL KESEHATAN PERINTIS Vol 8 No 2 (2021): Jurnal Kesehatan Perintis
Publisher : LPPM UNIVERSITAS PERINTIS INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33653/jkp.v8i2.679

Abstract

Penyakit infeksi yang disebabkan oleh mikroorganisme yaitu bakteri. Bakteri yang sering menyebabkan infeksi kulit adalah bakteri Staphylococcus aureus. Kayu manis (Cinnamomun verum) merupakan tanaman herbal yang sering digunakan sebagai bumbu masakan, namun kayu manis juga memiliki kandungan senyawa kimia seperti flavonoid, alkaloid, saponin, dan triterpenoid yang bersifat antibakteri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui daya hambat ekstrak kayu manis (Cinnamomun verum) terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. Jenis penelitian yang digunakan berupa deskriptif eksperimental laboratorium dengan metode pengujian berupa in vitro secara difusi (Kirby-Bauer) menggunakan kertas cakram. Sampel penelitian ialah ekstrak kayu manis (Cinnamomun verum) dengan konsentrasi 30%, 50%, 65%, 70%, dan 75% dengan diencerkan DMSO 10% yang sebelumnya telah dilakukan proses ekstraksi metode maserasi menggunakan pelarut etanol 95%. Rata-rata hasil pengukuran zona hambat ekstrak kayu manis (Cinnamomun verum) pada konsentrasi 30%, 50%, 65%, 70%, dan 75% masing-masing sebesar 3,7 mm, 4,8 mm, 5,7 mm, 9,7 mm, dan 12,7 mm. Hasil zona hambat pada konsentrasi 30%, 50% dan 65% dikategorikan lemah (resistent), konsentrasi 70% dikategorikan sedang (intermediate), dan konsentrasi 75% dikategorikan kuat (susceptible). Sehingga dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa konsentrasi ekstrak kayu manis (Cinnamomun verum) yang paling efektif dalam menghambat bakteri Staphylococcus aureus adalah 75% dengan rata-rata zona hambat sebesar 12,7 mm.
Penggunaan Metode Kantung Plastik Polyethylene Oklusif Sebagai Pencegahan Terjadinya Hipotermi Pada Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) Diani Aliansy; Anne Loisza; Intan Karlina; Wida Audiaturahman
JURNAL KESEHATAN PERINTIS Vol 9 No 2 (2022): Jurnal Kesehatan Perintis
Publisher : LPPM UNIVERSITAS PERINTIS INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33653/jkp.v9i2.882

Abstract

Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) merupakan bayi yang lahir dengan berat badan < 2.500 gram tanpa memperhatikan usia kehamilan dan sangat rentan mengalami hipotermi, yang menyebabkan kematian. Kantong plastik polyethylene oklusif merupakan salah satu metode yang dikembangkan untuk mencegah hipotermi segera setelah lahir. Penelitian ini bertujuan mengetahui perbandingan efektivitas metode kantong plastik dan inkubator terhadap peningkatan suhu tubuh BBLR di Ruang Neonatus disalah satu RSUD Di Kota Sukabumi. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment design dengan pendekatan pretest-posttest control group design. Populasi adalah seluruh BBLR yang dilahirkan di RSUD Syamsudin SH. Subjek penelitian 28 BBLR dengan berat badan 1.500-2499 gram tanpa masalah pernapasan, yang dibayi menjadi kelompok metode kantung plastik dan metode inkubator. Pengambilan sampel menggunakan randomisasi blok, Penelitian dilaksanakan berdasarkan rekomendasi etik dari komite etik RS Syamsudin SH. Analisis univariat menggunakan mean, analisis bivariat perbandiang suhu tubuh menggunakan uji T Independent. Hasil penelitian didapatkan sebelum menggunakan metode kantong plastik seluruh BBLR mengalami hipotermia dengan rerata suhu tubuh sebesar 35,6⁰C dan sesudah menggunakan metode kantong plastik seluruh BBLR mengalami suhu normal dengan rerata suhu tubuh sebesar 37,1⁰C. Sebelum menggunakan inkubator seluruh BBLR mengalami hipotermia dengan rerata suhu tubuh sebesar 35,6⁰C dan sesudah menggunakan inkubator seluruh BBLR mengalami suhu normal dengan rerata suhu tubuh sebesar 36,9⁰C.Kesimpulan dari penelitian ini metode kantong plastik dapat mencegah terjadinya hipotermi pada BBLR.
Pengkajian Kunjungan K4 Antenatal Care Berdasarkan Karakteristik Ibu Hamil Trimester III Di Wilayah Kerja Puskesmas Sawa Erma Kabupaten Asmat Provinsi Papua Tahun 2021 Intan Karlina; Mira Miraturrofi'ah; Katrini Palayukan
Jurnal Kesehatan Rajawali Vol 12 No 2 (2022): Jurnal Kesehatan Rajawali
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Rajawali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54350/jkr.v12i2.119

Abstract

Pemeriksaan antenatal yang tidak lengkap dapat menyebabkan komplikasi kehamilan pada ibu tidak terdeteksi dan dapat menyebabkan resiko kematian ibu. kunjungan K4 Provinsi Papua hanya mencapai 37,15 % dari target Renstra nasional 2019 yaitu 80 %. Banyak faktor yang dapat menyebabkan rendahnya kunjungan tersebut salah satunya adalah karakteristik ibu hamil. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan karaktertistik ibu hamil trimester III dengan kunjungan K4 di wilayah Kerja Puskesmas Sawa Erma Tahun 2021. Metode Penelitian menggunakan observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Tehnik pengambilan Sample menggunakan accidental sampling, 83 responden. Instrumen menggunakan kuisioner. Analisa data menggunakan analisis univariat dan bivariat. Hasil didapatkan Sebagian besar (63,9%) ibu hamil trimester III di Puskesmas Sawa Erma tahun 2021 melakukan kunjungan antenal care tidak lengkap, karakteristik yang berhubungan dengan kunjungan antenatal care K4 yaitu pengetahuan 52 responden (62,7%), status pekerjaan 69 responden (83,1%), jarak tempuh jauh 50 responden (60,2%), informasi dari Non Nakes 47 responden (56,6%). Analisis bivariat menunjukkan variabel pengetahuan (p= 0,000), status pekerjaan (p= 0,000), jarak tempuh ke fasilitas kesehatan nilai (p = (0.001) dan sumber informasi (p= 0,000). Terdapat hubungan antara karakteristik ibu hamil trimester III dengan kunjungan antenatal care K4. Puskesmas diharapkan dapat membuat program – program yang dapat meningkatkan kunjugan ibu hamil yang sesuai standar, seperti penggalakan promosi kesehatan tentang pentingnya pemeriksaan Anc dan lain lain.
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pemeriksaan Triple Eliminasi pada Ibu Hamil di Puskesmas Cibeber Kota Cimahi Tahun 2022 Riana Septiyani; Intan Karlina; Maria Awaldina Dua Barbara
BIOGRAPH-I: Journal of Biostatistics and Demographic Dynamic Vol 3 No 1 (2023): May
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/biograph-i.v3i1.38017

Abstract

Program Pencegahan Penularan dari Ibu ke Anak (PPIA) diintegrasikan sebagai upaya eliminasi HIV, Sifilis, dan Hepatitis B (Triple Eliminasi). Cakupan triple eliminasi pada ibu hamil tahun 2021 di kota Cimahi belum mencapai target Nasional, yaitu pemeriksaan HIV sebesar 37,15%, Hepatitis B sebesar 55,26%, dan Sifilis sebesar 35,20%. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan pemeriksaan triple eliminasi pada ibu hamil di Puskesmas Cibeber Kota Cimahi Tahun 2022. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional. Dalam penelitian ini digunakan sampel sebanyak 86 ibu hamil, pengambilan sampel menggunakan simple random sampling. Analisis data bivariat menggunakan uji chi-square. Sebagian besar ibu hamil tidak melakukan pemeriksaan triple eliminasi (55,8%), hampir setengah ibu hamil memiliki pengetahuan kurang (40,7%), hampir setengah ibu hamil memiliki motivasi lemah (47,7%), hampir setengah ibu hamil mendapat informasi mengenai triple eliminasi dari media (44,2%), dan hampir setengah ibu hamil terdapat hambatan terhadap persepsi (34,9%). Terdapat hubungan antara pengetahuan (p-value = 0,004), motivasi (p-value = 0,002), paparan informasi (p-value = 0,000), dan persepsi hambatan (p-value = 0,017) dengan pemeriksaan triple eliminasi. Terdapat hubungan antara pengetahuan, motivasi, paparan informasi, dan persepsi hambatan tentang triple eliminasi dengan pemeriksaan triple eliminasi di Puskesmas Cibeber Kota Cimahi tahun 2022. Oleh karena itu, perlu diberikan konseling mendalam pada ibu hamil mengenai pemeriksaan triple eliminasi untuk meningkatkan cakupan pemeriksaan triple eliminasi di Puskesmas.
HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN STATUS GIZI IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS BABAKAN TAROGONG KOTA BANDUNG TAHUN 2021 Fitri Puspita Sari; Intan Karlina; Riya Novita Sari
PROSIDING SIMPOSIUM KESEHATAN NASIONAL Vol. 1 No. 1 (2022): Simposium Kesehatan Nasional
Publisher : LPPM STIKES BULELENG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (713.88 KB)

Abstract

Anemia merupakan masalah kesehatan masyarakat global yang serius yang terutama menyerang wanita hamil. Ibu hamil dengan anemia memiliki risiko lebih tinggi melahirkan bayi dengan anemia defisiensi besi yang bisa bertahan sepanjang usia awal anak dan menghambat pertumbuhan sel-sel otak serta sel-sel tubuh lainnya yang mengakibatkan keterlambatanpertumbuhan dan perkembangan. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahuiHubungan Usia, Paritas Dan Status Gizi Ibu Hamil Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Trimester III di Puskesmas Babakan Tarogong Kota Bandung Tahun 2021. Metode penelitian ini menggunakan analitik kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Penelitian inidilaksanakan pada bulan Agustus 2021. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian inimengunakan total sampling. Analisa data menggunakan univariat dan bivariat dengan uji chi-Square. Hasil penelitian ini didapatkan seluruh ibu hamil trimester III yaitu 130 responden.Sebagian besar ibu hamil yang memiliki usia risiko tinggi mengalami anemia 44 (66,7%), P-Value 0,003, 39 paritas risiko tinggi mengalami anemia sebesar (51,9%), P-Value 0,223, 54status gizi kurang (KEK) sebesar (62,1%), P-Value 0,007.
The Preeclampsia Screening Method Using MAP and ROT in Third Trimester Pregnant Women INTAN KARLINA; Diani Aliansy; Yuyun Yunengsih
Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol. 16 No. 2 (2023): Jurnal Ilmiah Kesehatan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48144/jiks.v16i2.1529

Abstract

Preeclampsia can contribute to a direct impact on the mother and fetus. Various problems that can threaten the life of a mother with preeclampsia. There is a need for routine antenatal care assistance and examinations by conducting Mean Artery Pressure (MAP) and Roll Over Test (ROT) examinations. The aim of this study was to identify two screening methods which one was more effective in detecting preeclampsia so that initial treatment of mothers with abnormally elevated blood pressure could minimize complications that might occur. Methods: The study was the prevalence ratio with cross sectional approach by assessing the association between Mean Artery Pressure and Roll Over Test as a preeclampsia screening method. The population were 62 respondents. The sample of 54 respondents were obtained in this study with accidental sampling technique. The instrument used an observation sheet. Univariate analysis was used for identifying frequency distribution and bivariate analysis with chi square test. Results: Less than half of preeclampsia screening with the MAP method in third trimester pregnant women with a positive result of 40.7%. Less than half of preeclampsia screening with the ROT method in third trimester pregnant women with a positive result of 38.9%. Less than half of third trimester pregnant women experience preeclampsia by 25.9%. There was a relationship between the MAP screening method and a p-value of 0.001 (<0.05) and a prevalence ratio of 2.022. There was a relationship between the ROT screening method and a p-value of 0.004 (<0.05) and a prevalence ratio of 1.152. The most influential screening method in detecting preeclampsia was the MAP method with an RR value of 11.694, meaning that the MAP method was 11.694 greater in detecting preeclampsia, while the ROT method was 5.067 in detecting preeclampsia. Conclusion: The most influential screening method in detecting preeclampsia was the MAP method